Optimisme Pemangkasan Suku Bunga Dorong Naik Harga Emas
Harga emas dunia menguat di atas US$ 2.500 seiring optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Mohammad • Sep 10, 2024
Harga emas dunia terus menguat, tetap bertahan di atas level psikologis US$ 2.500 per troy ons di tengah optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Pada perdagangan Senin (9/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,33% menjadi US$ 2.505,25 per troy ons, memulihkan posisi dari pembukaan yang sempat turun di bawah level US$ 2.500. Kenaikan ini juga berhasil membalikkan pelemahan 0,77% sehari sebelumnya.
Penguatan ini berlanjut pada Selasa pagi (10/9/2024), dengan harga emas naik tipis 0,04% ke posisi US$ 2.505,86 per troy ons, didorong oleh harapan akan kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed.
Optimisme Pasar terhadap Pemangkasan
Harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga semakin menguat menjelang rilis data inflasi konsumen AS yang akan keluar pada pertengahan pekan ini.
Menurut alat CME FedWatch, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) bulan ini mencapai 70%, sementara ada 27% kemungkinan untuk pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 bps.
Presiden Fed New York, John Williams, menyatakan bahwa tujuan pemangkasan suku bunga adalah untuk menjaga keseimbangan pasar tenaga kerja di tengah perlambatan ekonomi yang diantisipasi.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menegaskan bahwa “waktunya telah tiba” bagi The Fed untuk memulai siklus pemangkasan suku bunga. Meski demikian, ukuran dan kecepatan pemangkasan ini masih terbuka untuk diperdebatkan.
Pemangkasan suku bunga akan menguntungkan emas karena menurunkan opportunity cost memegang aset non-produktif seperti logam mulia.
Ketika suku bunga turun, biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan bunga menjadi lebih rendah, sehingga menarik lebih banyak permintaan. Selain itu, dolar AS yang melemah akibat pemangkasan suku bunga dapat memperkuat posisi emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Selain kebijakan moneter, pelaku pasar juga menanti data inflasi AS yang akan dirilis pekan ini. Data ini akan menjadi indikator kunci untuk langkah The Fed selanjutnya, serta menentukan arah harga emas dalam jangka pendek.
Jika inflasi lebih rendah dari yang diharapkan, emas berpotensi mengalami kenaikan lebih lanjut seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga yang semakin kuat.
Pengamat pasar memperkirakan tren bullish emas akan berlanjut jika The Fed benar-benar memulai siklus pemangkasan suku bunga. Harga emas telah menunjukkan resistensi yang kuat di level US$ 2.500, dan dengan ketidakpastian ekonomi global serta inflasi yang masih menjadi perhatian, emas bisa menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari keamanan di tengah ketidakpastian.
Dengan pasar yang terus memantau langkah The Fed, investor emas diharapkan tetap waspada terhadap volatilitas yang mungkin terjadi menjelang pengumuman data inflasi dan keputusan suku bunga. Namun, dengan prospek pelonggaran kebijakan moneter, emas memiliki potensi untuk terus menguat dalam waktu dekat.