Berkshire Hathaway Milik Warren Buffett Melewati $1 Triliun
Keuntungan Buffett tahun ini hampir sama dengan keuntungan yang dihasilkan oleh rata-rata trader Bitcoin pada tahun 2024.
Albert • Aug 30, 2024
Valuasi Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, kini hampir menyamai keseluruhan nilai pasar Bitcoin setelah valuasinya melampaui $1 triliun. Hal ini menunjukkan kekuatan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan pasar, termasuk ketidakstabilan yang sering dikaitkan dengan mata uang kripto.
Meskipun Bitcoin telah menjadi salah satu aset digital paling populer dan sering kali disebut sebagai "emas digital" karena nilainya yang terus meningkat, Buffett tampaknya tidak tergoda untuk mengalihkan portofolio investasinya ke arah mata uang kripto. Di tahun 2024, meski tanpa Bitcoin dalam portofolionya, Buffett dan Berkshire Hathaway terus mencatatkan performa yang kuat.
Pada 28 Agustus, saham Berkshire Hathaway, BRK.A, naik sebesar 0,75%, yang mendorong valuasi perusahaan ini melewati angka triliunan dolar. Kenaikan ini merupakan hasil dari kinerja yang solid sepanjang tahun 2024, dengan sahamnya meningkat lebih dari 29%.
Kenaikan ini tidak hanya melampaui pertumbuhan indeks S&P 500 yang sebesar 17%, tetapi juga menyaingi kinerja Bitcoin yang mencatatkan kenaikan sebesar 31% dalam periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Buffett menghindari Bitcoin, strategi investasinya tetap berhasil memberikan hasil yang kompetitif.
Kapitalisasi pasar Bitcoin, per 29 Agustus 2024, mencapai $1,18 triliun. Meskipun demikian, perbedaan tipis antara pengembalian tahunan Berkshire Hathaway dan Bitcoin mengungkapkan sesuatu yang menarik.
Warren Buffett, yang terkenal dengan ketidaksukaannya terhadap mata uang kripto, bahkan pernah menyebut Bitcoin sebagai "racun tikus," ternyata mampu mendekati kinerja Bitcoin dengan strategi investasinya yang lebih konvensional dan berfokus pada perusahaan-perusahaan nyata.
Dengan kata lain, meskipun para pemegang Bitcoin meraih keuntungan besar dari investasi mereka, pemegang saham Berkshire Hathaway, yang dikenal sebagai "Oracle dari Omaha," juga tidak ketinggalan dalam hal pengembalian investasi. Ini membuktikan bahwa meskipun kripto menawarkan potensi keuntungan besar, strategi investasi yang didasarkan pada nilai fundamental perusahaan tetap relevan dan menguntungkan.
Pada tahun 2024, Berkshire Hathaway meraih keuntungan yang mengesankan melalui portofolio bisnisnya yang luas dan beragam. Bisnis-bisnis ini mencakup berbagai sektor seperti asuransi, energi, manufaktur, ritel, dan jasa, yang semuanya memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Secara khusus, segmen-segmen ini berhasil menghasilkan keuntungan sebesar $22,8 miliar pada paruh pertama tahun ini, meningkat 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa aset unggulan dalam portofolio Berkshire Hathaway termasuk BNSF Railway, asuransi mobil Geico, Berkshire Hathaway Energy, es krim Dairy Queen, sepatu lari Brooks, pisau Ginsu, dan ensiklopedia World Book. Keberhasilan bisnis-bisnis ini menunjukkan kemampuan Berkshire untuk terus berkembang dan menghasilkan keuntungan di berbagai sektor ekonomi.
Selain itu, Berkshire Hathaway juga memiliki kepemilikan besar di Apple, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Meskipun Buffett menjual setengah dari sahamnya di Apple pada awal tahun 2024, hasil penjualan tersebut meningkatkan cadangan kas perusahaan menjadi $276,9 miliar per 30 Juni, sebagian besar dalam bentuk obligasi Treasury AS, menunjukkan pendekatan Buffett yang hati-hati dalam mengelola aset perusahaan.
Meskipun Bitcoin semakin relevan sebagai aset keuangan, terutama setelah peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin di AS pada Januari 2024, Buffett tetap teguh pada prinsip investasinya. Ia tidak berencana untuk mengalihkan cadangan kas Berkshire Hathaway ke Bitcoin, meskipun mata uang digital ini semakin menarik perhatian para investor di seluruh dunia.
Dalam dekade terakhir, saham Berkshire Hathaway memang secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan Bitcoin. Namun, Buffett tetap yakin dengan strategi investasinya yang berfokus pada nilai dan keberlanjutan jangka panjang.
Simulasi dari Nakamoto Portfolio bahkan menunjukkan bahwa jika Buffett mengalokasikan sebagian kecil dari portofolio Berkshire ke Bitcoin, pengembaliannya bisa jauh lebih tinggi. Namun, bagi Buffett, stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang adalah prioritas utama, dan itulah yang telah ia pertahankan selama bertahun-tahun.