BlackRock Dorong Bitcoin jadi Aset Strategis Portofolio Global
BlackRock tegaskan perubahan pandangan soal Bitcoin: dari spekulatif ke kebutuhan strategis. ETF IBIT pun jadi yang tercepat pertumbuhannya di Wall Street.

Ajeng • May 5, 2025

BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, menyatakan bahwa Bitcoin kini memasuki babak baru dalam persepsi institusi: dari aset spekulatif menjadi kebutuhan strategis.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Robbie Mitchnick, Head of Digital Assets BlackRock, dalam konferensi Token2049 crypto, yang mempertegas arah pandang Wall Street terhadap BTC.
Dalam sesi wawancaranya dengan DL News, Mitchnick menegaskan bahwa kunci adopsi Bitcoin oleh institusi terletak pada korelasinya terhadap pasar ekuitas — khususnya saham teknologi.
“Jika Bitcoin terus diperdagangkan layaknya saham teknologi, institusi besar tidak akan terlalu tertarik,” ujarnya lugas.
Namun, arah bisa berubah drastis jika Bitcoin mampu menunjukkan korelasi rendah atau bahkan negatif terhadap 'left tail events' — istilah yang merujuk pada kejadian market ekstrem dan tak terduga.
Dalam konteks portofolio, aset semacam itu sangat bernilai untuk diversifikasi dan lindung nilai (hedging).
“Jika Bitcoin bisa menunjukkan performa defensif saat market jatuh, ia bisa menjadi aset penting di berbagai portofolio institusi,” tegas Mitchnick.
“Pertanyaannya bukan lagi 'apakah ini terlalu berisiko?', tapi justru 'apakah terlalu berisiko jika tidak memilikinya sama sekali?'”
Dari Skeptisisme ke Dominasi ETF
Pernyataan Mitchnick mencerminkan perubahan sikap besar-besaran dari BlackRock terhadap dunia kripto, yang dipimpin langsung oleh CEO-nya, Larry Fink.
Sebelumnya skeptis terhadap mata uang digital, Fink kini menjuluki Bitcoin sebagai “emas digital”, dan menilai aset ini sangat relevan di tengah ancaman inflasi dan ketidakstabilan geopolitik global.
BlackRock meluncurkan iShares Bitcoin Trust (IBIT) pada Januari 2024 — ETF Bitcoin spot yang kini menjadi yang tercepat pertumbuhannya dalam sejarah Wall Street.
Dalam wawancara awal 2025, Fink bahkan memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai $700,000 jika dana kekayaan negara (sovereign wealth funds) global mengalokasikan hanya 2%–5% dari portofolio mereka ke BTC.
Sinyal Dekorelasi: Arah Baru Bitcoin?
Data terbaru menunjukkan bahwa Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda “decoupling” dari pasar saham, sebuah sinyal penting yang ditunggu oleh institusi besar.
Meskipun volatilitas dan ketidakpastian regulasi tetap menjadi tantangan, narasi tentang Bitcoin sebagai penyimpan nilai jangka panjang makin menguat.
Dalam lanskap makro yang semakin tidak pasti — mulai dari inflasi global, suku bunga tinggi, hingga fragmentasi geopolitik — pergeseran pandangan BlackRock bisa menjadi katalis besar bagi masuknya modal institusional lebih luas ke ekosistem aset digital.