Institusi Hentikan Pembelian Stablecoin, Bitcoin Turun di Bawah $59K

Harga Bitcoin turun di bawah $59.000 akibat penghentian pembelian stablecoin oleh investor institusi, yang menyebabkan penurunan minat beli di pasar kripto.

article author image

NurinaAug 13, 2024

article cover image

Harga Bitcoin kembali mengalami tekanan setelah mengalami penurunan di bawah level psikologis penting, yaitu $60.000. Penurunan ini terjadi seiring dengan keputusan para investor institusi yang menghentikan akumulasi stablecoin dalam dua hari terakhir. Pada 12 Agustus pukul 08:03 UTC, harga Bitcoin tercatat turun sebesar 3,9%, menjadi $58.930, dari puncak mingguan sebelumnya yang mencapai $62.510.

Penurunan harga Bitcoin yang signifikan ini, yang mencapai 4,5%, dianggap sebagai akibat dari berkurangnya tekanan beli dari para investor institusi. Berdasarkan analisis dari platform Lookonchain, arus masuk stablecoin ke bursa kripto dari institusi-institusi besar telah terhenti, terutama arus masuk dari Tether Treasury yang biasanya digunakan oleh investor institusi untuk membeli aset kripto.

Stablecoin, seperti Tether (USDT), memainkan peran krusial sebagai pintu masuk dari fiat ke dunia kripto. Ketika arus masuk stablecoin ke bursa kripto berkurang, ini sering kali mengindikasikan menurunnya minat beli dan selera investasi terhadap aset dasar, seperti Bitcoin. Hal ini tercermin pada penurunan harga Bitcoin yang terjadi.

Namun, perlu diingat bahwa sebelumnya, pada periode 5-9 Agustus, Tether telah mencetak stablecoin senilai $1,3 miliar. Pencetakan besar-besaran ini diikuti oleh pemindahan stablecoin tersebut ke berbagai bursa kripto terkemuka seperti Kraken, Coinbase, OKX, dan Bullish.

Sebelumnya, Bitcoin mengalami penurunan hingga mencapai titik terendah lima bulan di atas $49.500 pada 5 Agustus, sebelum akhirnya pulih lebih dari 21% dan naik kembali ke atas $60.000 pada 9 Agustus.

Analisis teknikal menunjukkan bahwa harga Bitcoin perlu kembali ke level $60.600 untuk mendapatkan momentum kenaikan lebih lanjut. Menurut analisis dari Rekt Capital, jika level ini berhasil dipertahankan sebagai support, harga Bitcoin dapat melanjutkan kenaikan dan berpotensi mencapai lebih dari $65.000 dalam jangka waktu tertentu.

Namun, meski ada harapan akan pemulihan harga, data menunjukkan bahwa arus masuk ke dalam exchange-traded funds (ETF) Bitcoin yang berbasis di Amerika Serikat masih rendah. Pada 9 Agustus, ETF Bitcoin mengalami arus keluar negatif bersih sebesar $89 juta, menurut data dari Farside Investors.

Arus masuk ke dalam ETF memiliki dampak signifikan terhadap apresiasi harga kripto, di mana pada Februari lalu, ETF menyumbang sekitar 75% dari investasi baru ke dalam Bitcoin ketika harganya melampaui $50.000.

Secara keseluruhan, meskipun harga Bitcoin saat ini sedang menghadapi tekanan, ada potensi pemulihan jika arus masuk stablecoin dari institusi kembali meningkat. Hal ini menunjukkan pentingnya peran stabilitas dan sentimen institusi dalam mempengaruhi pergerakan harga di pasar kripto.

Nanovest News v3.16.0