Berapa Kali Gaji yang Ideal untuk Dana Darurat? Begini Penjelasannya

Cari tahu berapa banyak dana darurat yang seharusnya kamu miliki berdasarkan gaji bulanan. Pelajari pedoman dana darurat yang ideal untuk karyawan, wiraswasta, dan keluarga, serta cara membangunnya dengan mudah.

article author image

MuhammadJan 9, 2025

article cover image

Dana darurat adalah salah satu pilar penting dalam keuangan pribadi yang sehat. Dengan memiliki dana darurat, kamu dapat menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis, atau perbaikan rumah tanpa harus berhutang. Namun, pertanyaannya adalah, berapa kali gaji yang ideal untuk disimpan sebagai dana darurat?

Pentingnya Dana Darurat

Bayangkan jika kamu tiba-tiba menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau tagihan medis yang besar. Tanpa dana darurat, kamu mungkin terpaksa meminjam uang dengan bunga tinggi atau menjual aset berharga untuk memenuhi kebutuhanmu.

Dana darurat berfungsi sebagai pelindung keuanganmu. Dengan dana ini, kamu dapat tetap memenuhi kebutuhan pokok seperti makan, sewa, dan transportasi sambil mencari jalan keluar dari situasi sulit. Ini membantu menghindari stres tambahan akibat tekanan keuangan.

Lebih dari itu, memiliki dana darurat memberi rasa aman dan ketenangan pikiran. Kamu bisa menghadapi keadaan darurat dengan lebih percaya diri dan mengambil keputusan secara rasional tanpa tergesa-gesa.

Berapa Besaran Dana Darurat yang Ideal?

Dana darurat menjadi pondasi penting dalam keuangan pribadi yang dapat melindungi kamu dari situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak. Jumlah dana darurat biasanya disesuaikan setiap individunya. Namun, secara umum, berikut adalah pedoman yang bisa kamu gunakan:

  • Karyawan Lajang Tanpa Tanggungan**

Akan lebih bagus jika kamu simpan dana darurat sebesar 3–6 kali gaji bulanan. Jika gaji bulananmu Rp 5 juta, maka jumlah dana darurat yang ideal adalah antara Rp15 juta hingga Rp30 juta.

  • Karyawan Berkeluarga**

Bagi kamu yang sudah memiliki keluarga, sebaiknya simpan 6-12 kali gaji bulanan. Jika keluargamu membutuhkan Rp8 juta per bulan, kamu memerlukan Rp 48 juta hingga Rp 96 juta.

  • Pekerja Lepas atau Wiraswasta**

Karena pendapatanmu tidak tetap, fokuslah pada pengeluaran bulanan, bukan gaji. Idealnya, siapkan dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. Jika pengeluaran bulananmu Rp 10 juta, maka dana darurat yang diperlukan adalah sekitar Rp 120 juta..

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Dana Darurat

Menentukan jumlah dana darurat yang ideal memerlukan pertimbangan berbagai faktor. Berikut adalah aspek utama yang dapat memengaruhi besarnya dana darurat yang perlu disiapkan:

1. Jumlah Tanggungan

Semakin banyak orang yang bergantung pada penghasilanmu, semakin besar dana yang dibutuhkan. Misalnya, seorang lajang tanpa tanggungan tentu membutuhkan jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan seseorang yang memiliki keluarga dengan beberapa anak.

2. Stabilitas Pekerjaan

  • Pekerjaan Stabil:** Jika pekerjaanmu berada di sektor yang aman dan jarang terkena dampak ekonomi, seperti pemerintahan atau perusahaan dengan reputasi baik, dana darurat yang lebih kecil mungkin cukup.

  • Pekerjaan Berisiko:** Jika kamu bekerja di industri dengan tingkat turnover tinggi atau rawan PHK, seperti startup atau sektor kreatif, sebaiknya siapkan dana darurat yang lebih besar untuk berjaga-jaga.

3. Gaya Hidup dan Pengeluaran Bulanan

Jumlah pengeluaran bulanan sangat mempengaruhi dana darurat yang perlu disimpan. Hitung kebutuhan dasar seperti:

  • Biaya makan

  • Transportasi

  • Sewa atau cicilan rumah

  • Biaya pendidikan (jika ada)

Semakin besar gaya hidup dan pengeluaranmu, semakin besar pula jumlah dana yang perlu dipersiapkan.

Tips Membangun Dana Darurat

Untuk membangun dana darurat mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi dengan langkah-langkah sederhana dan konsisten, tentunya kamu akan bisa melakukannya. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:

1. Tentukan Target Awal

Pertama, hitung dulu pengeluaran pokok bulanan seperti makan, sewa, dan transportasi. Gunakan angka ini untuk menentukan target dana darurat, biasanya 3-6 kali pengeluaran bulanan-mu. Jika ini terasa besar, mulailah dengan target kecil, seperti satu bulan pengeluaran, lalu tingkatkan seiring waktu.

2. Simpan Secara Rutin

Biasakan menyisihkan sebagian pendapatan-mu setiap bulan. Persentase kecil seperti 5-10% sudah cukup untuk memulai. Jika menerima bonus atau penghasilan tambahan, alokasikan sebagian besar untuk menambah dana darurat-mu. Langkah ini akan mempercepat pencapaian target.

3. Buka Rekening Khusus

Pisahkan dana darurat dari rekening harianmu dengan membuka rekening khusus tanpa kartu ATM atau akses mudah lainnya. Pilih rekening dengan bunga kompetitif sehingga danamu bisa bertumbuh seiring waktu tanpa tergoda untuk menggunakannya.

4. Kurangi Pengeluaran Tidak Perlu

Tinjau ulang pengeluaran rutin-mu dan kurangi yang tidak mendesak. Contohnya, batasi makan di restoran, kurangi pembelian barang non-esensial, atau hentikan langganan layanan yang jarang digunakan. Dana yang berhasil dihemat bisa langsung dimasukkan ke tabungan darurat.

5. Cari Penghasilan Tambahan

Jika memungkinkan, cari cara untuk mendapatkan uang tambahan, seperti pekerjaan sampingan atau menjual barang yang tidak terpakai. Alokasikan sebagian besar dari penghasilan tambahan ini untuk dana darurat agar targetmu tercapai lebih cepat.

Jadi, pada dasarnya untuk menghadapi situasi tidak terduga, kamu perlu menyisihkan 3-12 kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat, agar kamu bisa menghadapi masa sulit tanpa stres keuangan yang berlebihan.

Investasi Aman Untukmu di Nanovest!

Dengan Nanovest, kamu dapat mengakses peluang investasi dan mendapatkan informasi terkini seputar saham dan aset digital dengan mudah. Platform ini memungkinkan kamu untuk selalu selangkah di depan dalam mengambil keputusan investasi. Download Nanovest sekarang di Play Store atau App Store dan mulai investasi saham #AmanSamaNano.

Nanovest News v3.23.0