USDC Tembus $50 Miliar! Solana Saingi Ethereum dalam Dominasi Stablecoin

USDC, stablecoin besutan Circle, telah mencatat pencapaian signifikan dengan melampaui pasokan beredar sebesar $50 miliar untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa pada 22 Januari, pasokan USDC mencapai sekitar $51 miliar, menandai pemulihan tajam dari level terendahnya di tahun 2023 yang sempat merosot di bawah $24 miliar.

Kendati demikian, angka ini masih berada 10% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $55,9 miliar yang tercatat pada pertengahan 2022. Tren distribusi USDC di berbagai blockchain pun mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Solana Naik Daun, Ethereum Kehilangan Dominasi

Ethereum, yang sebelumnya mendominasi hingga 85% dari total pasokan USDC, kini pangsanya merosot menjadi 61%. Sementara itu, Solana mencatat lonjakan penggunaan yang signifikan, dengan pangsa pasokan USDC naik menjadi 16% dari sebelumnya kurang dari 3%.

Peningkatan pesat ini sebagian besar disebabkan oleh biaya transaksi Solana yang lebih rendah dibanding Ethereum, menjadikannya pilihan utama bagi para trader yang aktif di pasar spekulatif, terutama dalam perdagangan memecoin dan token berbasis AI.

Blockchain Baru Ikut Berkontribusi

Selain Solana, kemunculan platform blockchain baru seperti Base, solusi Layer 2 Ethereum yang didukung oleh Coinbase dan jaringan Layer 1 seperti Hyperliquid turut berkontribusi dalam pergeseran tren ini. Kedua platform tersebut menawarkan solusi transaksi yang lebih cepat dan ekonomis, menarik minat pengguna yang mencari efisiensi dalam perdagangan aset digital.

Dengan adopsi yang terus berkembang, dinamika pasar stablecoin di sektor DeFi menunjukkan bagaimana kebutuhan akan biaya rendah dan kecepatan transaksi telah mendorong migrasi penggunaan USDC dari Ethereum ke alternatif blockchain yang lebih kompetitif seperti Solana.