Tether Bukukan Laba Besar dan Kuasai Pasar Stablecoin di Q1 2025

Tether catat laba $1 miliar di Q1 2025 dan miliki hampir $120 miliar aset US Treasury, sambil terus dominasi pasar stablecoin global.

article author image

MuhammadMay 2, 2025

article cover image

Tether, perusahaan di balik stablecoin terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, telah merilis laporan keuangan untuk kuartal pertama 2025. Dalam laporan tersebut, Tether mengungkapkan kepemilikan hampir $120 miliar dalam bentuk surat utang pemerintah AS (US Treasurys) dan mencatatkan laba operasional lebih dari $1 miliar.

Berdasarkan laporan Q1 2025, aset Tether mencakup $98,5 miliar dalam bentuk Treasury bills langsung, serta lebih dari $23 miliar lainnya dalam bentuk repurchase agreement dan aset lain yang dikategorikan sebagai setara kas.

01968dad-f282-7d45-bcf2-13682171d855.png

Kutipan dari laporan keuangan Tether pada Q1 2025.

Dalam pengumumannya, Tether juga menyebutkan bahwa mereka memiliki cadangan surplus sebesar $5,6 miliar untuk stablecoin USDt (USDT) angka ini menurun dari $7,1 miliar pada kuartal terakhir 2024. Saat ini, kapitalisasi pasar USDT mencapai $149 miliar per 1 Mei.

"Pasokan yang beredar dari USDT tumbuh sekitar $7 miliar selama kuartal pertama, dengan peningkatan 46 juta dompet pengguna," tulis perusahaan tersebut.

Investasi Strategis dan Dominasi Pasar Stablecoin

Modal surplus yang dimiliki Tether terus digunakan untuk investasi strategis. Hingga saat ini, lebih dari $2 miliar telah dialokasikan untuk sektor energi terbarukan, kecerdasan buatan, komunikasi peer-to-peer, dan infrastruktur data.

Pasar stablecoin secara umum masih didominasi oleh token yang dipatok ke dolar AS, dengan USDT dan USDC milik Circle menguasai gabungan pangsa pasar sebesar 87%. Menurut laporan Q1 2025 dari Departemen Keuangan AS, kapitalisasi pasar stablecoin berbasis dolar diperkirakan akan mencapai $2 triliun pada tahun 2028.

Kekhawatiran Global atas Ketergantungan pada Stablecoin Dolar

Namun, kekhawatiran mulai muncul di Eropa. Pejabat Uni Eropa mengungkapkan keprihatinan tentang risiko ketergantungan yang terlalu besar pada stablecoin berbasis dolar. Bank Sentral Italia menyatakan bahwa gangguan pada pasar stablecoin atau obligasi yang mendasarinya dapat menimbulkan "dampak terhadap bagian lain dari sistem keuangan global."

Nanovest News v4.8.0