Harga Emas Naik di Tengah Melemahnya Dolar dan Ketidakpastian Fiskal AS

Harga emas naik karena dolar melemah dan ketidakpastian fiskal AS. Logam mulia lain bergerak variatif, palladium capai level tertinggi sejak Februari.

article author image

MuhammadMay 21, 2025

article cover image

Harga emas naik pada hari Rabu ke level tertingginya dalam sepekan karena dolar AS melemah dan investor mencari aset aman di tengah ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat, saat Kongres sedang membahas rancangan undang-undang pemotongan pajak besar-besaran.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $3.293,98 per ons pada pukul 02.09 GMT, setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya sejak 12 Mei.

Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $3.295,80 per ons.

Pelemahan Dolar Dukung Kenaikan Emas

Indeks dolar AS (.DXY) turun ke level terendah sejak 8 Mei, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

"Indeks dolar turun lebih dari satu poin dalam 24 jam terakhir akibat penurunan peringkat dari Moody's, ditambah dengan keraguan terhadap rancangan undang-undang pajak Trump yang terus menekan dolar," ujar analis Marex, Edward Meir.

Kegagalan Trump Meyakinkan Kongres

Pada hari Selasa, Trump mendesak rekan-rekan sesama Partai Republik di Kongres AS untuk bersatu mendukung rancangan pemotongan pajak besar-besaran, namun ia tampaknya gagal meyakinkan sejumlah anggota yang masih menolak dan bisa menggagalkan paket kebijakan yang mencakup sebagian besar agenda domestiknya.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah.

"Dalam jangka menengah hingga panjang, peluang emas untuk terus naik masih terbuka, meskipun jika muncul kabar positif terkait kesepakatan dagang, hal ini bisa menjadi hambatan bagi emas untuk menembus level $3.500," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.

Prospek Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan kepada Economic Club of Minnesota bahwa meredanya ketegangan dagang akan memungkinkan pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi berada di jalur menuju target 2% milik The Fed.

Para pelaku pasar kini memperkirakan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Oktober dan memprediksi total pemangkasan sebesar 54 basis poin hingga akhir 2025.

Sementara itu, harga perak spot tercatat turun 0,2% menjadi $32,99 per ons. Sementara itu, platinum juga melemah sebesar 0,3% ke level $1.050,25 per ons. Di sisi lain, palladium justru mengalami kenaikan 0,5% menjadi $1.017,93 per ons, yang merupakan level tertingginya sejak 4 Februari.

Nanovest News v4.8.0