Yuk, Cari Tahu Nilai Saham lewat Pendekatan Ini!

Yuk, Cari Tahu Nilai Saham lewat Pendekatan Ini!

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Dalam berinvestasi saham global, kamu perlu mengetahui nilai saham tersebut. Terdapat dua pendekatan atau metode dalam menganalisa saham global, yaitu analisis saham fundamental dan analisis saham teknikal.

Sebelum mengulas lebih jauh, sudahkan kamu tahu apa itu analisis saham? Secara sederhana, pengertian analisis saham adalah upaya membedah dan menelaah saham perusahaan tertentu yang bertujuan untuk melihat serta menilai kinerjanya selama periode tertentu.

Lewat analisis saham, investor bisa menentukan saham pilihannya layak dibeli atau tidak. Analisis saham juga membantu kamu memutuskan saham suatu perusahaan cocok untuk trading atau justru lebih tepat untuk investasi jangka panjang.

Agar lebih jelas, yuk kita ulas masing-masing analisis saham berikut!

Analisa saham fundamental

Analisa saham fundamental adalah analisis yang bertujuan mempelajari hal-hal yang berhubungan yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan tertentu. Tujuannya adalah agar bisa mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional perusahaan publik.

Calon investor atau trader akan memiliki petunjuk mengenai saham mana yang akan mereka investasikan. Jadi, sudah jelas kan kalau bermain saham bukan hanya tentang sejumlah uang yang kamu miliki untuk membeli saham tertentu.

Berbicara tentang analisa fundamental, ada dua jenis pendekatan yang umumnya digunakan, yaitu:

1. Pendekatan analisa fundamental top-down

Pendekatan analisa fundamental top-down memungkinkan investor melihat gambaran kinerja sebuah perusahaan secara umum. Singkatnya, jika secara umum perusahaan memiliki kinerja yang baik maka komponen perusahaan bisa dianggap baik. Dalam pendekatan ini, ada 4 poin yang menjadi pertimbangan, yaitu:

  • Kondisi makro ekonomi global
  • Kondisi makro ekonomi dalam negeri
  • Prospek pertumbuhan per sektor usaha
  • Fundamental perusahaan.

2. Pendekatan analisa fundamental bottom-up

Pendekatan analisa saham fundamental bottom-up adalah kebalikan dari pendekatan top-down. Di sini, kamu harus bisa melihat aspek terperinci dari kinerja suatu perusahaan. Tidak masalah jika kamu harus mengintip laporan keuangan. Bahkan, kamu juga harus tahu daya saya usaha perusahaan tersebut.

Karena pendekatan ini mengharuskan investor melakukan kajian yang lebih dalam, mereka mungkin harus sabar dan menghabiskan lebih banyak waktu, tenaga, dan energi. Tujuannya adalah agar mereka benar-benar tahu secara detail seperti apa kinerja sebuah perusahaan yang mereka pilih untuk investasi saham.

Analisa saham teknikal

Analisa teknikal melibat pendekatan teknis dengan penggunaan dua metode. Metode klasik menggunakan chart harga saham sedangkan metode modern menggunakan indikator dengan algoritma atau rumus statistik untuk bisa menggambarkan grafiknya.

Melalui analisa teknikal, investor dapat melihat kondisi pasar saat ini berdasarkan histori harga di masa lalu. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan gambaran pergerakan harga saham di masa mendatang.

Lewat analisis ini, investor bisa menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham. Trader bisa menggunakan analisa teknikal sebagai acuan saat menentukan saham-saham yang berpotensi memberikan profit dalam jangka pendek. Analisa ini lebih sering digunakan oleh trader karena bersifat teknis dengan pergerakan yang lebih cepat.

Cara analisa saham fundamental

Bagaimana cara menganalisa saham global lewat pendekatan fundamental? Berikut ini caranya:

1. Perhatikan kinerja dan kondisi perusahaan

Untuk menjalankan analisa fundamental, diperlukan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai valuasi saham. Ini juga membantu mengetahui kinerja serta kondisi perusahaan. Saat memutuskan untuk membeli saham perusahaan tertentu, kamu harus memperhatikan performa dan kondisi perusahaan tersebut.

Selain memastikan apakah kinerjanya bagus atau tidak, kamu juga harus bisa melihat apakah kinerja tersebut akan terus bertahan selama bertahun-tahun secara terus menerus.

Jangan hanya mempertimbangkan membeli saham dengan harga murah, ya! Pilihlah perusahaan yang bisa memberikanmu rasa nyaman dalam 20-30 tahun atau bahkan seumur hidup.

2. Tetapkan acuan harga wajar saham

Selain mendapatkan perusahaan yang bagus dan potensial, tujuan lain dari membeli saham suatu perusahaan adalah mendapatkan harga yang bagus. Idealnya, para investor berburu saham dengan harga di bawah nilai perusahaan tersebut.

Diperlukan acuan harga saham agar bisa menentukan harga saham murah atau mahal dan bagus atau tidak. Acuan harga haruslah wajar agar kamu juga tidak mudah terpengaruh oleh pergerakan pasar. Untuk menentukan acuan harga, kamu bisa menggunakan teknik  berikut ini:

  • Teknik relative valuation : membandingkan saham perusahaan yang sejenis
  • Teknik intrinsic valuation: membandingkan nilai laba bersih saham.

3. Monitor dan evaluasi saham secara rutin

Untuk investasi saham global jangka panjang, kamu harus selalu memonitor dan mengevaluasi saham secara rutin. Memang terdengar menghabiskan waktu, tapi kamu memiliki peluang untuk mendapatkan return dari investasi yang sedang dijalankan.

Jika tidak bisa melakukannya secara langsung atau tidak tahu bagaimana cara monitoring dan evaluasi yang tepat, kamu bisa bekerja sama dengan sang ahli. Tapi, menggunakan jasa ahli membutuhkan dana lagi. Selain itu, tidak selalu tepat apa yang disarankan ahli.

Cara analisa saham teknikal

Dalam melakukan analisa saham teknikal, tujuan utamanya adalah menentukan kapan masuk, kapan keluar, dan tren saham. Namun, ada banyak metode dalam analisa saham teknikal, berikut ulasannya:

1. Relative Strength Index

Relative Strength Index adalah salah satu indikator dalam analisa saham teknikal yang digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset. Dengan demikian, kita bisa mengevaluasi apakah aset masuk dalam posisi jenuh beli atau jenuh jual.

Apabila garis terbaca berada di atas skala 70 maka bisa dikatakan pasar berada dalam kondisi jenuh beli. Sedangkan jika garis terbaca berada di bawah skala 30, bisa diartikan bahwa pasar sedang dalam kondisi jenuh jual atau oversold.

RSI atau Relative Strength Index kemudian ditampilkan dalam grafik bergerak antara dua titik ekstrim dengan nilai yang berada antara 0 hingga 100. Pengembang dari indikator ini adalah J Welles Wilder Jr. dalam bukunya yang berjudul New Concepts in Technical Trading System pada 1978.

Indikator ini mengukur perubahan harga aset dalam periode 14 hari (untuk grafik harian) atau 14 jam (untuk grafik per jam). Yang sering menggunakan indikator satu ii adalah trader dan analisis teknikal.

2. Moving Average Convergence/Divergence (MACD)

Indikator lain dari analisa teknikal suatu saham adalah MACD atau Moving Average Convergence/Divergence. Indikator ini memberikan gambaran hubungan antara dua moving average atau rerata harga dalam tren harga aset.

Karena fleksibel dan mudah digunakan, semakin banyak trader yang menyukai indikator satu ini. Para trader di pasar saham, komoditas, valuta asing, atau obligasi menggunakan indikator ini tidak hanya untuk melihat tren tetapi juga momentum.

3. Crossover

Kita bisa mengatakan Crossover sebagai seni melihat trend garis Moving Average Convergence/Divergence atau MACD jika dibandingkan dengan garis sinyalnya. Jika garis tersebut melintang di bawah garis sinyal, maka harga aset berada di zona bearish. Ini berarti bahwa trader harus segera melepas asetnya.

Sedangkan jika garis MACD melintang di atas garis sinyal, maka harga aset berada di zona bullish. Ini merupakan petunjuk bahwa trader harus segera membeli aset tersebut.

4. Divergence

Divergence adalah jenis lain dari MACD dalam analisis teknikal. Saat kondisi garis Moving Average Convergence/Divergence membentuk titik tertinggi dan terendah yang berseberangan dengan titik tertinggi dan terendah harga sebuah aset, maka ini adalah divergence.

Apabila dua posisi terendah di garis di garis Moving Average Convergence/Divergence atau MACD berkorespondensi dengan dua garis terbawah di harga aset, maka itu adalah kondisi bullish.

5. Oscillators

Secara umum, analisis teknikal saham memiliki dua indikator, yaitu overlays dan Oscillators. Contoh dari overlays adalah MA atau Moving Average dan BB atau Bollinger Brands. Sedangkan contoh dari oscillator adalah MACD atau RSI.

Oscillator adalah alat alat analisis teknikal yang membangun band tinggi dan rendah band di antara dua nilai ekstrim. Trader menggunakan indikator ini untuk bisa menemukan kondisi overbought atau oversold jangka pendek.

6. Bollinger Band

Dalam trading, Bollinger Band menjadi indikator yang cukup populer. Para trader mengakui bahwa indikator ini menjadi kunci dasar bagi mereka untuk selalu mendapatkan profit.

Indikator ini menunjukkan batas relatif dari naik turunnya harga yang berbentuk garis yang ditarik di dalam dan di sekitar struktur pergerakan harga saham yang diperjualbelikan. Bollinger band terdiri dari 3 garis yang akan selalu bergerak mengikuti pergerakan harga, yaitu:

  • Upper band
  • Middle band
  • Lower band.

Demikian ulasan lengkap mengenai pendekatan dalam menilai saham global. Jika kamu ingin jadi investor maupun trader, pastikan kamu menguasai dua pendekatan ini agar bisa menghindari kerugian dan meraup cuan maksimal.

Tertarik berinvestasi saham global bersama Nanovest.io?

Nanovest News v3.22.0