BIS dan 7 Bank Sentral Mengembangkan Proyek Tokenisasi Aset

BIS bersama lembaga keuangan swasta dikabarkan telah berkolaborasi dengan tujuh bank sentral untuk mengembakan proyek Agora untuk meningkatkan fungsi sistem moneter.

article author image

MJul 1, 2024

article cover image

Bank for International Settlements (BIS) dan lembaga keuangan swasta dikabarkan telah berkolaborasi dengan tujuh bank sentral dari 7 negara seperti Prancis, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Swiss, Inggris, dan Federal Reserve Bank Amerika Serikat telah dalam eksplorasi tokenisasi aset melalui proyek Agora.  Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi sistem moneter melalui pengembangan platform terpusat untuk pembayaran CBDC lintas batas dan transfer uang yang tertokenisasi. Proyek Agora tersebut akan mencakup beberapa mata uang besar, seperti USD, Euro, GBP, dan Yen. Kolaborasi dengan pihak lembaga keuangan swasta dilakukan dengan Institute of International Finance (IIF) yang mengatur koordinasi pelaksanaannya. BIS mengusulkan untuk mengemmbangkan proyek berdasarkan konsep buku besar terpadu dengan mengidentifikasi bagaimana deposito bank komersial yang telah ditokenisasi dapat diintegrasikan dengan uang tunai bank sentral grosir yang juga ditokenisasi . Tokenisasi tersebut yang melibatkan pencatatan aset di blockchain dengan menggabungkan elemen pesan dan penyelesaian pembayaran dalam satu transaksi.  Dengan sistem tersebut, dapat mengakibatkan meningkatkan kecepatan transaksi dan meningkatkan keamanan dan integritas pembayaran internasional. Mengutip penjelasan yang diberikan oleh BIS, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi sistem moneter dan memberikan solusi baru penggunaan smart contract dan sistem pemrograman dengan tetap mempertahankan struktur dua tingkatnya.  Sementara itu, Cecilia Skingsley, kepala BIS Innovation Hub, mengungkapkan bahwa proyek ini memungkinkan sistem pembayaran, buku besar akuntansi, dan registrasi data untuk beroperasi secara terintegrasi di seluruh mata uang digital. Tindakan tersebut menandakan jika BIS telah menunjukkan minat yang besar dalam inovasi aset kripto dan teknologi sentralisasi keuangan.  Pada 23 Januari lalu, BIS Innovation Hub juga menambahkan enam proyek baru untuk dikembangkan sebagai upaya untuk mengatasi masalah keamanan Siber, memerangi kejahatan keuangan, dan pengembangan mata uang digital bank sentral. Meskipun proyek Agora menawarkan potensi revolusi dalam pembayaran lintas negara, beberapa pihak menilai masih terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah masalah kepatuhan terhadap peraturan yang berbeda di berbagai pemangku kepentingan. Tidak hanya itu, tantangan proses adopsi juga perlu diatasi, mengingat kompleksitas dalam mengubah infrastruktur pembayaran lintas negara yang sudah ada. Namun, disamping itu semua adanya kerja sama yang erat antara bank sentral dan sektor swasta serta pemanfaatan teknologi blockchain menggambarkan jika proyek ini memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan sistem moneter global yang lebih efisien, transparan, dan terdesentralisasi.

Nanovest News v3.22.0