Meta Pertimbangkan Integrasi Stablecoin di Platform Globalnya

Meta dikabarkan tengah menjajaki integrasi stablecoin seperti USDT dan USDC sebagai metode pembayaran, menandai kembalinya ke dunia kripto setelah tiga tahun vakum.

article author image

AjengMay 9, 2025

article cover image

Meta, induk perusahaan Facebook, tengah menjajaki integrasi stablecoin sebagai opsi pembayaran di platform-nya setelah vakum dari sektor kripto selama tiga tahun terakhir.

Langkah ini menandai potensi comeback raksasa teknologi tersebut ke dunia aset digital, di tengah meningkatnya minat institusional terhadap stablecoin dan kapitalisasi pasar yang kini telah menembus $230 miliar.

Meta stablecoin.webp

Mengutip laporan Fortune pada 8 Mei, Meta telah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan infrastruktur kripto terkait inisiatif ini.

Meski belum ada keputusan final, satu sumber menyebut bahwa Meta mempertimbangkan pendekatan multi-token, dengan kemungkinan dukungan terhadap stablecoin populer seperti Tether (USDT), USD Coin (USDC) milik Circle, dan lainnya.

Langkah ini menempatkan Meta di antara deretan perusahaan teknologi besar yang mulai menjajaki atau mengintegrasikan stablecoin sebagai solusi pembayaran.

Sebelumnya, perusahaan pembayaran global seperti Visa dan Stripe telah lebih dahulu mengumumkan investasi serta peluncuran layanan berbasis stablecoin. Stripe bahkan telah menghadirkan akun stablecoin untuk pengguna di lebih dari 100 negara sejak awal Mei.

Sementara itu, perusahaan kripto World Liberty Financial (WLFI) yang didukung langsung oleh Pemerintahan Presiden Donald Trump, merilis stablecoin USD1 pada Maret lalu.

Hanya dalam dua bulan, USD1 telah menjadi stablecoin terbesar ketujuh berdasarkan kapitalisasi pasar — mencerminkan pesatnya pertumbuhan pasar uang fiat dalam bentuk token.

Meta stablecoin 1.webp

Trump dan sejumlah pejabat senior pemerintahannya secara terbuka menyatakan bahwa stablecoin merupakan instrumen strategis untuk memperluas dominasi dolar AS.

Dengan memanfaatkan permintaan terhadap surat utang pemerintah dan aset-aset pendukung dolar, stablecoin diyakini menjadi senjata keuangan jangka panjang.

Namun, harapan untuk regulasi yang komprehensif kembali terhambat. Pada 8 Mei, RUU GENIUS — yang disebut-sebut sebagai cetak biru masa depan stablecoin di AS — gagal melaju di Senat setelah diblokir oleh fraksi Demokrat.

Menteri Keuangan Scott Bessent menyesalkan hasil tersebut dalam pernyataan di X (sebelumnya Twitter), menyebutnya sebagai “kesempatan sekali seumur hidup” yang terlewatkan untuk memperluas pengaruh dolar.

Jika Meta resmi mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistemnya, langkah tersebut bisa menjadi dorongan signifikan bagi adopsi aset digital secara global, mengingat jangkauan platform-nya yang mencakup miliaran pengguna di seluruh dunia.

Hal ini juga berpotensi memperkuat posisi stablecoin sebagai tulang punggung keuangan digital era baru.

Nanovest News v4.8.0