Saham Palantir Meroket 17% di Agustus, Apa yang Mendorong Kenaikannya?

Saham Palantir Technologies naik 17,1% di Agustus 2023 berkat peningkatan pendapatan komersial dan adopsi AI. Apakah ini awal kebangkitan Palantir?

article author image

KikiSep 5, 2024

article cover image

Saham Palantir Technologies (NYSE: PLTR) melesat 17,1% sepanjang Agustus 2023, menurut data dari S&P Global Market Intelligence. Kenaikan tajam ini terjadi di tengah pulihnya sektor teknologi secara keseluruhan setelah aksi jual besar-besaran pada akhir Juli, di mana kekhawatiran resesi mulai mereda berkat laporan ekonomi yang lebih optimis.

Namun, yang membuat Palantir mencuat di antara perusahaan teknologi lainnya adalah laporan kinerja yang mengesankan dan menunjukkan percepatan pertumbuhan yang signifikan.

Lompatan Kontrak Komersial dan Pemerintah

Pada kuartal kedua 2023, Palantir mencatat lonjakan pendapatan sebesar 27% year-on-year menjadi $678 juta. Tidak hanya itu, laba per saham yang disesuaikan naik 80% menjadi $0,09, melampaui ekspektasi analis.

Pendapatan ini menandai percepatan enam poin persentase dari 21% pada kuartal pertama, menunjukkan adanya momentum yang signifikan dalam bisnis Palantir.

Palantir dikenal sebagai pemasok perangkat lunak intelijen big-data bagi pemerintah AS, termasuk CIA dan militer. Namun, untuk mendukung valuasi pasar yang tinggi, perusahaan ini harus memperluas pangsa pasarnya di sektor komersial, terutama di era kecerdasan buatan (AI) yang sedang booming.

Kuartal kedua membuktikan kemajuan yang signifikan dalam hal ini, dengan pendapatan komersial naik 33%, dipimpin oleh pasar AS yang mencatat lonjakan 55% dalam pendapatan komersial.

Lebih mengesankan lagi, jumlah pelanggan komersial di AS meningkat 83%, dan nilai kontrak yang tersisa (remaining deal value atau RDV) melonjak hingga 103%. Palantir biasanya memulai kerjasama dengan program percontohan, di mana pada tahap awal belum menghasilkan pendapatan signifikan, namun berpotensi meluas di kemudian hari.

Lonjakan pelanggan dan RDV ini mengisyaratkan titik balik dalam adopsi luas perangkat lunak Palantir.

Peran AI: Ancaman atau Peluang?

Seiring dengan pesatnya perkembangan AI generatif, beberapa pihak sempat mempertanyakan apakah teknologi ini akan mengancam eksistensi perusahaan seperti Palantir. Namun, manajemen Palantir yakin bahwa adopsi AI dalam skala besar jauh lebih rumit daripada sekadar membuat prototipe.

Ryan Taylor, Chief Revenue Officer Palantir, menjelaskan dalam panggilan konferensi dengan analis: “Banyak perusahaan dapat membangun prototipe, namun lompatan dari prototipe ke produksi sangatlah besar.

Palantir telah berhasil melompat ke tahap itu. Fokus kami adalah pada penerapan AI di level enterprise dan memecahkan masalah nyata bagi pelanggan kami.”

Pernyataan ini menunjukkan keyakinan kuat perusahaan bahwa solusi AI mereka lebih unggul dalam hal aplikasi dunia nyata, dibandingkan dengan prototipe yang belum terbukti.

Apakah Ini Awal dari Kebangkitan Palantir?

Terlepas dari semua kabar baik, tidak dapat dipungkiri bahwa Palantir adalah saham yang mahal, diperdagangkan pada 30 kali nilai penjualannya. Namun, kuartal terakhir telah menghapus banyak keraguan terhadap masa depan perusahaan ini.

Adopsi pelanggan yang kian meluas, serta ekspansi kontrak, memberi sinyal optimisme terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain itu, manajemen Palantir mengungkapkan rencana untuk meluncurkan lebih banyak platform perangkat lunak, seperti produk bernama Warp Speed, yang ditujukan untuk perusahaan manufaktur dan industri generasi baru.

Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berhenti pada pencapaian saat ini, tetapi terus berinovasi dan mencari peluang baru untuk berkembang.

Namun, bagi investor, pertanyaannya tetap: Bagaimana menyeimbangkan prospek pertumbuhan yang cerah dengan valuasi saham yang tinggi? Ini menjadi tantangan tersendiri, karena meski pertumbuhan terlihat menjanjikan, harga saham yang mahal membuat potensi risiko tetap perlu diperhatikan.

Apa Langkah Selanjutnya?

Bagi yang tertarik untuk berinvestasi di Palantir, perlu dipahami bahwa perusahaan ini mungkin masih berada pada tahap awal dalam hal adopsi AI di tingkat enterprise. Seperti disebutkan, meskipun perusahaan teknologi lain berlomba-lomba mengembangkan alat AI mereka sendiri, kompleksitas membawa AI dari tahap prototipe ke produksi besar-besaran menjadi tantangan yang sulit diatasi tanpa solusi seperti yang ditawarkan Palantir.

Di sisi lain, jika mempertimbangkan saham-saham dengan potensi monster returns seperti yang ditawarkan Nvidia pada masa lalu, investor mungkin akan lebih selektif. Meskipun Palantir memiliki potensi besar, risiko yang melekat pada valuasi yang tinggi juga tidak bisa diabaikan.

Palantir telah menunjukkan lonjakan yang impresif pada kuartal kedua 2023, dengan percepatan pendapatan dari sektor komersial dan pemerintah. Meski sahamnya tetap mahal, adopsi teknologi AI perusahaan ini dan langkah menuju solusi manufaktur canggih melalui Warp Speed menunjukkan bahwa Palantir bertekad untuk terus berinovasi dan memperluas cakupannya.

Investor harus mempertimbangkan potensi besar Palantir, sambil tetap memperhatikan risiko yang datang dengan valuasinya yang tinggi.

Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di sektor teknologi atau AI, Palantir bisa menjadi salah satu saham yang layak dipertimbangkan, tetapi dengan analisis yang hati-hati.

Nanovest News v3.18.0