Harga Emas Naik ke Level Tertinggi Baru di Tengah Konflik Global

Ketegangan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter mendorong harga emas ke puncak baru. Apakah ini awal lonjakan lebih besar?

article author image

MNov 22, 2024

article cover image

Harga emas spot naik untuk sesi keempat berturut-turut pada Kamis (23/11), mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu minggu. Lonjakan ini didorong oleh permintaan safe haven di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat antara Rusia dan Ukraina, serta dampak kekecewaan pasar terhadap perkiraan pendapatan Nvidia yang mengecewakan.

Spot gold tercatat naik 0,8% menjadi $2.670,49 per ounce pada pukul 13:48 waktu EST, sementara kontrak emas berjangka AS naik 0,9% menjadi $2.674,90. Lonjakan ini menandai kenaikan mingguan sebesar 4%, kinerja terbaik emas sejak April, setelah sempat mengalami penurunan tajam pekan lalu akibat penguatan dolar AS.

Screenshot 2024-11-22 113054.png

Faktor Geopolitik dan Safe Haven

David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, mengatakan bahwa ketegangan antara Rusia dan Ukraina menjadi pendorong utama permintaan emas.

“Investor selalu beralih ke aset safe haven selama krisis global, dan emas menjadi pilihan utama di tengah risiko geopolitik yang terus meningkat,” ujar Meger.

Selain itu, ketegangan di Timur Tengah, seperti veto AS terhadap resolusi gencatan senjata PBB di Gaza, menambah risiko geopolitik global. Ketidakpastian ini memperkuat daya tarik emas sebagai aset pelindung nilai.

Penurunan pasar ekuitas global, termasuk saham Nvidia setelah proyeksi pendapatan yang dianggap mengecewakan, juga berkontribusi pada kenaikan logam mulia. Ketika pasar saham melemah, investor cenderung mengalihkan portofolio mereka ke emas untuk perlindungan nilai.

Ekspektasi Kebijakan Moneter dan Inflasi

Menurut Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, target kenaikan harga emas berikutnya adalah menembus resistensi di $2.700 per ounce. Namun, proyeksi ini juga dipengaruhi oleh dinamika kebijakan moneter.

Sebuah survei Reuters menunjukkan bahwa mayoritas ekonom memperkirakan pemotongan suku bunga Federal Reserve pada Desember. Likelihood pemotongan kini berada di 56%, menurun dari 82,5% pekan lalu. Ekspektasi ini menjadi pendorong utama pasar emas, meskipun inflasi dan kebijakan perdagangan Presiden terpilih Donald Trump menambah volatilitas global.

Pergerakan Logam Mulia Lainnya

Selain emas, logam mulia lain menunjukkan pergerakan beragam. Harga perak sedikit turun 0,1% menjadi $30,85 per ounce, sedangkan platinum dan palladium masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0,5% dan 1,5%. Palladium mencapai $1.036,13 per ounce, level tertingginya dalam beberapa pekan terakhir.

Di tengah ketegangan global dan ketidakpastian pasar, emas tetap menjadi barometer utama sentimen risiko investor, dengan prospek jangka panjang yang terus positif di tengah volatilitas yang meningkat.

Nanovest News v3.23.0