Saham Tesla Anjlok Jelang Laporan Keuangan Q1: Penjualan Menurun, Peran Musk dalam DOGE Jadi Sorotan

Investor menantikan laporan keuangan untuk mendapatkan kejelasan mengenai kinerja perusahaan dan rencana ke depan. Analis memberikan peringatan kepada Musk untuk kembali fokus pada Tesla.

article author image

AjengApr 22, 2025

article cover image

Saham Tesla Inc. (TSLA) ditutup turun 5.8% pada Senin (22/4) menjelang rilis laporan keuangan kuartal pertama yang dijadwalkan Selasa malam waktu AS.

Penurunan ini memperpanjang tren negatif saham Tesla yang telah melemah hampir 44% sejak awal tahun.

Sentimen market turut tertekan oleh isu seputar kembalinya CEO Elon Musk dari Washington, D.C. ke kantor pusat Tesla, serta ketidakpastian terkait peluncuran mobil listrik murah yang telah lama dijanjikan.

Laporan Q1 Tesla datang di tengah kondisi market yang rapuh. Indeks S&P 500 (^GSPC) mendekati wilayah bearish, sementara Nasdaq (^IXIC) yang didominasi saham teknologi sudah secara teknis berada di zona tersebut.

Ketegangan dagang yang kembali memanas akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump turut memperparah tekanan di market, termasuk tarif 25% untuk sektor otomotif yang menyulitkan produsen seperti Tesla.

Berdasarkan estimasi Bloomberg, Tesla diperkirakan akan membukukan pendapatan kuartal pertama sebesar $21.43 miliar hanya sedikit meningkat dibandingkan $21.3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi profitabilitas, laba per saham (EPS) disesuaikan diperkirakan sebesar $0.44 dengan laba bersih sekitar $1.57 miliar, naik tipis dari $1.54 miliar tahun lalu.

Namun, kekhawatiran utama investor terletak pada anjloknya permintaan kendaraan.

Tesla sebelumnya melaporkan pengiriman sebanyak 336,681 unit sepanjang kuartal pertama di bawah ekspektasi konsensus Bloomberg yang memperkirakan 390,42 unit. Ini merupakan kuartal pengiriman terburuk sejak Q2 2022.

Situasi ini terjadi ketika produsen otomotif lainnya justru mencatat lonjakan penjualan karena konsumen bergegas membeli kendaraan sebelum tarif baru diberlakukan pada 2 April.

Di pasar global, pesaing utama Tesla, BYD asal Tiongkok, terus mencuri pangsa pasar dan memperlemah dominasi Tesla.

Kekhawatiran akan permintaan juga tercermin dari data registrasi kendaraan Tesla yang menurun di beberapa wilayah utama Eropa pada Maret.

Penurunan penjualan ini diperparah oleh dampak reputasi merek Tesla akibat keterlibatan Elon Musk dalam politik sayap kanan baik di AS maupun Eropa. Aksi protes dan vandalisme terhadap showroom dan kendaraan Tesla pun meningkat secara global.

“Ini situasi darurat,” tulis Analis Wedbush, Dan Ives, dalam laporannya kepada klien pada Minggu.

Ia menyarankan Musk untuk menjauh dari urusan pemerintahan, menghentikan keterlibatan dengan Dogecoin, dan kembali fokus memimpin Tesla secara penuh.

“Siapa pun yang berpikir bahwa kerusakan merek yang ditimbulkan Musk bukan hal serius, cobalah berbicara langsung dengan calon pembeli mobil di AS, Eropa, dan Asia,” tambah Ives.

Meskipun mempertahankan peringkat Outperform untuk saham Tesla, Ives menurunkan target harga dari $550 menjadi $315, pemangkasan hampir 43%.

Saham Tesla sempat naik singkat usai laporan pengiriman dirilis, setelah laporan Politico menyebut Elon Musk berencana mengurangi perannya dalam Pemerintahan Trump “dalam beberapa minggu mendatang.”

Investor kini menanti kepastian terkait pengembangan mobil listrik murah yang dijanjikan Tesla sejak lebih dari setahun lalu.

Perusahaan menargetkan peluncuran kendaraan listrik harga terjangkau pada paruh pertama 2025, bersamaan dengan model baru lain yang diyakini akan mendongkrak pertumbuhan tahunan hingga 50% dibandingkan 2023.

Namun, laporan Reuters pada Jumat lalu menyebut bahwa rencana peluncuran kendaraan murah, termasuk versi sederhana dari Model Y, kemungkinan tertunda hingga akhir tahun. Tesla belum memberikan tanggapan terkait laporan tersebut.

Selain itu, investor juga menunggu pembaruan tentang proyek robotaxi dan uji coba kendaraan otonom.

Tesla telah menerima izin awal untuk layanan ride-hailing di California, dan saat ini sedang melakukan uji coba internal di Austin, Texas.

Di tengah tekanan yang terus meningkat, Elon Musk mengakui kondisi sulit yang dihadapi Tesla.

“Saham Tesla saya, dan saham semua pemegang Tesla, telah turun hampir setengahnya,” ujar Musk dalam kampanye pemilihan hakim Mahkamah Agung negara bagian Wisconsin yang didukung Trump.

“Ini pekerjaan yang sangat mahal, dan saya hanya ingin mengatakan—sama-sama.”

Nanovest News v4.8.0