Emas Hadapi Tantangan Berat di November, Mengapa Demikian?

Meski mencatat kerugian bulanan 3%, emas mendapat dukungan dari ketegangan geopolitik. Apakah harga emas dapat bangkit kembali?

article author image

MDec 2, 2024

article cover image

Harga emas kembali menguat pada Jumat (29/11), terdorong oleh melemahnya dolar AS dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Namun, logam mulia ini tetap mencatatkan penurunan bulanan terburuk sejak September 2023, dengan penurunan sebesar 3% sepanjang November.

Pada perdagangan sore hari, emas spot naik 0,5% menjadi $2.652,71 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih tinggi di $2.681. Meski ada sedikit kenaikan ini, harga emas masih menghadapi tekanan signifikan, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu 5 November lalu memicu aksi jual besar-besaran di pasar emas.

Screenshot 2024-12-02 214921.png

Efek “Euforia Trump” Mengguncang Pasar

Kemenangan Trump meningkatkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan fiskal yang agresif, tarif perdagangan yang lebih tinggi, dan pengendalian imigrasi ketat. Hal ini menyebabkan penguatan indeks dolar sebesar 2% sepanjang November, yang menjadi salah satu alasan utama pelemahan harga emas.

Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengatakan ketidakpastian seputar tarif yang dijanjikan Trump dapat memberikan dua dampak: memperburuk pertumbuhan ekonomi atau mendorong inflasi yang lebih tinggi.

“Jika ekonomi melambat, emas dapat kembali menjadi aset pelarian. Namun, saat ini pasar masih bereaksi terhadap ketidakpastian,” ujarnya.

Meskipun demikian, faktor global seperti ketegangan geopolitik dan keputusan suku bunga Federal Reserve tahun ini masih memberikan pijakan bagi emas sebagai aset safe haven.

Ketegangan Geopolitik Jadi Faktor Pendukung

Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Eropa Timur memberikan dukungan pada emas. Pada Kamis, Israel melaporkan pelanggaran gencatan senjata di Lebanon, sementara Rusia meluncurkan serangan besar kedua bulan ini terhadap infrastruktur energi Ukraina.

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, menyatakan bahwa ketegangan global ini terus mendorong permintaan terhadap emas. “Di tengah ketidakpastian global yang persisten, emas tetap menjadi pilihan utama investor yang mencari perlindungan,” katanya dalam sebuah catatan.

Logam Lain Ikut Tertekan

Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium juga mencatatkan penurunan bulanan. Perak naik 0,9% menjadi $30,54 per ons pada perdagangan Jumat, tetapi tetap berada dalam tren bearish bulanan. Platinum menguat 1,7% ke $946,83 per ons, sementara paladium naik 0,7% menjadi $981,63 per ons.

Prospek Emas di Tengah Ketidakpastian

Dengan adanya potensi perlambatan ekonomi akibat tarif tinggi dan inflasi yang membayangi, emas masih memiliki peluang untuk bangkit.

Namun, banyak analis memperingatkan bahwa sentimen pasar yang didorong oleh kebijakan Trump dan penguatan dolar dapat terus membebani harga emas dalam jangka pendek. Sebagai aset pelindung nilai, emas akan tetap menjadi fokus investor, terutama jika ketidakpastian global terus meningkat.

Nanovest News v3.23.0