Agressive Investment Strategy

Cari tahu apa itu Agressive Investment Strategy, dan penjelasan mengenai manajemen aktif hanya di Kamus Investasi Nanovest.

article author image

AjengFeb 3, 2025

article cover image

Definisi Aggressive Investment Strategy

Aggressive investment strategy atau strategi investasi agresif merupakan pendekatan pengelolaan portofolio yang mengutamakan pertumbuhan modal dengan mengambil risiko yang lebih tinggi.

Dalam strategi ini, tujuan utamanya adalah mencapai tingkat pengembalian yang melebihi rata-rata pasar melalui apresiasi harga aset, terutama saham. Oleh karena itu, alokasi aset akan didominasi oleh instrumen ekuitas dengan eksposur yang minimal terhadap aset berpendapatan tetap seperti obligasi.

Strategi investasi agresif seringkali dianggap sesuai untuk individu muda dengan portofolio yang relatif kecil. Jangka waktu investasi yang panjang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan jangka panjang stocks market, sementara dampak kerugian di awal perjalanan investasi cenderung lebih kecil.

Oleh karena itu, Penasihat Keuangan umumnya tidak merekomendasikan strategi ini untuk investor yang lebih tua, kecuali jika diterapkan pada sebagian kecil dari portofolio mereka. Terlepas dari usia, toleransi risiko yang tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk menjalankan strategi investasi agresif.

Memahami Lebih Lanjut Strategi Investasi Agresif

Sebuah strategi investasi dianggap agresif jika sebagian besar dana diinvestasikan pada instrumen keuangan yang memiliki volatilitas tinggi dan potensi keuntungan yang besar, seperti saham perusahaan yang sedang tumbuh pesat dan komoditas seperti emas atau minyak.

Misalnya, kalau kita punya dua portofolio investasi. Portofolio A sebagian besar investasinya di saham (75%) dan sedikit di obligasi (15%) dan komoditas (10%). Ini bisa dibilang cukup berani karena sebagian besar uangnya taruhan di saham dan komoditas. Tapi, portofolio ini masih lebih aman dibandingkan Portofolio B yang hampir semuanya (85%) diinvestasikan di saham dan komoditas.

Bahkan kalau kita lihat lebih dekat ke bagian sahamnya saja, jenis saham yang dipilih juga bisa mempengaruhi seberapa besar risikonya. Misalnya, kalau sahamnya kebanyakan perusahaan besar yang sudah terkenal (blue chip), risikonya pasti lebih kecil dibandingkan kalau sahamnya kebanyakan perusahaan kecil. Jadi, Portofolio B yang katanya lebih agresif itu belum tentu benar-benar lebih berisiko kalau saham-sahamnya kebanyakan perusahaan besar.

Alokasi aset dalam strategi investasi agresif juga memainkan peran penting. Membagi dana secara merata ke dalam 20 saham berbeda dapat dianggap sebagai pendekatan yang cukup agresif. Namun, mengalokasikan seluruh dana ke dalam hanya 5 saham akan menghasilkan portofolio yang jauh lebih berisiko.

Strategi investasi agresif seringkali melibatkan perputaran portofolio yang tinggi. Pendekatan ini bertujuan untuk menangkap keuntungan dari saham-saham yang sedang mengalami pertumbuhan pesat. Meskipun berpotensi menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi, strategi perputaran tinggi juga disertai dengan biaya transaksi yang lebih besar dan risiko yang lebih tinggi akibat frekuensi perdagangan yang tinggi.

Strategi Investasi Agresif dan Manajemen Aktif

Strategi investasi agresif menuntut pengelolaan yang lebih aktif dibandingkan dengan pendekatan "buy and hold" yang konservatif. Sifatnya yang lebih volatil membuat portofolio investasi agresif memerlukan penyesuaian yang lebih sering untuk merespons dinamika market.

Selain itu, rebalancing portofolio juga menjadi hal yang krusial untuk memastikan alokasi aset tetap sesuai dengan target. Aktivitas pengelolaan yang intensif ini tentunya akan meningkatkan biaya operasional, termasuk biaya tenaga kerja.

Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap strategi investasi aktif telah menurun secara signifikan. Kinerja manajer investasi aktif, terutama di hedge fund yang kurang memuaskan telah mendorong banyak investor untuk menarik dana mereka.

Sebagai alternatif, investor semakin beralih ke pendekatan investasi pasif. Manajer investasi pasif umumnya mengadopsi strategi indeksasi, di mana portofolio dirancang untuk mereplikasi kinerja indeks market tertentu, seperti S&P 500.

Strategi investasi agresif adalah pendekatan yang berani dalam dunia investasi. Dalam strategi ini, investor berani mengambil risiko yang lebih tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Fokus utama strategi ini adalah pada pertumbuhan modal melalui investasi di saham.

Untuk memulai perjalanan investasimu, salah satu langkah awal yang harus disiapkan ialah mengoptimalkan pengelolaan keuangan melalui aplikasi investasi terpercaya dengan jaminan yang pasti aman!

Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano

Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid. Unduh  aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!

Nanovest News v3.23.0