Harga Emas Bergejolak Setelah Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps

Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi dan memicu volatilitas harga setelah Fed memotong suku bunga 50 bps.

article author image

MohammadSep 19, 2024

article cover image

Harga emas dunia kembali mengalami volatilitas tajam setelah The Fed mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada Rabu (18/9/2024).

Setelah sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, harga emas justru berbalik turun dan ditutup di zona negatif. Pada perdagangan Rabu, harga emas mencapai US$2.558,79 per troy ons, namun ditutup melemah 0,42%. Pada Kamis pagi (19/9/2024), harga emas kembali turun tipis 0,03% menjadi US$2.558,29 per troy ons.

Screenshot 2024-09-19 095852.png

Kejutan Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

The Federal Reserve (The Fed) secara tak terduga memotong suku bunga acuan sebesar 50 bps, lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan pemotongan sebesar 25 bps.

Pemangkasan suku bunga ini merupakan pertama kalinya lagi sejak Maret 2020, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Dengan pemangkasan ini, suku bunga acuan Fed sekarang berada di kisaran 4,75% - 5%, turun dari sebelumnya 5,25% - 5,50%.

Langkah agresif ini mencerminkan keyakinan The Fed bahwa inflasi AS mulai bergerak menuju target 2%, yang turun dari 3,7% pada Agustus 2023 menjadi 2,5% pada Agustus 2024.

Namun, faktor utama pemotongan suku bunga ini adalah meningkatnya tingkat pengangguran di AS, yang melonjak ke 4,2% pada Agustus 2024, level tertinggi sejak Oktober 2021.

Volatilitas Harga Emas

Harga emas yang dikenal sebagai aset safe haven biasanya bergerak naik saat suku bunga turun, karena biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan bunga menjadi lebih rendah.

Namun, dalam situasi kali ini, harga emas menunjukkan pola volatilitas yang menyerupai roller coaster. Setelah naik sesaat ke level tertinggi baru, emas justru mengalami koreksi setelah pemangkasan suku bunga diumumkan.

Para pelaku pasar emas menjadi lebih berhati-hati, mengantisipasi langkah selanjutnya dari The Fed dan memantau data ekonomi, terutama terkait inflasi dan pasar tenaga kerja.

Meski emas tetap menjadi pilihan bagi investor yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi, fluktuasi harga baru-baru ini membuat pemilik logam mulia terjebak dalam dilema, haruskah mereka bertahan atau menjual?

Dukungan dan Penentangan di FOMC

Meskipun mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) mendukung pemotongan suku bunga 50 bps, beberapa anggota tetap skeptis terhadap langkah ini. Jerome Powell, Ketua The Fed, menjelaskan bahwa langkah pemotongan ini bertujuan untuk memberikan dukungan pada pasar tenaga kerja AS yang sedang melemah, sambil menjaga inflasi tetap terkendali.

Namun, di sisi lain, beberapa anggota FOMC masih berharap untuk langkah yang lebih hati-hati, seperti pemotongan 25 bps, untuk menghindari risiko lonjakan inflasi yang tidak diinginkan.

Dot plot terbaru menunjukkan bahwa 10 dari 19 anggota FOMC mendukung pemotongan lebih lanjut sebesar 50 bps sebelum akhir tahun ini, yang berarti masih ada ruang untuk pemangkasan lebih lanjut.

Dengan volatilitas tinggi yang mengiringi kebijakan The Fed, harga emas diperkirakan akan tetap fluktuatif dalam beberapa minggu ke depan. Penurunan suku bunga dapat memberikan dorongan jangka pendek untuk harga emas, tetapi ketidakpastian ekonomi yang lebih luas masih akan menjadi faktor penting.

Nanovest News v3.18.0