Konflik Global Dorong Emas ke Rekor Baru, Diprediksi Akan Tembus US$3.000!

Harga emas dunia terus mengalami kenaikan di tengah ketidakpastian kondisi global serta dorongan kuat akibat penurunan suku bunga AS.

article author image

MohammadSep 30, 2024

article cover image

Harga emas dunia kembali merangkak naik di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah. Analis memperkirakan harga logam mulia ini bisa mencapai rekor baru di akhir tahun. Pada Senin pagi (30/9/2024), menurut data Refinitiv harga emas di pasar spot tercatat di US$2.661,88 per troy ons, naik 0,15% dari penutupan sebelumnya,.

Screenshot 2024-09-30 112205.png

Konflik Timur Tengah Picu Lonjakan Harga Emas

Peningkatan harga emas ini tidak lepas dari eskalasi konflik di Timur Tengah. Kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, setelah serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Beirut, telah memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.

Kondisi ini meningkatkan permintaan terhadap emas, yang dianggap sebagai aset safe haven saat ketidakpastian global meningkat. Saat ketegangan geopolitik semakin memuncak, investor cenderung mengalihkan dananya ke logam mulia untuk melindungi nilai investasi mereka, yang secara langsung mendorong kenaikan harga emas.

Prediksi Harga Emas di Akhir Tahun: Menuju US$3.000?

Menurut survei yang dilakukan oleh Investing.com, hampir 50% dari 2.330 responden percaya bahwa harga emas akan diperdagangkan di kisaran US$2.600 hingga US$3.000 per troy ons pada akhir tahun 2024. Sisanya, 32,3% yakin harga emas bisa melampaui US$3.000.

Pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), minggu lalu turut mendukung kenaikan harga emas. Kebijakan moneter ini mengurangi daya tarik investasi berbunga dan meningkatkan minat terhadap emas yang tidak memberikan imbal hasil namun dianggap aman.

Spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat juga memperkuat sentimen positif untuk logam mulia ini.

Pandangan Analis: Potensi Kenaikan Hingga US$3.000

UBS, salah satu bank investasi terbesar di dunia, telah menaikkan proyeksinya untuk harga emas. Mereka memprediksi bahwa harga emas akan mencapai US$2.750 per troy ons pada akhir tahun, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$2.600.

UBS menekankan bahwa ketidakstabilan geopolitik dan tekanan ekonomi global terus mendorong permintaan terhadap aset safe haven.

Sementara itu, Bank of America (BoA) mempertahankan proyeksinya yang lebih optimis, dengan memprediksi bahwa harga emas bisa mencapai US$3.000 per troy ons pada tahun 2025.

Mereka menilai, meskipun harga emas saat ini sudah jauh di atas rata-rata pergerakan 200 hari, tren kenaikan emas sering kali "datar" dalam 1-6 bulan setelah mencapai puncak ekstrem seperti saat ini. Namun, faktor-faktor geopolitik dan moneter tetap menjadi kunci pendorong kenaikan harga emas jangka panjang.

Dengan ketegangan di Timur Tengah dan kebijakan moneter global yang mendukung, harga emas tampaknya berada dalam posisi kuat untuk terus naik. Meskipun ada proyeksi yang beragam mengenai seberapa tinggi harga emas bisa melambung, tren bullish jangka panjang untuk logam mulia ini tampaknya masih berlanjut.

Nanovest News v3.18.0