Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Ketegangan AS-China dan Pelemahan Dolar
Emas mencetak rekor tertinggi di tengah ketegangan AS-China dan ketidakpastian geopolitik, didorong permintaan safe-haven serta pelemahan dolar AS.

Muhammad • Feb 5, 2025

Emas melonjak ke rekor tertinggi setelah naik hampir 1% di sesi sebelumnya, didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven akibat memanasnya perang dagang AS-China.
Harga emas mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di atas $2.854 per ons pada hari Rabu. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 10% pada impor China sehari sebelumnya, yang segera dibalas oleh Beijing dengan respons yang lebih terkendali tetapi tetap terarah.
Meskipun tanggapan China kali ini lebih moderat dibandingkan dengan periode pertama kepresidenan Trump, di mana Beijing membalas dengan tarif yang hampir setara dengan AS, kekhawatiran tetap tinggi mengenai dampaknya terhadap dua ekonomi terbesar dunia. Pasar juga masih menunggu apakah kebijakan moneter AS akan terpengaruh jika tarif baru ini kembali memicu inflasi.
Ketidakpastian Geopolitik Mendorong Permintaan Safe-Haven
Menambah ketidakpastian, Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan bertanggung jawab atas rekonstruksi wilayah yang dilanda perang tersebut dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Situasi ini bisa semakin mendorong permintaan emas sebagai aset lindung nilai, meskipun kenaikan suku bunga yang tetap tinggi dapat mengurangi daya tarik logam mulia ini.
Indeks dolar AS melemah, melanjutkan penurunan setelah laporan tenaga kerja AS pada hari Selasa menunjukkan perlambatan bertahap di pasar tenaga kerja. Dolar yang lebih lemah membuat komoditas seperti emas lebih murah bagi sebagian besar pembeli.
“Siapa yang tidak tertarik dengan aset safe-haven dalam situasi seperti ini?” kata Charu Chanana, seorang ahli strategi di Saxo Capital Markets Pte. Menurutnya, minimnya kabar baik dari negosiasi AS-China serta meningkatnya ketegangan geopolitik terkait Gaza akan terus mendorong harga emas naik, terlepas dari pergerakan dolar AS.
Pasar Logam Mulia Bergejolak Akibat Ketakutan Perang Dagang
Harga emas spot naik 0,4% menjadi $2.853,84 per ons pada pukul 11:37 pagi waktu Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%, setelah merosot 0,7% pada hari Selasa. Sementara itu, harga perak dan paladium turun, sedangkan platinum sedikit menguat.
Ketakutan akan perang dagang telah mengguncang pasar logam mulia bahkan sebelum Trump menerapkan tarif baru terhadap China. Harga emas dan perak di AS melonjak melampaui harga acuan internasional dalam beberapa pekan terakhir, mendorong dealer dan pedagang untuk mengirimkan volume besar logam mulia ke Amerika sebelum tarif berlaku.
Kekacauan ini juga menyebabkan lonjakan suku bunga sewa untuk emas dan perak, yang merupakan imbal hasil yang bisa diperoleh pemegang logam di brankas London dengan meminjamkannya untuk jangka pendek.
Dengan perkembangan situasi yang masih penuh ketidakpastian, emas diperkirakan akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari gejolak ekonomi dan geopolitik.