Ledger
Cari tahu apa itu Ledger, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest
Kiki • Jul 1, 2024
Apa Itu Ledger?
Ledger adalah suatu buku besar yang mencatat transaksi keuangan perusahaan secara sistematis. Dalam akuntansi, ledger adalah komponen penting yang membantu menjaga catatan yang teratur dan akurat tentang semua aktivitas keuangan suatu entitas. Dalam konteks kripto, istilah ledger merujuk pada buku besar terdistribusi atau blockchain. Blockchain adalah teknologi yang mendasari banyak aset kripto, termasuk Bitcoin dan Ethereum. Ini adalah bentuk ledger terdesentralisasi yang memuat catatan transaksi kripto. Berikut adalah beberapa konsep terkait ledger dalam konteks kripto:
- Blockchain:
- Blockchain adalah buku besar terdistribusi yang mencatat seluruh transaksi kripto. Ini terdiri dari serangkaian blok yang berisi transaksi, dan setiap blok terhubung ke blok sebelumnya, menciptakan rantai blok. Setiap node di jaringan kripto memiliki salinan lengkap blockchain.
- Transparansi dan Imutabilitas:
- Ledger kripto bersifat transparan, artinya siapa pun dapat melihat seluruh riwayat transaksi. Keamanan dan keabsahan transaksi dijamin oleh algoritma kriptografi, dan setiap blok dalam blockchain bersifat imutabel, yang berarti informasi yang dicatat dalam blok tidak dapat diubah.
- Mining atau Konsensus:
- Sistem blockchain menggunakan metode konsensus seperti proof-of-work (PoW) atau proof-of-stake (PoS) untuk memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke dalam blok baru. Proses ini sering disebut sebagai mining dalam konteks PoW.
- Transaksi Kripto:
- Setiap transaksi kripto, seperti pengiriman koin dari satu dompet ke dompet lainnya, dicatat dalam blockchain. Informasi yang dicatat mencakup alamat dompet penerima, alamat pengirim, jumlah koin yang ditransfer, dan tanda tangan kriptografis untuk validasi.
- Dompet Kripto:
- Dompet kripto adalah alat yang digunakan untuk menyimpan, mengirim, dan menerima kripto. Dompet dapat berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, atau bahkan dicetak di kertas.
- Node:
- Node adalah bagian dari jaringan blockchain yang memverifikasi dan menyimpan salinan blockchain. Dalam jaringan kripto, setiap node memiliki salinan penuh dari buku besar.
Dengan menggunakan ledger terdistribusi atau blockchain, kripto menciptakan sistem keuangan yang terdesentralisasi dan transparan. Semua transaksi dapat diverifikasi oleh setiap pihak yang terlibat, dan informasi yang dicatat dalam buku besar bersifat aman dan tidak dapat diubah. Ini adalah aspek kunci yang membedakan sistem kripto dari sistem keuangan tradisional.
Distributed Ledger Technology (DLT)
Teknologi distribusi ledger (DLT) adalah teknologi untuk mencatat, mendistribusikan, dan melakukan sinkronisasi data kepada semua pengguna atau pihak yang terhubung dalam jaringan distribusinya. Ini memungkinkan pencatatan dan penyimpanan data secara aman dan tepat berkat teknologi kriptografi yang kompleks yang digunakannya. Pertama kali diperkenalkan oleh Bitcoin, Distributed Ledger Technology (DLT) mungkin lebih dikenal sebagai teknologi blockchain. Karena potensinya untuk diterapkan dalam berbagai industri dan bidang, teknologi blockchain saat ini sedang menjadi subjek diskusi hangat. Banyak pihak percaya bahwa DLT akan berdampak besar pada industri dan organisasi yang telah lama bergantung pada program pihak ketiga. Ini karena itu adalah konsep jaringan terdesentralisasi daripada mekanisme terpusat konvensional. Distributed Ledger Technology adalah protokol yang memungkinkan keamanan basis data digital yang terdesentralisasi. DLT memungkinkan penyimpanan seluruh data dengan aman dan tepat menggunakan teknologi kriptografi. Pada titik tertentu, kunci dan pengaman yang dihasilkan oleh kriptografi akan menjadi satu-satunya cara orang dapat mengakses informasi yang disimpan. Jaringan tidak dapat mengubah database yang terdiri dari data yang telah disimpan. Sifat dasar lembaga keuangan yang terdesentralisasi membuat mereka sering kebal dari serangan kriminal. Teknologi Rekening Terdistribusi memiliki potensi besar untuk mengubah cara bisnis, pemerintah, dan lembaga keuangan beroperasi. Teknologi ini dapat membantu banyak tugas pemerintah, seperti pengumpulan pajak, penerbitan paspor, pencatatan pendaftaran tanah, lisensi, dan pemungutan suara. Selain itu, industri keuangan, musik dan hiburan, perhiasan dan aset berharga, rantai pasokan berbagai komoditas, dan masih banyak lagi mungkin menjadi bagian dari manfaat Distributed Ledger Technology lainnya.
Jenis Distributed Ledger Technology (DLT)
Dua jenis DLT adalah open (tanpa izin) dan permissioned (dengan izin). Berikut penjelasannya:
Open (Permissionless)***
Setiap anggota jaringan blockchain dapat bergabung (join) atau meninggalkan jaringan tanpa persetujuan dari anggota jaringan lainnya.
Permissioned***
Misalnya, pemilik atau administrator jaringan DLT akan memilih dan mengesahkan permintaan untuk bergabung ke dalam jaringan yang sudah ada.
Manfaat Distributed Ledger Technology
Pada awalnya, DLT hanya ada di sektor keuangan; bank dan beberapa lembaga keuangan lainnya menjadi pionir dalam bidang ini. Namun, pakar DLT mengatakan bahwa teknologi ini dapat digunakan di banyak bidang, termasuk pemerintahan dan bisnis. Para pakar percaya bahwa ini dapat digunakan untuk memproses dokumen hukum, distribusi bansos, pengumpulan pajak, dan akta properti. Selain itu, orang lain percaya bahwa teknologi ini dapat digunakan dengan lebih baik untuk menyimpan dan mengontrol informasi pribadi seperti rekam medis individu atau rantai pasokan perusahaan. Mereka kemudian dapat membagikan sebagian dari catatan tersebut saat diperlukan. Selain itu, pakar DLT menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki kemampuan untuk melacak kepemilikan dan hak kekayaan intelektual karya seni, komoditas, musik, film, dan lainnya. Ke depan, distribusi otomatis (DLT) memiliki potensi untuk membuat sektor keuangan menjadi lebih kuat, dapat diandalkan, dan efektif untuk banyak pihak yang membutuhkan perbaikan. Teknologi Penyimpanan Terdistribusi juga menguntungkan karena dapat diterapkan dalam industri manufaktur dan energi terbarukan. Sistem yang tidak membutuhkan otoritas pusat dapat melakukan transaksi lebih cepat dari biasanya. Salah satu alasan lain mengapa DLT harus diterapkan dalam sistem kerja berbagai sektor adalah karena pencatatan yang akan disimpan pada node dapat membuat data lebih sulit untuk dimanipulasi atau bahkan diserang. Selain itu, bagi yang membutuhkan transparansi dalam informasi, Distributed Ledger Technology dapat menjadi solusi karena menawarkan cara yang lebih transparan untuk menangani dan mencatat data.