Auto Rejection Atas (ARA)
Cari tahu apa itu Auto Rejection Atas (ARA), cara kerja, contoh, dan tips ketika memutuskan untuk membeli saham ARA ataupun ARB hanya di Kamus Investasi Nanovest.
Ajeng • Dec 18, 2024
Auto Rejection adalah batas minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa.
Jika harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia, sistem bursa akan secara otomatis menolak transaksi jual atau beli yang masuk. Auto rejection digunakan untuk memastikan kondisi perdagangan saham yang wajar.
Definisi Auto Rejection Atas (ARA)
Batas harga saham tertinggi dalam satu hari perdagangan disebut Auto Reject Atas (ARA). Artinya, harga saham di pasar modal tidak dapat bergerak lebih jauh dari batas tertentu.
Setiap saham memiliki kemungkinan untuk mencapai ARA setiap hari, terutama jika terjadi pada momen-momen berikut:
Ketika terjadi penawaran publik perdana atau initial public offering (IPO);
Cum date, adalah tanggal terakhir di mana pemilik saham memiliki hak untuk melakukan tindakan korporasi oleh pihak emiten;
Hadirnya komentar positif tentang ekspansi, akuisisi, dan proyek baru di media;
Laporan keuangan dan tahunan Perusahaan dirilis, yang menunjukkan keuntungan dan kemajuan Perusahaan.
Cara Kerja Auto Rejection Atas (ARA)
Untuk mengontrol pergerakan nilai saham, ARA akan berfungsi sebagai acuan. Batas ini akan menetapkan batas maksimum kenaikan nilai saham dalam satu hari, yang ditunjukkan dalam bentuk persen. Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00023/BEI/03-2020 mengatur ARA secara resmi.
Keputusan tersebut menetapkan bahwa batas maksimum kenaikan saham akan berbeda-beda. Harga saham terkait merupakan komponen yang mempengaruhi perbedaan ini. Setiap saham yang baru muncul di pasar modal biasanya memiliki ARA, karena banyak orang yang ingin membelinya saat itu.
Batas ARA biasanya lebih besar pada kondisi IPO atau penawaran pertama saham seperti ini. Ini berlaku khusus pada hari pertama saham melantai di BEI karena saham ini sangat diminati oleh banyak orang yang berusaha mendapatkan saham dengan harga rendah.
Berikut aturan batas ARA berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00055/BEI/03-2023, perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, yang dapat diakses di laman IDX.
Batasan persentase auto rejection telah diubah mulai dari 4 September 2023, ketentuan berikut yang sudah berlaku.
Harga Acuan Saham | Batas ARA |
Rp50,00 - Rp200,00 | >35% |
Rp200,00 - Rp5.000,00 | >25% |
>Rp5.000,00 | >20% |
Contoh Auto Rejection Atas (ARA)
Batasan ARA pada kategori tertentu akan muncul ketika harga saham dalam satu hari terus meningkat.
Sebagai contoh, jika emiten TV memiliki harga penutupan kemarin sebesar Rp2000, maka harga sahamnya dapat naik hingga 25% dalam satu hari. Dengan demikian, kenaikan harga saham emiten TV dalam satu hari adalah Rp2500, yang didapat dari jumlah Rp2000 tambah (Rp2000 kali 25%).
Tips Ketika Memutuskan untuk Membeli Saham Kategori ARA ataupun ARB
Pertama, perhatikan harga penawaran. Sebagai seorang investor, kamu pasti akan mempertimbangkan harga sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengetahui dan memantau harga tawar yang wajar dari emiten.
Kedua, ketahui market cap saham yang diincar. Market cap menunjukkan seberapa besar dana yang dapat digunakan untuk membeli nilai total saham. Jika market cap-nya besar, maka nilai fundamental Perusahaan sangat bagus.
Ketiga, analisis fluktuasi saham. jangan lupa untuk melakukan analisis fluktuasi status saham ARA dan ARB secara teratur. Ini penting karena keadaan dapat berubah secara konsisten, dengan tujuan untuk menghindari kerugian.
Keempat, analisis prospek Perusahaan di masa depan. Hal ini tentu tidak boleh terlewatkan, karena penting dalam mengetahui apakah Perusahaan mampu bertahan di masa depan, dan apa saja yang menjadi potensi agar semakin yakin untuk membeli saham Perusahaan.
Kelima, analisis kemampuan emiten menghasilkan laba adalah hal lain yang perlu diperhatikan saat membeli saham ARB. Pemegang saham Perusahaan yang sahamnya tergolong ARB harus mendapatkan dividen jika Perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan besar.
Baik ARA maupun ARB memiliki tujuan yang sama, yaitu mencegah terjadinya gejolak harga yang berlebihan di pasar saham. Oleh karena itu, kemampuan menganalisis dan merespon perubahan harga menjadi sangat krusial bagi seorang investor.
Tidak hanya itu, sebagai seorang investor kamu dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi portofolio investasi yang dimiliki. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan keuangan melalui aplikasi investasi terpercaya dengan jaminan yang pasti aman!
Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas.
Unduh aplikasinya sekarang juga!