Laporan Keuangan Telegram Menunjukkan Bahwa Mereka Memiliki $400 Juta Dalam Bentuk Kripto
Aplikasi pesan ini memiliki sekitar empat juta pengguna premium pada akhir tahun 2023.
Albert • Sep 2, 2024
Aplikasi pesan terkenal, Telegram, yang CEO-nya Pavel Durov ditangkap pada 24 Agustus, dilaporkan memiliki aset digital sebesar $400 juta pada akhir 2023, menurut laporan keuangan tahunan perusahaan.
Pada akhir 2023, Telegram memiliki sekitar empat juta pengguna premium, dan jumlah ini telah meningkat menjadi lebih dari lima juta saat ini.
Meski menghasilkan pendapatan sebesar $342,5 juta, Telegram mencatat kerugian operasional sebesar $108 juta pada 2023. Laporan Financial Times menyebutkan bahwa sekitar 40% dari pendapatan Telegram berasal dari aktivitas terkait aset digital, khususnya dari kategori "dompet terintegrasi" dan "penjualan koleksi."
Berdasarkan data Statista, Telegram mencatat pendapatan dalam aplikasi sebesar $11,66 juta dalam dua bulan pertama tahun 2024 dan telah mengumpulkan lebih dari $4 miliar dalam pendanaan sejak peluncurannya.
Laporan keuangan Telegram 2023 memberikan rincian mengenai transaksi kripto. Laporan tersebut menyatakan bahwa "dompet terintegrasi" adalah program perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengirim, menerima, dan memperdagangkan aset kripto.
Selain itu, laporan juga menyebutkan bahwa Telegram menjual berbagai jenis koleksi kepada penggunanya, termasuk nama pengguna dan nomor telepon virtual. Perusahaan ini juga memfasilitasi transaksi antar pengguna untuk penjualan koleksi dan memperoleh biaya untuk layanan tersebut.
Statista melaporkan bahwa India memimpin dalam jumlah unduhan Telegram pada 2023 dengan 83,85 juta pengguna, sementara Amerika Serikat berada di peringkat ketiga dengan 29,92 juta unduhan.
Penangkapan Durov pada 24 Agustus memicu reaksi besar di pasar. Durov ditangkap saat pesawatnya mendarat di Bandara Le Bourget di luar Paris, dan diduga menghadapi tuduhan terorisme, perdagangan manusia, konspirasi, penipuan, pencucian uang, dan lainnya. Ia dibawa ke pengadilan pada 28 Agustus.
Setelah penangkapan Durov, Toncoin (TON), koin asli dari The Open Network yang dikembangkan oleh Telegram, mengalami lonjakan aktivitas dari trader futures yang mempertaruhkan harga aset tersebut. Pada saat publikasi, TON diperdagangkan sekitar $5,30, turun lebih dari 21% dari sekitar $6,70 dalam tujuh hari terakhir, menurut data CoinMarketCap.
Kapitalisasi pasar TON juga mengalami penurunan hampir 2% menjadi $13,42 miliar. Meskipun harga turun dan sentimen pasar berubah, berbagai faktor teknis dan pasar menunjukkan bahwa TON mungkin akan mengalami rebound jika pasar melihat penangkapan sebagai insiden terisolasi yang tidak merusak ekosistem Toncoin secara mendasar.