Harga Emas Sentuh ATH di Tengah Kekhawatiran Pemilu AS dan Konflik Timur Tengah

Harga emas mencapai rekor karena ketidakpastian politik global dan ekspektasi penurunan suku bunga AS, menjadikannya pilihan lindung nilai yang kuat di tengah volatilitas pasar.

article author image

MuhammadOct 30, 2024

article cover image

Harga emas mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, didorong oleh ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS, konflik di Timur Tengah, serta ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve yang meningkatkan daya tarik emas.

Harga emas spot naik 1% menjadi $2.769,25 per ons pada pukul 10:17 a.m ET (1417 GMT), setelah sempat mencapai rekor tertinggi $2.772,42 sebelumnya. Sementara itu, emas berjangka AS ditutup 0,9% lebih tinggi di $2.781,1.

Emas sebagai Lindung Nilai di Tengah Suku Bunga Rendah

Emas biasanya menguat di lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 34%.

“Harga emas didukung oleh taruhan safe-haven seiring ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik terus berlanjut, dengan Jepang sekarang juga menjadi faktor ketidakpastian politik setelah pemilu akhir pekan,” kata Peter Grant, wakil presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Mantan Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, saat ini terlibat dalam persaingan ketat menuju Gedung Putih. Di sisi geopolitik, setidaknya 93 warga Palestina tewas atau hilang dalam serangan Israel di Gaza utara, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga The Fed

Investor menantikan sejumlah data ekonomi, termasuk data ketenagakerjaan ADP, Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, dan laporan payroll untuk memahami lebih lanjut kebijakan The Fed yang akan diumumkan pada 7 November mendatang.

Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 98% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada bulan November. “Emas seharusnya tetap berpotensi naik dan bahkan bisa mendekati $2.800 dalam beberapa hari ke depan, selama risiko pemilu AS terus membebani sentimen pasar, sementara ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed masih ada,” kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

Kenaikan harga emas diperkirakan berlanjut hingga 2025, seiring latar belakang suku bunga AS yang mendukung serta ketegangan geopolitik yang semakin memperkuat daya tariknya, menurut jajak pendapat Reuters.

Namun, pembeli di India tampak tidak terlalu terpengaruh oleh rekor harga tinggi, tetap melakukan pembelian untuk festival Dhanteras dan Diwali. Sementara itu, harga spot perak naik 1,9% menjadi $34,32 per ons, platinum naik 1,6% menjadi $1.049,10, dan paladium naik 0,2% menjadi $1.221,00 setelah mencapai level tertinggi dalam 10 bulan karena kekhawatiran sanksi terhadap produsen utama Rusia.

Nanovest News v3.23.0