Ripple Siap Rilis Stablecoin Dolar AS, Bersaing dengan USDT dan USDC
Ripple akan rilis stablecoin berdenominasi dolar AS dengan nilai tetap 1:1, token ini didukung oleh deposit dolar AS, surat utang Pemerintah AS, dan aset kas lainnya
Rendy • Jul 1, 2024
Ripple, sebuah perusahaan yang menerbitkan mata uang kripto XRP, berencana untuk merilis stablecoin yang nilainya didukung oleh dolar Amerika Serikat (AS). Langkah ini merupakan upaya untuk bersaing dengan Circle dan Tether dalam ranah pasar mata uang kripto. Stablecoin ini diharapkan menjadi salah satu pilihan terdepan bagi pengguna mata uang kripto di masa depan. Pada wawancara dengan Cointelegraph, Chief Technology Officer Ripple, David Schwartz, mengungkapkan rencana tersebut. Stablecoin ini awalnya akan diterbitkan di XRP Ledger dan juga blockchain Ethereum. Menariknya, Schwartz mengungkapkan bahwa mereka belum menentukan nama atau ticker untuk stablecoin tersebut, namun sementara waktu mereka menyebutnya sebagai "Ripple stablecoin". Ripple sudah lama mempertimbangkan untuk meluncurkan stablecoin, dan Schwartz percaya bahwa ekosistem stablecoin saat ini masih kurang beragam. Dengan nilai pasar saat ini sekitar $150 miliar, Schwartz memperkirakan bahwa pasar ini akan berkembang pesat hingga mencapai lebih dari $2 triliun pada tahun 2028. Dengan hanya dua pemimpin pasar saat ini (Circle dan Tether), Schwartz percaya masih terdapat peluang bagi yang lainnya, terutama di sisi DeFi (Keuangan Terdesentralisasi). Stablecoin dari Ripple akan memiliki nilai tetap 1:1 dengan dolar AS, dan perusahaan berencana untuk mendukung token tersebut dengan deposit dolar AS, surat utang Pemerintah AS jangka pendek, dan "aset kas lainnya". Ripple juga menegaskan fokusnya pada kepatuhan (compliance), mirip dengan fokus yang dimiliki oleh Circle terhadap USD Coin (USDC). Untuk menarik minat pasar, Ripple berkomitmen untuk memberikan transparansi mengenai aset yang mendukung stablecoin mereka. Aset cadangan akan diaudit oleh pihak akuntansi independen, dan Ripple akan menerbitkan laporan bulanan. Ini merupakan langkah yang diambil untuk membangun kepercayaan di pasar, terutama setelah kontroversi yang dihadapi oleh Tether pada awal peluncurannya. Meskipun Ripple telah dikenal karena XRP-nya, mereka mempertimbangkan peluncuran stablecoin sebagai langkah tambahan untuk menyediakan layanan yang lebih luas bagi pelanggan mereka. Schwartz menjelaskan bahwa, meskipun XRP digunakan untuk pembayaran transparan dalam Ripplenet, ada beberapa pasar yang tidak dapat dijangkau dengan XRP. Dengan peluncuran stablecoin, Ripple berharap dapat memberikan solusi untuk pasar-pasar ini, sekaligus mengisi celah dalam ekosistem mereka. Dengan diluncurkannya stablecoin oleh Ripple, ini diharapkan akan melengkapi fitur baru dalam ekosistem perusahaan yang baru saja memperkenalkan pembuat pasar otomatis (Automated Market Maker). Dengan adanya stablecoin ini, diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan memanfaatkan peluang volatilitas serta arbitrase antara berbagai aset. Oleh karena itu, langkah ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Ripple dalam ekosistem mata uang kripto. Dengan menekankan transparansi, kepatuhan, dan layanan yang lebih luas untuk pengguna, Ripple berharap dapat bersaing dengan sukses di pasar yang semakin berkembang ini.