BlackRock Dorong Infrastruktur Kecerdasan Buatan (AI) di Kawasan Asia
BlackRock melihat peluang pertumbuhan infrastruktur di Asia, karena permintaan pasokan listrik dan air akan terus meningkat bagi pusat data.
Ajeng • Sep 26, 2024
BlackRock Inc. melihat peluang pertumbuhan yang besar di Asia untuk infrastruktur guna mendukung lonjakan dalam kecerdasan buatan (AI), yang juga mendorong permintaan energi dan air.
“Permintaan untuk pusat data dalam lima tahun ke depan akan dua kali lipat dari yang saat ini ada di pasar,” kata Brad Kim, Kepala Infrastruktur Terdiversifikasi Asia Pasifik BlackRock, dalam sebuah konferensi media pada hari Rabu.
“Infrastruktur air perlu hampir dua kali lipat dalam lima tahun ke depan, merujuk pada mekanisme pendinginan, dan konsumsi energi secara keseluruhan akan meningkat sekitar 50% dalam 10 tahun ke depan di seluruh Asia Pasifik.”
Secara global, lonjakan permintaan listrik melebihi pasokan daya yang tersedia di berbagai belahan dunia, yang menyebabkan kekhawatiran yang semakin meningkat tentang pemadaman dan kenaikan harga di wilayah yang paling padat pusat data.
Tidak terkecuali Asia, dengan perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk mengamankan kontrak jangka panjang guna memasok daya bagi pusat data yang mendukung program kecerdasan buatan (AI).
Asia Tenggara, khususnya, telah menarik investasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan perusahaan-perusahaan seperti Amazon Inc. dan Microsoft Corp. berjanji menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pusat data di kawasan ini.
Namun, Asia masih tertinggal dibandingkan dengan belahan dunia lainnya dalam hal investasi infrastruktur, memerlukan sekitar $1.7 triliun per tahun hingga 2030 untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya, menurut Asia Development Bank.
Sementara reformasi Pemerintah dapat menjembatani hingga 40% dari kesenjangan infrastruktur di wilayah tersebut, sisanya harus berasal dari sektor swasta, kata Pemberi Pinjaman Multilateral.
BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, telah berkomitmen untuk mengumpulkan $30 miliar untuk investasi AI bersama raksasa teknologi Microsoft, dengan sebagian besar dana akan dialokasikan ke setiap lokasi di AS.
Google juga telah bermitra dengan perusahaan tersebut untuk memperoleh hingga 300 megawatt energi solar dari New Green Power di Taiwan, sebuah perusahaan yang termasuk dalam portofolio BlackRock.
“Setiap klien yang kami ajak bicara tertarik untuk berinvestasi dalam infrastruktur, khususnya infrastruktur terkait transisi energi dan digital,” kata Charlie Reid, co-head infrastruktur iklim Asia Pasifik di BlackRock.
"Ada konvergensi nyata dari peluang investasi infrastruktur" antara kedua tema tersebut, katanya. Dengan bantuan dari Sheryl Tian Tong Lee dan Stephen Stapczynski.