Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Rekor Tertinggi! Harga Emas Dunia Terbang di Tengah Pelemahan Dolar dan Spekulasi Suku Bunga The Fed.
Kiki • Aug 29, 2024
Harga emas dunia mencatatkan rekor baru, menembus level tertinggi sepanjang masa seiring dengan melemahnya dolar AS dan ekspektasi pasar terhadap langkah kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed).
Pada perdagangan Rabu (27/8/2024), harga emas di pasar spot mencapai US$2.524,57 per troy ons, menguat 0,31% dibandingkan hari sebelumnya. Ini merupakan harga penutupan tertinggi yang pernah tercatat sepanjang sejarah.
Pergerakan emas ini terjadi di tengah penurunan indeks dolar sebesar 0,3%. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, memainkan peran penting dalam menentukan harga emas.
Ketika dolar melemah, emas menjadi lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain, mendorong permintaan dan harga logam mulia ini lebih tinggi.
Menunggu Keputusan The Fed dan Data Inflasi Penting
Dalam beberapa hari ke depan, perhatian para investor akan tertuju pada rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dijadwalkan pada hari Jumat. Data ini merupakan ukuran inflasi yang paling diutamakan oleh The Fed dan bisa memberikan petunjuk penting tentang langkah kebijakan suku bunga yang akan diambil pada pertemuan bulan September.
Menurut Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, pelemahan dolar yang terjadi dalam waktu singkat telah memberikan dorongan signifikan pada harga emas. “Anda melihat banyak pembelian saat harga emas turun, dan ini yang mendorong harga emas terus naik,” ujarnya.
Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh The Fed semakin menguat. Berdasarkan alat CME FedWatch, peluang untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September berada di angka 63,5%, sementara peluang pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin berada di angka 36,5%.
Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang masih mengkhawatirkan.
Optimisme dan Kekhawatiran yang Mendorong Harga Emas
Harga emas yang terus bertahan di atas level psikologis US$2.500 per troy ons ini menandai tahun terbaiknya sejak 2020. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap tren bullish ini, termasuk optimisme investor terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed, serta ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan, terutama di kawasan Timur Tengah.
Meskipun demikian, beberapa analis memperingatkan bahwa potensi kenaikan harga emas mungkin sudah terbatas. Commerzbank, dalam sebuah catatan analis, menyebutkan bahwa “Sebagian besar berita positif untuk emas mungkin sudah tercermin dalam harga saat ini. Kami merasa bahwa emas mungkin tidak memiliki ruang yang signifikan untuk naik lebih tinggi dalam waktu dekat.”
Namun, Commerzbank juga menambahkan bahwa logam mulia lainnya, seperti perak, platinum, dan palladium, mungkin memiliki potensi lebih besar untuk menguat dalam beberapa pekan mendatang, mengingat bahwa harga mereka belum mengikuti kenaikan emas dalam periode yang sama.
Kondisi Pasar yang Terus Berkembang
Meskipun harga emas terus mencapai rekor baru, pasar tetap dinamis dengan banyak variabel yang dapat mempengaruhi pergerakan harga ke depan. Ketidakpastian mengenai arah kebijakan The Fed dan perkembangan geopolitik global menjadi dua faktor utama yang akan terus diawasi oleh para investor dan analis.
Pada akhirnya, emas tetap menjadi aset safe haven yang dicari dalam masa ketidakpastian. Namun, apakah harga emas akan terus melambung atau stabil di level saat ini, masih sangat bergantung pada data ekonomi yang akan datang dan keputusan penting yang akan diambil oleh bank sentral global.
Sebagai salah satu komoditas paling sensitif terhadap perubahan ekonomi global, emas akan terus menjadi pusat perhatian, terutama di tengah ketidakpastian yang masih melanda pasar. Bagi para investor, waktu akan menjadi penentu, apakah momentum ini dapat dipertahankan atau justru menjadi titik balik bagi harga emas.