Huawei Luncurkan Chip AI Baru, Saham Nvidia Anjlok di Tengah Perang Dagang

Nvidia menghadapi tekanan ganda setelah Huawei mempercepat pengiriman chip AI baru Ascend 910B dan 910C, di tengah larangan ekspor H20 dari Pemerintahan Trump.

article author image

AjengApr 29, 2025

article cover image

Saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) melemah lebih dari 2% pada perdagangan Senin, setelah laporan The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa raksasa teknologi China, Huawei, tengah menyiapkan chip kecerdasan buatan (AI) baru sebagai respons terhadap larangan ekspor chip Nvidia oleh Presiden Donald Trump.

Menurut sumber yang dikutip WSJ, Huawei telah mendekati beberapa perusahaan teknologi China untuk menguji chip AI baru bernama Ascend 910D, yang diklaim memiliki performa lebih kuat dibanding chip AI unggulan Nvidia, H100.

Chip 910D ini merupakan generasi penerus dari Ascend 910B dan 910C, meskipun masih dalam tahap pengembangan awal.

Tak hanya itu, Huawei disebutkan siap mengirimkan lebih dari 800,000 unit Ascend 910B dan 910C kepada pelanggan di dalam negeri, termasuk operator telekomunikasi milik negara dan pengembang AI besar seperti ByteDance, induk perusahaan TikTok.

Tekanan Ganda untuk Nvidia

Tekanan terhadap Nvidia kian besar setelah perusahaan itu dalam laporan regulasi bulan ini mengonfirmasi bahwa Pemerintah AS telah memperketat larangan ekspor chip H20—versi khusus untuk market China—yang sebelumnya dirancang untuk mematuhi pembatasan dagang.

Akibat kebijakan ini, Nvidia memperkirakan akan mencatat kerugian sebesar $5.5 miliar, sementara Analis JPMorgan menilai potensi dampaknya bisa mengurangi hingga $16 miliar dari pendapatan Nvidia tahun ini.

China, menurut catatan Bernstein, menyumbang sekitar $17 miliar atau 13% dari total pendapatan Nvidia untuk tahun fiskal 2025.

Namun, Analis DA Davidson, Gil Luria, memperkirakan angka tersebut bisa jauh lebih tinggi, bahkan mencapai 40%, mempertimbangkan praktik penyelundupan chip di pasar gelap.

Ancaman dari Dalam dan Luar

Pekan lalu, saham Nvidia juga tertekan setelah Reuters melaporkan bahwa chip Huawei Ascend 910C akan mulai dikirimkan secepatnya pada Mei, dengan performa yang diklaim kompetitif melawan chip H100 Nvidia—yang sebelumnya sudah dilarang untuk dijual ke China sejak 2022.

Saat ini, saham Nvidia tercatat sudah anjlok sekitar 19% sepanjang 2025, di tengah sorotan investor terhadap pengeluaran AI oleh raksasa teknologi global dan eskalasi perang dagang AS-China.

Langkah Nvidia dan Taktik Baru di Tengah Ketidakpastian

Di tengah tantangan ini, Nvidia berusaha memperkuat posisinya. CEO Jensen Huang dilaporkan telah melakukan kunjungan diplomatik ke China untuk bertemu Pejabat Perdagangan, seraya menggenjot ekspansi manufaktur domestik dengan komitmen investasi $500 miliar untuk membangun rantai pasok AI di AS.

Sementara itu, Pemerintah AS dikabarkan tengah melakukan penyelidikan tambahan terhadap penggunaan chip AI Nvidia di market China, menambah kompleksitas risiko regulasi yang dihadapi perusahaan.

Outlook

Dengan Huawei mempercepat laju inovasi chip lokalnya dan regulasi AS yang kian ketat, persaingan di pasar AI global diperkirakan akan semakin intensif.

Bagi Nvidia, masa depan di tengah ketidakpastian ini akan bergantung pada kemampuannya berinovasi lebih cepat dan memperluas basis market-nya di luar China.

Nanovest News v4.8.0