Harga Emas Naik di Tengah Optimisme Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas naik ke $2.640 per ons, didorong ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed pada Desember. Ketidakpastian geopolitik turut mendukung lonjakan harga.

article author image

MDec 3, 2024

article cover image

Harga emas kembali menunjukkan penguatan pada Selasa (3/12), didorong ekspektasi meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Desember mendatang. Spot emas naik tipis 0,1% ke $2.640,16 per ons pada pukul 12:42 GMT, setelah sempat mengalami penurunan hingga 1% pada hari sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,2% menjadi $2.662,80 per ons.

Screenshot 2024-12-03 212937.png

Faktor Pendukung Kenaikan Harga Emas

Ricardo Evangelista selaku analis senior di ActivTrades, menjelaskan bahwa beberapa faktor mendukung pergerakan harga emas. Di antaranya adalah ekspektasi pemotongan suku bunga, imbal hasil obligasi 10-tahun yang mendekati level terendah sejak Oktober, serta permintaan safe haven yang tetap kuat di tengah ketidakpastian geopolitik.

Data terkini menunjukkan bahwa pasar kini memprediksi peluang 73% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17–18 Desember.

Peluang ini meningkat dari 66% setelah pernyataan Fed Governor Christopher Waller pada Senin (2/12) yang menyatakan dukungannya terhadap langkah pemotongan, dengan catatan inflasi diperkirakan akan terus turun menuju target 2%.

Bank UBS juga memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini, diikuti pemotongan total 100 basis poin hingga akhir 2025.

Dolar dan Obligasi Membuka Ruang bagi Emas

Penurunan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, meskipun sedikit naik dari level terendah 1 bulan, membuat emas sebagai aset non-yielding lebih menarik. Selain itu, pelemahan dolar AS sebesar 0,2% memberikan tambahan dorongan pada harga emas.

Investor kini menantikan rilis data penting, termasuk laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada pukul 15:00 GMT, laporan pekerjaan ADP pada Rabu, dan data payrolls pada Jumat. Data-data ini diharapkan memberikan sinyal lebih jelas terkait arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Ketidakpastian Geopolitik dan Prospek Harga Emas

Di Timur Tengah, gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hezbollah yang dimediasi oleh AS kembali terguncang. Serangan udara di Lebanon selatan pada Senin (2/12) menewaskan sembilan orang setelah Hezbollah menyerang wilayah Shebaa Farms. Ketegangan ini turut mendorong permintaan aset aman seperti emas.

Evangelista memproyeksikan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang sempit dengan resistensi di $2.650 dan dukungan di $2.620.

“Lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian geopolitik cenderung menjaga harga emas tetap stabil,” tambahnya.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan. Spot silver naik 1,1% ke $30,82 per ons, platinum meningkat 0,4% ke $954,20 per ons, dan palladium melonjak 0,8% ke $988,75 per ons.

Dengan ketidakpastian geopolitik dan optimisme terhadap pelonggaran kebijakan moneter The Fed, emas dan logam mulia lainnya terus menjadi perhatian utama di pasar keuangan global.

Nanovest News v3.23.0