Qatar Memperkenalkan Kerangka Peraturan Untuk Aset Digital
Gubernur bank sentral Qatar percaya bahwa kerangka kerja ini akan membawa peluang bagi sektor keuangan negara tersebut.
Albert • Sep 3, 2024
Qatar Financial Centre (QFC), sebuah pusat bisnis di Doha, Qatar, telah memperkenalkan peraturan menyeluruh untuk mengatur dan mengembangkan aset digital.
QFC bersama regulatornya, Qatar Financial Centre Authority (QFCA) dan Qatar Financial Centre Regulatory Authority (QFCRA), merilis sebuah kerangka kerja yang menjadi landasan bagi aset digital di QFC. Peraturan ini mencakup proses tokenisasi, pengakuan hukum atas hak kepemilikan dalam token dan aset dasar, pengaturan custody, serta prosedur transfer dan pertukaran. Kerangka kerja ini juga mencakup pengakuan hukum terhadap kontrak pintar.
Mirip dengan zona ekonomi bebas di Uni Emirat Arab yang beroperasi terpisah dari daratan utama, QFC memiliki sistem hukum, regulasi, pajak, dan bisnisnya sendiri yang independen dari Qatar secara keseluruhan. QFC memungkinkan kepemilikan asing hingga 100% dan repatriasi penuh atas keuntungan. Selain itu, QFC memberlakukan tarif pajak perusahaan yang kompetitif sebesar 10% pada keuntungan yang dihasilkan secara lokal.
Mendukung Transformasi Digital Qatar
Dalam pengumumannya, QFC menyatakan bahwa kerangka kerja ini dirancang untuk memastikan ekosistem aset digital yang aman, transparan, dan sesuai dengan standar internasional di QFC. Kerangka ini juga bertujuan membangun kepercayaan di antara konsumen, penyedia layanan, dan pemangku kepentingan, serta menetapkan standar untuk tokenisasi aset.
Gubernur Bank Sentral Qatar, Sheikh Bandar bin Mohammed bin Saoud Al Thani, menyebut peraturan baru ini sebagai tonggak penting dalam mewujudkan "Strategi Sektor Keuangan Ketiga" Qatar. Menurutnya, kerangka kerja ini akan membuka peluang besar dalam sektor keuangan negara tersebut.
Pada November 2023, Qatar meluncurkan Strategi Sektor Keuangan Ketiga, yang bertujuan menciptakan pasar modal untuk memaksimalkan potensi ekonomi negara ini. Rencana tersebut mencakup adopsi teknologi baru untuk mempercepat transformasi digital.
Kerangka kerja aset digital ini dikembangkan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan industri. Menurut QFC, kerangka ini disusun dengan bantuan kelompok penasihat yang terdiri dari 37 organisasi domestik dan internasional yang bergerak di sektor keuangan, teknologi, dan hukum. Sejak peluncuran Digital Assets Lab pada Oktober 2023, lebih dari 20 startup telah bergabung untuk mengembangkan, menguji, dan memasarkan produk serta layanan mereka.