Emas Diprediksi akan Capai Harga $100.000 dalam Kondisi Ekonomi Saat Ini

Ekonom Peter Schiff mengungkapkan prediksi mengejutkan bahwa emas bisa melonjak ke $100.000 per ons, didorong oleh inflasi dan penurunan kepercayaan terhadap dolar AS.

article author image

MOct 8, 2024

article cover image

Peter Schiff, ekonom dan pendukung setia emas, kembali dengan prediksi yang menghebohkan. Menurut Schiff, harga emas berpotensi melonjak hingga mencapai $100.000 per ons dalam dekade mendatang jika tren pelemahan dolar AS berlanjut.

Dalam wawancara terbaru di Laporan Lead-Lag bersama Michael Gayed dan Will Rhind, Schiff menyampaikan pandangannya mengenai berbagai isu ekonomi global, termasuk ancaman inflasi, pengaruh kebijakan luar negeri AS, dan peran emas sebagai aset pelindung nilai.

Potensi Kenaikan Harga Emas

Peter Schiff memulai analisisnya dengan mengingatkan perjalanan emas yang luar biasa dari $20 per ons hingga mencapai lebih dari $2.600 per ons saat ini.

Menurutnya, jika kenaikan harga ini bisa terjadi dalam sejarah masa lalu, bukan hal yang mustahil bahwa emas dapat melesat dari $2.600 ke $26.000, atau bahkan mencapai angka astronomis $100.000 per ons di masa depan.

Prediksi ini didasarkan pada melemahnya dolar AS yang terus tergerus oleh inflasi dan kebijakan moneter yang longgar.

Schiff menjelaskan bahwa kelemahan dolar AS akan menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, terutama ketika pasar global mulai kehilangan kepercayaan terhadap mata uang tersebut.

"Jika dunia berhenti membiayai utang AS yang terus meningkat, harga emas bisa melonjak dengan sangat cepat," kata Schiff.

Pengaruh Ekonomi Global dan Kebijakan AS terhadap Harga Emas

Dalam pandangan Schiff, salah satu faktor penting yang akan memengaruhi harga emas adalah dinamika ekonomi global, khususnya pertumbuhan ekonomi China dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Ia mengkritik kebijakan militer AS yang tersebar di seluruh dunia, menyebut bahwa ketergantungan AS pada utang untuk membiayai operasional militernya adalah salah satu alasan mengapa dunia semakin skeptis terhadap dolar.

Schiff juga menyoroti bahwa perang sering kali memicu inflasi yang tinggi karena menghancurkan kapasitas produksi dan mengurangi pasokan barang konsumsi, sementara pencetakan uang untuk membiayai konflik menambah jumlah uang beredar di pasar.

Dengan demikian, ia memproyeksikan bahwa emas akan terus menguat seiring dengan melemahnya daya beli dolar AS dalam jangka panjang.

Tahun Terbaik untuk Emas Sejak 1979?

Peter Schiff tampaknya semakin yakin bahwa tahun ini bisa menjadi momen terbaik untuk emas sejak tahun 1979. Ia mencatat bahwa harga emas telah meningkat lebih dari $540 sejak awal tahun, yang merupakan kenaikan terbesar dalam nilai dolar sepanjang sejarah emas.

Namun, meskipun kenaikan ini sudah signifikan, Schiff menegaskan bahwa banyak investor masih belum menyadari potensi pasar bullish ini, apalagi menambahkan saham tambang emas ke dalam portofolio mereka.

Optimisme Schiff terhadap emas tidak hanya didorong oleh fundamental ekonomi tetapi juga oleh ketidakstabilan geopolitik yang terus berkembang, termasuk ketegangan di Timur Tengah dan dampaknya terhadap ekonomi global.

Dalam situasi seperti ini, emas selalu dianggap sebagai aset safe-haven yang dapat diandalkan untuk melindungi nilai kekayaan dari ketidakpastian pasar.

Prediksi Peter Schiff tentang harga emas yang bisa mencapai hingga $100.000 menunjukkan betapa seriusnya risiko inflasi dan ketidakpastian ekonomi global saat ini. Seiring dengan pelemahan dolar AS dan meningkatnya ketidakstabilan politik, emas tampaknya akan terus menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan dari volatilitas pasar.

Emas tidak hanya berperan sebagai aset yang stabil tetapi juga sebagai alat investasi jangka panjang yang potensial dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan prospek yang semakin cerah ini, banyak pihak yang mulai mempertimbangkan untuk memasukkan emas ke dalam portofolio mereka sebagai langkah antisipatif terhadap ancaman inflasi yang semakin nyata.

Nanovest News v3.23.0