Palantir Technologies Ungguli Salesforce di Tengah Tren AI, Laba Menguat di Tahun 2024
Saham Palantir Technologies (PLTR) melonjak 114% pada 2024, mengalahkan pertumbuhan Salesforce. Bagaimana peluang dan tantangan Palantir di sektor AI? Simak analisis lengkap kinerja dan strategi mereka di sini.
Kiki • Oct 3, 2024
Palantir Technologies (PLTR) terus menjadi sorotan di pasar saham dengan kinerja yang semakin cemerlang pada tahun 2024. Saham PLTR telah meningkat sebesar 114% sepanjang tahun ini, mengalahkan banyak perusahaan software besar lainnya, termasuk Salesforce (CRM) yang hanya mencatat kenaikan 5%.
Namun, pertumbuhan ini juga menyisakan banyak perdebatan di kalangan analis. Seberapa besar peluang dan tantangan yang dihadapi Palantir di tengah tren kecerdasan buatan (AI) yang semakin panas?
Kinerja Cemerlang di Tengah Tekanan Pasar
Kinerja Palantir yang mengesankan ini tidak hanya dipicu oleh tren AI, tetapi juga oleh keberhasilan mereka mengeksekusi strategi bisnis dengan efisien. Perusahaan data analytics ini telah memperkuat posisinya di sektor teknologi, terutama setelah bergabung dengan indeks S&P 500 pada 23 September 2024.
Keberadaan Palantir di indeks ini memungkinkan dana investasi dan institusi besar untuk membeli saham PLTR, meningkatkan eksposur dan likuiditas saham tersebut.
Palantir sendiri telah lama memanfaatkan teknologi AI, terutama untuk klien pemerintah dalam upaya pengumpulan intelijen, kontraterorisme, hingga aplikasi militer. Kini, Palantir berambisi membawa teknologi AI mereka ke pasar komersial melalui platform "Artificial Intelligence Platform" (AIP) yang mulai diluncurkan pada awal 2023.
Produk AI Palantir Pertumbuhan yang Terus Melaju
Pada acara AIPCon 5 yang diadakan bulan September lalu, Palantir memamerkan berbagai aplikasi teknologi AI mereka di berbagai sektor. Berbagai organisasi, termasuk National Geospatial-Intelligence Agency, Aramark, dan Mount Sinai, menunjukkan bagaimana mereka memanfaatkan teknologi Palantir untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan, operasional, dan pelayanan kesehatan.
Menurut analis dari Jefferies, Brent Thill, acara tersebut menunjukkan percepatan momentum bisnis Palantir di pasar. Namun, Thill juga menekankan bahwa valuasi saham Palantir, yang saat ini diperdagangkan pada 24 kali estimasi pendapatan 2025, menjadikan saham ini salah satu yang termahal di sektor software.
Kendati begitu, Palantir masih harus membuktikan kapasitas mereka dalam mengubah inovasi AI ini menjadi aliran pendapatan komersial yang signifikan. Sampai saat ini, perusahaan belum mengungkapkan rincian harga produk AI-nya, memicu skeptisisme di antara sebagian analis dan investor mengenai sejauh mana Palantir mampu meningkatkan pendapatan dari divisi ini.
Kontrak Besar di Sektor Pemerintahan: Modal Utama
Meski masih ada keraguan mengenai pertumbuhan pendapatan dari sektor komersial, Palantir menunjukkan kemampuannya dalam memperkuat posisi di sektor pemerintah. Pada 29 Mei 2024, Angkatan Darat AS memperpanjang kontrak Project Maven selama lima tahun.
Kontrak ini bernilai sekitar $90 juta per tahun dan merupakan bagian dari upaya Angkatan Darat untuk mengintegrasikan teknologi AI dalam strategi pertahanan mereka.
Selain itu, Palantir baru saja memperoleh kontrak bernilai $480 juta dari Departemen Pertahanan AS untuk proyek TITAN, yang akan memanfaatkan AI dalam sistem medan perang. Keberhasilan ini menambah daftar panjang kemenangan Palantir dalam mengamankan kontrak pemerintah, yang saat ini menyumbang hampir 60% dari total pendapatan perusahaan.
Tantangan dan Pertumbuhan yang Lambat
Di tengah keberhasilannya, Palantir juga menghadapi tantangan serius. Pertumbuhan pendapatan Palantir mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, pendapatan mereka tumbuh 24%, turun dari 40% pada tahun 2021 dan 47% pada 2020.
Di tahun 2023, perusahaan hanya mencatat pertumbuhan sebesar 17% dengan total pendapatan mencapai $2,23 miliar. Perlambatan ini menjadi salah satu alasan munculnya kekhawatiran di kalangan investor dan analis mengenai potensi jangka panjang perusahaan.
Selain itu, beberapa analis skeptis terhadap valuasi saham Palantir yang terbilang mahal dibandingkan perusahaan software lainnya. Namun, investor yang bullish berpendapat bahwa potensi pengembangan AI yang diusung Palantir akan mengatasi tantangan valuasi dan membuka peluang pertumbuhan lebih lanjut, terutama dengan ekspektasi monetisasi teknologi AI yang diperkirakan akan mulai berdampak secara signifikan pada tahun 2025.
Analisis Teknikal Saham PLTR
Secara teknikal, saham Palantir juga menunjukkan tren yang kuat. Saham ini memiliki Relative Strength Rating sebesar 98 dari maksimal 99, menunjukkan bahwa saham ini mengungguli sebagian besar saham lain di pasar dalam hal momentum harga.
Selain itu, Composite Rating Palantir mencapai nilai sempurna, yakni 99. Rating ini mencakup lima metrik kinerja saham, termasuk pertumbuhan pendapatan dan laba, tren harga, dan aktivitas akumulasi saham oleh investor institusi.
Dengan titik masuk di harga $29,83 per 30 September 2024, beberapa investor mempertimbangkan untuk merealisasikan keuntungan setelah kenaikan harga saham yang signifikan.
Namun, bagi mereka yang optimistis dengan prospek Palantir di sektor AI, saham ini bisa jadi masih memiliki ruang untuk pertumbuhan yang lebih besar di masa depan.
Palantir, Saham Berisiko Tinggi atau Peluang Besar?
Palantir Technologies saat ini berada di persimpangan. Di satu sisi, perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan kuat dan momentum yang semakin cepat, terutama berkat investasi mereka dalam teknologi AI. Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan pendapatan dan valuasi saham yang mahal membuat sebagian investor dan analis bersikap hati-hati.
Bagaimanapun juga, Palantir berhasil memenangkan hati banyak institusi besar, terutama dengan kehadiran mereka di indeks S&P 500. Masa depan perusahaan ini akan sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk memonetisasi teknologi AI secara luas, baik di sektor pemerintah maupun komersial.
Dengan berbagai kontrak besar dan inovasi berkelanjutan, Palantir memiliki peluang besar, tetapi seperti biasa, potensi risiko juga selalu ada.
Bagi para investor, pertanyaan utama yang harus dijawab adalah: Apakah Anda siap bertaruh pada perusahaan yang berani mengambil langkah besar di dunia AI, meskipun dengan risiko yang tak kalah besar?