Kinerja Emas di 2024: Akankah Tahun Depan Lebih Stabil?
Setelah naik 27% di 2024, harga emas melemah karena dolar AS menguat. Prediksi kebijakan The Fed dan prospek pemerintahan Trump ikut memengaruhi pasar.

M • Dec 25, 2024

Harga emas terkoreksi di tengah volume perdagangan yang sepi selama musim liburan, akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS. Spot gold turun 0,4% menjadi $2.611,17 per ons pada pukul 18:42 GMT, sementara kontrak emas berjangka AS melemah 0,6% dan ditutup pada $2.628,20.
Penguatan indeks dolar sebesar 0,4% ke level tertinggi dalam dua tahun melemahkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang lebih tinggi turut menekan pergerakan logam mulia.
Investor Revisi Ekspektasi Pasca FOMC
Pasar terus mencerna hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu. Meskipun Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sinyal penurunan suku bunga yang lebih terbatas pada 2025 menjadi faktor yang membebani harga emas.
Banyak pelaku pasar memproyeksikan bahwa The Fed mungkin akan mempertahankan kebijakan suku bunga di level saat ini hingga setidaknya Maret 2025.
Menurut Peter Grant, Wakil Presiden Zaner Metals, “Pasar mulai memfaktorkan kemungkinan jeda kebijakan suku bunga di awal tahun depan. Hal ini membuat investor menyesuaikan portofolio mereka terhadap emas.”
Kinerja Emas Tetap Cemerlang di Tahun 2024
Meskipun saat ini menghadapi tekanan, emas telah mencatatkan tahun yang gemilang dengan kenaikan 27% sepanjang tahun 2024. Ini menjadi kinerja tahunan terbaik sejak 2010, didorong oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, ketegangan geopolitik, dan kebijakan moneter akomodatif dari berbagai bank sentral global.
Selain itu, prospek pemerintahan baru Presiden terpilih Donald Trump menjadi fokus perhatian investor. Michael Langford, Chief Investment Officer Scorpion Minerals, mengungkapkan bahwa kebijakan awal yang akan diumumkan Trump pada Januari 2025 berpotensi menambah volatilitas pasar, yang biasanya mendukung pergerakan harga emas.
Logam Mulia Lainnya Ikut Bergerak Positif
Sementara itu, logam mulia lainnya mencatatkan penguatan. Perak naik 0,5% menjadi $29,67 per ons, platinum naik 1,2% menjadi $937,65, dan paladium naik 1,1% menjadi $931,10. Kondisi ini menunjukkan daya tarik aset safe haven yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Dengan statusnya sebagai aset aman, emas masih menjadi pilihan utama bagi investor untuk melindungi nilai aset mereka, terutama di tengah proyeksi volatilitas pasar di tahun mendatang.