Isu Gencatan Senjata Timur Tengah Tekan Harga Emas hingga 3%

Harga emas turun 3,4% menjadi $2.619,66 setelah laporan gencatan senjata Israel-Hezbollah dan penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS

article author image

MNov 26, 2024

article cover image

Harga emas mengalami penurunan tajam lebih dari 3% pada Senin (27/11/2024), menghentikan reli lima hari yang membawa logam mulia ini ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Penurunan ini terjadi setelah muncul laporan tentang kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah, serta penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS oleh Presiden terpilih Donald Trump.

Screenshot 2024-11-26 182526.png

Spot gold turun 3,4% menjadi $2.619,66 per troy ons, penurunan harian terbesar sejak Juni 2023, sementara kontrak emas berjangka AS turun 3,5% menjadi $2.618,50. Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, "Harga emas telah mencapai titik jenuh beli setelah lonjakan pekan lalu, dan berita gencatan senjata mempercepat aksi jual.”

Logam mulia, yang biasanya menjadi aset perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, kehilangan daya tariknya karena prospek ketegangan Timur Tengah mulai mereda. Selain itu, Scott Bessent dianggap lebih moderat terhadap kebijakan perdagangan, sehingga mengurangi premi risiko yang terkait dengan potensi konflik ekonomi.

Reli Emas Berakhir di Tengah Perubahan Geopolitik

Sebelum penurunan ini, harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak 6 November, didukung oleh lonjakan hampir 6% pekan lalu, kenaikan mingguan terbaik sejak Maret 2023. Lonjakan tersebut didorong oleh eskalasi konflik Rusia-Ukraina, yang meningkatkan permintaan safe haven.

Namun, laporan tentang Israel dan Lebanon yang mendekati kesepakatan gencatan senjata menjadi katalis negatif bagi emas. Giovanni Staunovo, analis UBS, mengatakan bahwa "Scott Bessent dianggap dapat mengurangi risiko konflik perdagangan," yang semakin menekan harga logam mulia.

Data Ekonomi dan Kebijakan The Fed

Minggu ini menjadi momen penting bagi pasar dengan rilis data ekonomi utama seperti revisi PDB AS, risalah rapat Federal Reserve November, dan data inflasi inti PCE. Peter Grant, analis senior di Zaner Metals, mengantisipasi bahwa The Fed tetap akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, tetapi nada kehati-hatian dari para pejabat Fed dapat menjadi hambatan bagi emas.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Spot silver turun 3,3% menjadi $30,28 per ounce, platinum melemah 2,6% menjadi $938,57, sementara palladium merosot 3,1% menjadi $977,94.

Dengan volatilitas yang tinggi, harga emas menghadapi tekanan dari stabilisasi geopolitik dan perubahan kebijakan ekonomi AS. Namun, data ekonomi pekan ini akan menjadi indikator penting untuk menentukan arah kebijakan The Fed dan pergerakan pasar emas di masa depan.

Nanovest News v3.23.0