Amazon Laba Besar, Tapi Saham Turun! Investor Kecewa

AAmazon mencatat laba bersih $20 miliar, tetapi proyeksi pertumbuhan yang lemah membuat saham turun 5%. AWS masih tertinggal dari Microsoft dan Google. Apa dampaknya?

article author image

MFeb 7, 2025

article cover image

Amazon mencatat lonjakan laba bersih hampir dua kali lipat pada kuartal keempat 2023, tetapi proyeksi pertumbuhan pendapatan yang lemah untuk kuartal pertama 2024 mengecewakan investor.

Saham Amazon turun lebih dari 5% dalam perdagangan setelah jam kerja karena perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan hanya 5% hingga 9%, level terendah dalam sejarahnya sejak go public pada 1997.

Meskipun laporan keuangan menunjukkan performa lebih baik dari perkiraan analis, dengan pendapatan mencapai $187,79 miliar, di atas estimasi Wall Street sebesar $187,30 miliar, investor tetap skeptis terhadap proyeksi masa depan perusahaan.

Salah satu faktor yang membebani pertumbuhan adalah dampak negatif dari fluktuasi nilai tukar, yang diperkirakan akan mengurangi pendapatan sebesar $2,1 miliar, atau setara 1,5% dari total pendapatan kuartal pertama.

Pertumbuhan Melambat, AWS Masih Tertinggal dari Pesaing

Divisi cloud Amazon, Amazon Web Services (AWS), yang menjadi tulang punggung profitabilitas perusahaan, mencatat pendapatan $28,8 miliar, sesuai dengan ekspektasi analis. AWS tumbuh 19% dibandingkan tahun lalu, naik dari 13% pada periode yang sama di 2022. Namun, AWS masih tertinggal dibandingkan pesaing utama, Microsoft Azure, yang mencatat pertumbuhan 31%, serta Google Cloud milik Alphabet, yang naik 30%.

Amazon terus berinvestasi besar dalam AI dan infrastruktur cloud untuk mengejar ketertinggalan. Pengeluaran modal perusahaan melonjak drastis menjadi $27,8 miliar pada kuartal ini, dibandingkan $14,6 miliar tahun sebelumnya. Dana ini sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan pusat data dan pembelian prosesor AI dari Nvidia, yang digunakan untuk mendukung layanan kecerdasan buatan generatif.

Chief Financial Officer (CFO) Amazon, Brian Olsavsky, mengungkapkan bahwa belanja modal perusahaan akan meningkat signifikan menjadi $100 miliar pada 2025, dari sekitar $83 miliar pada 2024. Sebagian besar dana ini akan difokuskan untuk AWS dan infrastruktur AI, yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan.

Amazon Masih Dominan di Periklanan Digital

Di luar sektor cloud, Amazon terus menunjukkan dominasinya di bisnis iklan digital. Pendapatan dari sektor ini tumbuh 18% menjadi $17,3 miliar, meskipun sedikit di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan $17,4 miliar.

Amazon kini menjadi pemain terbesar ketiga dalam periklanan digital AS, hanya kalah dari Google (Alphabet) dan Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp). Perusahaan terus memanfaatkan ekosistem e-commerce-nya untuk menarik pengiklan yang ingin mendapatkan eksposur optimal di platformnya.

Tantangan di Tengah Ekspektasi Besar terhadap AI

CEO Amazon, Andy Jassy, dalam laporan pendapatannya, menyoroti investasi besar Amazon di sektor AI. Perusahaan baru saja meluncurkan model AI Nova serta chip Trainium buatannya sendiri untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional layanan AI.

Namun, industri AI kini menghadapi tantangan baru. Startup AI asal China, DeepSeek, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berhasil mengembangkan model AI R1 dengan biaya kurang dari $6 juta dalam waktu hanya dua bulan. Pengumuman ini mengejutkan Wall Street dan menimbulkan pertanyaan apakah investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, termasuk Amazon, benar-benar sepadan dengan hasil yang diperoleh.

Nanovest News v3.23.0