Harga Emas Bergejolak Menunggu Data Ekonomi AS dan China

Harga emas diperkirakan akan bergejolak, dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi China dan klaim pengangguran AS.

article author image

MohammadOct 14, 2024

article cover image

Pemilik emas harus bersiap menghadapi pekan yang penuh gejolak, karena harga logam mulia ini diperkirakan akan bergerak liar. Dua rilis data ekonomi utama dari China dan Amerika Serikat diharapkan menjadi penggerak utama harga emas dunia.

Hingga Senin pagi (14/10/2024), harga emas di pasar spot tercatat mengalami penurunan sebesar 0,25% menjadi US$2.649,37 per troy ons, menurut data Refinitiv. Laporan pertumbuhan ekonomi China dan data ketenagakerjaan AS menjadi fokus perhatian investor emas di seluruh dunia.

Screenshot 2024-10-14 114729.png

Rilis Data Ekonomi China dan Dampaknya terhadap Emas

Sebagai konsumen emas terbesar di dunia, kondisi ekonomi China memiliki dampak signifikan terhadap permintaan emas global. Pada 18 Oktober 2024 mendatang, China akan merilis data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III.

Pada kuartal sebelumnya, ekonomi negara ini hanya tumbuh sebesar 4,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), yang merupakan laju pertumbuhan terlemah sejak awal 2023. Perlambatan sektor properti, lemahnya permintaan domestik, serta ketegangan perdagangan dengan Barat menjadi faktor-faktor yang memperlambat pertumbuhan ekonomi China.

Proyeksi untuk kuartal III-2024 tidak jauh lebih baik. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan hanya sebesar 4,6% yoy, mencerminkan bahwa ekonomi China masih menghadapi tekanan besar. Penurunan ini kemungkinan akan menekan permintaan emas lebih lanjut, sehingga mempengaruhi harga emas di pasar global.

Selain itu, momentum politik di China juga dapat memainkan peran penting. Pleno Ketiga Partai Komunis, yang akan berlangsung pekan ini, dapat menghasilkan langkah-langkah reformasi baru serta tindakan dukungan ekonomi lebih lanjut untuk mempercepat pemulihan.

Data Pengangguran AS: Pengaruh Terhadap Keputusan The Fed

Selain data dari China, pasar emas juga akan mencermati rilis data klaim pengangguran dari Amerika Serikat.

Data ini penting karena akan menjadi salah satu pertimbangan utama bagi Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga ke depan. Jika angka klaim pengangguran naik, probabilitas The Fed untuk menurunkan suku bunganya akan semakin besar.

Dalam dokumen Summary Economic Projections (SEP), The Fed mengindikasikan adanya peluang untuk memangkas suku bunga acuan hingga total 50 basis poin (bps) menjelang akhir tahun 2024. Penurunan suku bunga ini dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven, terutama jika pasar memproyeksikan dolar AS akan melemah

Kombinasi antara data ekonomi China dan AS ini membuat pasar emas pekan ini berpotensi sangat volatil. Para investor emas diharapkan untuk tetap waspada terhadap fluktuasi harga yang dipicu oleh sentimen global yang berubah-ubah.

Prospek Harga Emas

Meskipun harga emas saat ini mengalami penurunan, situasi global yang tidak menentu masih menjadikan logam mulia ini sebagai aset yang banyak dicari oleh investor.

Data dari AS dan China yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang arah pergerakan harga emas. Jika ekonomi China terus melemah dan data pengangguran AS menunjukkan peningkatan, emas bisa kembali menguat sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Nanovest News v3.21.0