Berikut Beberapa Saham Teknologi dengan Strong Buy yang Mesti Diperhatikan Investor

Musim laporan keuangan Q3 untuk raksasa teknologi sangat beragam. Sementara beberapa berhasil mengesankan Investor dengan kinerja dan prospek mereka, yang lain gagal memenuhi ekspektasi pada beberapa metrik.

Wall Street tetap optimis terhadap beberapa raksasa teknologi, berkat dorongan dari kecerdasan buatan generatif. Menggunakan TipRanks Stock Comparison Tool, kami membandingkan Meta Platforms (META), Uber Technologies (UBER), dan Amazon (AMZN) untuk menemukan saham "strong buy" dengan potensi kenaikan tertinggi, menurut Analis Wall Street.

Meta Platforms (NASDAQ:META)

Raksasa media sosial Meta Platforms melaporkan pendapatan dan laba Q3 yang lebih baik dari yang diharapkan untuk kuartal ketiga tahun 2024. Pendapatan perusahaan tumbuh 19% tahun-ke-tahun menjadi $40.5 miliar, sementara EPS (laba per saham) naik 37% menjadi $6.03.

Namun, saham turun setelah laporan pendapatan karena Investor kecewa dengan angka pengguna Meta yang lesu.

Daily active people (DAP), yang menunjukkan jumlah pengguna yang mengunjungi setidaknya satu dari aplikasi seperti (Facebook, Instagram, Messenger, dan atau WhatsApp) pada hari tertentu, meningkat 5% menjadi 3.29 miliar, tetapi tertinggal dari konsensus Analis sebesar 3.31 miliar.

Selain itu, Perusahaan meningkatkan panduan belanja modal untuk tahun 2024, dengan CEO Mark Zuckerberg memperingatkan para Investor tentang kenaikan signifikan dalam belanja modal infrastruktur AI pada tahun 2025.

Apakah Saham META Layak Dibeli?

Setelah laporan Q3, Analis Baird Colin Sebastian menegaskan kembali peringkat Buy pada saham META dan meningkatkan target harga menjadi $630 dari $605. Analis percaya bahwa hasil kuat Q3 perusahaan mencerminkan latar belakang makro yang stabil, pertumbuhan pengguna yang sehat dan tren keterlibatan, serta manfaat AI dalam produk iklan dan rekomendasi konten. Dia mengharapkan AI akan mendorong pertumbuhan lebih lanjut bagi Meta Platforms di hari-hari mendatang.

Seperti Sebastian, sebagian besar Analis optimis terhadap prospek Meta Platform. Saham META mendapatkan peringkat konsensus Strong Buy berdasarkan 41 Buy, tiga Hold, dan satu rekomendasi Sell.

Target harga rata-rata saham META senilai $654.23 menunjukkan potensi kenaikan sebesar 11%. Saham telah melonjak sebesar 66.5% sejak awal tahun.

Uber Technologies (NYSE:UBER)

Saham Uber Technologies turun 9.3% pada 31 Oktober, karena perusahaan melaporkan pertumbuhan pemesanan yang lebih lambat dari yang diharapkan dan memicu kekhawatiran di kalangan Investor tentang dampak tekanan makro terhadap permintaan di industri ride hailing.

Pemesan bruto perusahaan tumbuh 16% year over year menjadi $40.97 miliar, kurang dari perkiraan Analis senilai $41.25 miliar.

Di sisi positif, pendapatan Q3 Uber meningkat 20% menjadi $9.29 miliar dan melampaui perkiraan. Laba per saham (EPS) perusahaan melonjak menjadi $1.20 dari $0.10 pada kuartal tahun lalu, mencerminkan inklusi manfaat senilai $1.7 miliar dari keuntungan yang belum direalisasikan terkait dengan penilaian ulang investasi ekuitasnya.

Melihat ke depan, CEO Uber Dara Khosrowshahi yakin tentang masa depan perusahaan dan menyatakan bahwa kekuatan dalam bisnis intinya mendukung investasi organiknya dalam produk dan kemampuan baru untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.

Apakah UBER Saat Ini Layak Beli atau Jual?

Sebagai reaksi terhadap hasil tersebut, Analis Goldman Sachs, Eric Sheridan, menegaskan kembali peringkat Buy pada saham Uber Technologies dengan target harga $96. Analis tersebut berpikir bahwa setelah penurunan pasca-laba, UBER adalah "ide pengembalian absolut terbaik" di antara cakupan saham besar Goldman.

Sheridan menjelaskan bahwa cerita ekuitas UBER berfokus pada akhir market yang berkembang, tingkat profitabilitas yang meningkat, dan bukti yang meningkat dari peluang penjualan silang di platform, yang seharusnya membantu Investor mempertimbangkan kembali pertumbuhan, margin, dan potensi arus kas bebas Perusahaan.

Dengan 32 Beli dan dua Tahan, Wall Street memiliki peringkat konsensus Strong Buy pada saham Uber Technologies. Target harga rata-rata saham UBER senilai $91.86 menunjukkan potensi kenaikan sebesar 27.5% dari level saat ini.

Saham telah naik sebesar 17% sejauh tahun ini.

Amazon (NASDAQ:AMZN)

Saham raksasa e-commerce dan cloud komputasi Amazon telah melonjak 37% tahun ini. Perusahaan baru-baru ini mengesankan para Investor dengan hasil Q3 yang baik. Penjualan Q3 AMZN tumbuh 11% menjadi $158,9 miliar, didorong oleh kekuatan dalam bisnis ritel, AWS (Amazon Web Services) cloud, dan iklan.

Selain itu, EPS Q3 melonjak lebih dari 50% menjadi $1.43, didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang solid dan peningkatan margin. Langkah-langkah agresif Amazon dalam penyederhanaan dan pengurangan biaya mendorong margin yang lebih tinggi.

Seperti raksasa teknologi lainnya, Amazon juga melakukan investasi signifikan untuk menangkap peluang di bidang AI. Perusahaan telah melakukan investasi modal senilai $51.9 miliar sejauh ini pada tahun 2024 dan mengharapkan untuk menghabiskan sekitar $75 miliar dalam belanja modal sepanjang tahun.

Berapa Target Harga untuk Saham Amazon?

Pada 1 November, Analis Citi Ronald Josey menaikkan target harga untuk saham Amazon menjadi $252 dari $245 dan menegaskan kembali peringkat Buy.

Josey menyatakan bahwa setelah hasil Q3, dia semakin yakin tentang kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi pertumbuhan sambil memberikan ekspansi margin yang signifikan.

Mengomentari AWS, dia mencatat bahwa bisnis AI unit tersebut adalah bisnis dengan pendapatan tahunan multi juta dolar yang terus tumbuh, dengan laju tiga digit tahun-ke-tahun.

Dia mengharapkan pendapatan AI generatif untuk meningkatkan bisnis AWS, seiring dengan meningkatnya permintaan dan contoh baru. Bagi Citi, Amazon tetap menjadi pilihan utama di sektor Internet.

Secara keseluruhan, Amazon mendapatkan peringkat konsensus Strong Buy di TipRanks berdasarkan 44 rekomendasi Buy dan satu rekomendasi Hold. Pada $238.35, target harga rata-rata saham AMZN menunjukkan potensi kenaikan sebesar 14.5%.

Wall Street sangat bullish terhadap prospek pertumbuhan Meta Platforms, Uber Technologies, dan Amazon.

Para Analis melihat kemunduran di UBER sebagai peluang bagus untuk membeli saham dan mendapatkan keuntungan dari kisah pertumbuhan jangka panjangnya. Mereka melihat potensi kenaikan yang lebih tinggi pada saham Uber dibandingkan dengan dua saham teknologi lainnya.