Tindakan Pemerintah AS Memberikan Petunjuk Tentang Regulasi Kripto Yang Akan Datang
Investigasi yang dihentikan, kasus yang dihentikan, dan aturan baru dari pemerintahan Trump menunjukkan bagaimana regulasi kripto di masa depan dapat terbentuk.

Albert • Apr 10, 2025

Pada awal pemerintahan Trump, berbagai langkah cepat dilakukan yang memberi sinyal bahwa regulasi terhadap aset kripto mungkin tidak akan memperlakukannya sebagai sekuritas.
Namun, banyak pelaku industri merasa belum ada perubahan nyata dalam bentuk aturan atau panduan baru. Beberapa inisiatif seperti pembentukan satuan tugas kripto, perintah eksekutif Presiden Trump, hingga konferensi pers tunggal dari pejabat kripto hanya dianggap sebagai pertunjukan simbolis.
Regulasi sejati justru terletak pada pembuatan aturan, penegakan hukum, dan panduan resmi yang mendukung sistem hukum yang berlaku.
Jika ditinjau secara menyeluruh, keputusan-keputusan di era Trump menunjukkan pendekatan baru yang berpotensi memengaruhi hak pelaku industri kripto di AS secara signifikan.
Trump Longgarkan Aturan Bank untuk Kripto
Selama masa pemerintahan Biden, muncul tuduhan bahwa lembaga keuangan sengaja membatasi akses layanan perbankan untuk perusahaan kripto melalui kebijakan seperti “Operation Chokepoint 2.0.” Hal ini menyebabkan banyak perusahaan kehilangan akses perbankan, meskipun belum jelas apakah itu keputusan langsung atau efek kebijakan lain.
Menanggapi hal ini, Trump bergerak cepat. Dua hari setelah dilantik, ia membatalkan aturan SEC (SAB 121) yang menyulitkan bank menyimpan kripto. Pada 7 Maret, OCC juga merevisi kebijakannya dan membatalkan kewajiban izin untuk aktivitas kripto seperti kustodian aset digital dan stablecoin. FDIC kemudian mencabut kewajiban pelaporan aktivitas kripto bagi lembaga yang diawasinya.
Meskipun dampaknya belum langsung terlihat karena lambannya birokrasi, perubahan besar ini berpotensi memperluas akses bank terhadap kripto dalam jangka menengah hingga panjang.
SEC Hentikan Banyak Kasus Kripto
Hampir seluruh perkara SEC terhadap perusahaan kripto dihentikan tanpa hasil akhir yang dapat dijadikan preseden hukum. Namun, hal ini mengindikasikan bahwa SEC tidak akan menindak aktivitas tersebut dalam waktu dekat.
Beberapa perusahaan besar seperti Coinbase, Kraken, Ripple, Consensys, dan lainnya bebas dari tuduhan, terutama karena SEC tampaknya tidak lagi menganggap aset kripto sebagai sekuritas. Satu-satunya pengecualian adalah kasus Consensys terkait layanan staking.
Beberapa Kasus Masih Ditunda
Kasus terhadap Binance, Tron, dan Gemini masih menunggu keputusan akhir. Dugaan penipuan membuat penyelesaiannya lebih rumit, meskipun kemungkinan besar akan dihentikan juga jika mengikuti tren sebelumnya.
Investigasi Dihentikan Setelah Trump Menjabat
Setelah pelantikan Trump, SEC juga menghentikan penyelidikan terhadap sejumlah perusahaan seperti Robinhood Crypto, OpenSea, Uniswap, dan Yuga Labs, yang sebelumnya diselidiki terkait dugaan operasi ilegal atau penggolongan NFT sebagai sekuritas.
Makna dari Penghentian Ini
Meski tidak ada pernyataan resmi yang menyatakan aktivitas kripto sepenuhnya legal, penghentian kasus dan penyelidikan ini menunjukkan bahwa SEC saat ini tidak memandang sebagian besar aset kripto sebagai sekuritas.
SEC bahkan telah menyatakan bahwa memecoin, mining proof-of-work (termasuk pooled mining), dan stablecoin berbasis aset tidak tunduk pada hukum sekuritas. Hal ini memperkuat anggapan bahwa aktivitas seperti jual beli token kripto, NFT, hingga layanan staking tidak termasuk dalam ranah regulasi sekuritas tradisional.
Sebagian orang menganggap ini membingungkan, namun berdasarkan prinsip Occam’s Razor, kemungkinan besar SEC saat ini memang tidak menganggap aset kripto berada di bawah hukum sekuritas.
Strategi komunikasi yang cepat dan masif ala Trump, seperti yang dikenal dari penasihatnya Steve Bannon, tampaknya kembali diterapkan. Meski terlihat terpisah-pisah, jika dilihat secara keseluruhan, langkah-langkah ini menandai perubahan besar dalam pendekatan regulasi kripto oleh pemerintah AS.
Bank kini bebas menyimpan kripto, perusahaan yang sebelumnya dibatasi kini bisa beroperasi, dan pelaku baru pun mulai percaya diri masuk pasar. SEC pun terus menerbitkan panduan baru, sementara pejabat baru dari Trump belum sepenuhnya menjabat. Ini menandai awal dari era regulasi kripto yang jauh lebih terbuka di Amerika Serikat.