Harga Emas Merosot 2% Akibat Dolar Menguat dan Reda Perang Dagang

Harga emas turun 2% akibat penguatan dolar dan meredanya ketegangan dagang AS-China, namun prospek pemulihan tetap terbuka di tengah ketidakpastian global.

article author image

MuhammadApr 28, 2025

article cover image

Harga emas turun 2% pada hari Jumat dan berada di jalur penurunan mingguan seiring dengan penguatan dolar AS serta tanda-tanda meredanya ketegangan dagang antara AS dan China, setelah laporan bahwa Beijing membebaskan beberapa barang AS dari tarifnya.

Harga emas spot turun 1,7% menjadi $3.292,99 per ons pada pukul 1:39 a.m. EDT (1739 GMT), setelah sempat turun hingga 2% di sesi tersebut. Secara mingguan, emas mengalami penurunan 1,2%.

"Adanya tanda-tanda perdamaian terkait tarif berdampak negatif pada harga emas... Namun sejauh ini belum terlihat aksi jual besar-besaran," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. Ia menambahkan, pembelian emas saat harga turun masih terjadi sehingga ada potensi emas kembali naik.

Penguatan Dolar Membebani Emas

China dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membebaskan beberapa impor AS dari tarif sebesar 125%, dan meminta perusahaan-perusahaan untuk mengidentifikasi barang-barang yang bisa memenuhi syarat pembebasan tersebut.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan adanya deeskalasi dalam perang tarif.

Di sisi lain, dolar AS menguat dan mencatatkan potensi kenaikan mingguan pertamanya sejak Maret. Dolar yang lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal untuk pembeli luar negeri, menekan permintaan.

"Perang dagang sebelumnya menjadi alasan utama lonjakan harga emas. Tapi selama belum ada kemajuan nyata, kekhawatiran tetap ada," kata Fawad Razaqzada, analis di City Index dan FOREX.com.

Di pasar logam lain, harga perak spot turun 1,6% menjadi $33,03 per ons, tetapi masih menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Platinum turun 0,5% ke $965,53 per ons, sedangkan palladium turun 1,8% ke $936,89 per ons.

Nanovest News v4.8.0