Data Inflasi Lemah, Harga Emas Naik di Tengah Pelemahan Dolar
Harga emas naik didorong data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, melemahnya dolar, dan harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Muhammad • Jan 15, 2025
Harga emas memperpanjang kenaikan pada Selasa setelah data inflasi AS menunjukkan hasil yang sedikit lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memberikan harapan kecil bagi investor bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga tahun ini, yang menyebabkan pelemahan dolar AS.
Harga emas spot naik 0,3% menjadi $2.671,27 per ons pada pukul 01:50 siang ET (1850 GMT). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup 0,1% lebih tinggi di $2.682,30.
Bagan garis berjudul "Harga emas spot dalam USD per ons" yang melacak metrik dari waktu ke waktu.
Data Inflasi Menjadi Fokus Utama
Data menunjukkan Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) naik 3,3% secara tahunan pada bulan Desember, dibandingkan dengan kenaikan 3,4% yang diperkirakan oleh ekonom dalam survei Reuters.
"Data PPI yang lebih rendah mengejutkan indeks dolar AS dan membantu pasar logam mulia, karena inflasi yang lebih rendah berarti The Fed mungkin bisa menurunkan suku bunga lebih cepat," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals. Indeks dolar (.DXY) turun 0,6%, membuat harga emas lebih murah bagi pembeli internasional.
Para investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) yang akan dirilis pada Rabu untuk menganalisis langkah kebijakan The Fed. Survei Reuters memperkirakan kenaikan tahunan sebesar 2,9%, dibandingkan dengan 2,7% pada bulan November, dan peningkatan bulanan sebesar 0,3%.
Emas Tetap Jadi Lindung Nilai Terhadap Inflasi
"Kita perlu melihat kemajuan berkelanjutan pada inflasi untuk mendukung ekspektasi pemotongan suku bunga," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures. Data yang dihimpun oleh LSEG menunjukkan para pedagang saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 29,4 basis poin hingga akhir tahun.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil ini.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, akan kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari dan berjanji untuk memberlakukan tarif perdagangan. Para analis memperkirakan kebijakan ini dapat memicu perang dagang dan menghidupkan kembali inflasi.
UBS mencatat bahwa dolar yang lebih kuat dan hasil obligasi AS yang tinggi kemungkinan akan tetap menjadi tantangan di paruh pertama tahun ini bagi emas, namun hal ini akan diimbangi oleh permintaan logam mulia sebagai diversifikasi aset.
Harga perak spot naik 0,8% menjadi $29,83 per ons, platinum turun 1,6% menjadi $938,65, dan paladium naik 0,1% menjadi $939,61.