Inilah Panduan Cara Membaca Sinyal Candlestick untuk Trader Pemula
Artikel ini akan membahas bagaimana cara membaca sinyal candlestick yang beragam, mulai dari mengenal bagian utamanya, hingga alasan mengapa trader harus bisa membaca pola ini.

Ajeng • Feb 3, 2025

Karena mudah dibaca dan dipahami, grafik candlestick adalah jenis grafik harga yang populer di kalangan investor dan trader. Untuk menunjukkan pergerakan harga saham, grafik ini menggunakan batang-batang lilin (candlestick) berwarna hijau atau merah.
Warna hijau atau merah menunjukkan harga saham meningkat, sedangkan warna merah atau hitam menunjukkan harga saham menurun. Setiap candlestick mewakili satu hari, minggu, atau bulan.
Kenali Bagian-bagian dari Candlestick
Dengan menggunakan empat informasi seperti harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah, setiap candlestick menunjukkan harga saham selama satu hari. Badan lilin, warna persegi panjang di tengah, memberi tahu investor apakah harga pembukaan atau penutupan lebih tinggi.
Candlestick hitam atau terisi menunjukkan harga penutupan pada periode tersebut lebih rendah daripada harga pembukaan, sehingga menunjukkan tekanan jual. Sementara itu, candlestick putih atau kosong menunjukkan harga penutupan pada periode tersebut lebih besar daripada harga pembukaan, sehingga menunjukkan tekanan jual. Ini menunjukkan tekanan beli dan bullish.
Shadows adalah sumbu di atas dan bawah candlestick. Indikator ini menunjukkan pergerakan harga dalam rentang waktu tertentu, dari terendah ke tertinggi. Shadow di bagian atas menunjukkan harga tertinggi selama periode tersebut, dan shadow di bagian bawah menunjukkan harga terendah selama periode tersebut.
Setiap candlestick terdiri dari bagian-bagian berikut.
Sumbu atas atau upper shadow, adalah bagian shadow di atas body yang menunjukkan harga tertinggi selama periode tersebut.
Sumbu bawah atau lower shadow, adalah bagian shadow di bawah body yang menunjukkan harga terendah selama periode tersebut.
Real body (badan), adalah istilah tambahan untuk body yang menunjukkan perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan dalam jangka waktu tertentu.
Open, adalah harga pembukaan selama periode tersebut, yang berada di ujung bawah bullish candle dan di ujung atas bearish candle.
Harga penutupan selama periode tersebut berada di ujung atas candle bullish dan di ujung bawah bearish candle.
Cara Membaca Sinyal Candlestick
Memahami pola candlestick bukan hanya sekadar membaca grafik, tapi juga membuka peluang untuk menghasilkan keuntungan. Dengan mengidentifikasi pola-pola tertentu, investor dapat memprediksi pergerakan harga di masa depan dan mengambil posisi yang tepat.
Secara umum, pola candlestick dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, antara lain pola candlestick bullish reversal, pola candlestick bearish reversal, dan pola candlestick continuation.
Pola Candlestick Bullish Reversal
Seperti namanya, pola-pola candlestick ini memberikan sinyal yang kuat mengenai potensi pembalikan tren harga dari bearish menjadi bullish. Beberapa pola candlestick bullish yang umum digunakan oleh para trader sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain sebagai berikut.
Bullish Hammer
Pola ini ditandai oleh bentuknya yang menyerupai palu, dengan badan candlestick berwarna hijau yang terbentuk pada akhir tren penurunan. Pola ini mengindikasikan adanya perubahan sentimen pasar dari bearish ke bullish, sehingga sering dianggap sebagai sinyal awal dari pembalikan tren.
Morning Star
Pola ini ditandai dengan adanya tiga candlestick berurutan. Candlestick pertama memiliki badan yang besar dan berwarna merah, menunjukkan tekanan jual yang kuat.
Candlestick kedua memiliki badan yang kecil dan berwarna netral (hijau atau merah), serta gap (jarak) yang signifikan dengan candlestick sebelumnya. Candlestick ketiga memiliki badan yang besar dan berwarna hijau, mengindikasikan adanya tekanan beli yang kuat. Kombinasi ketiga candlestick ini mengindikasikan potensi pembalikan tren dari bearish ke bullish.
Three White Soldier
Pola ini terdiri dari tiga candlestick yang membentuk formasi seperti anak tangga menanjak. Masing-masing candlestick memiliki badan yang relatif panjang dan berwarna hijau, serta sumbu atas dan bawah yang pendek.
Pola ini mengindikasikan adanya perubahan sentimen pasar dari bearish ke bullish, dengan tekanan beli yang semakin kuat pada setiap candlestick.
Bullish Engulfing Candle
Pola ini terbentuk ketika sebuah candlestick hijau yang besar sepenuhnya menutupi candlestick merah sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kekuatan beli telah berhasil mengatasi tekanan jual, sehingga memberikan sinyal yang kuat tentang potensi pembalikan tren dari bearish ke bullish.
Piercing Line
Ini adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candlestick. Candlestick pertama (merah) menunjukkan tekanan jual, sedangkan candlestick kedua (hijau) yang lebih besar menembus bagian tengah dari candlestick pertama.
Pola ini mengindikasikan adanya pergantian dominasi antara kekuatan jual dan beli, dengan kekuatan beli yang mulai mengambil alih.
Pola Candlestick Bearish Reversal
Selain digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren dari bearish ke bullish, pola candlestick juga dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya pembalikan tren dari bullish ke bearish.
Pola-pola candlestick bearish reversal memberikan sinyal yang kuat mengenai potensi penurunan harga setelah periode kenaikan. Beberapa jenis pola candlestick bearish yang sering digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain sebagai berikut.
Bearish Harami
Pola ini terbentuk ketika pada akhir tren kenaikan muncul sebuah candlestick hijau yang berukuran besar, diikuti oleh sebuah candlestick merah yang berukuran lebih kecil dan sepenuhnya tertutup di dalam badan candlestick hijau sebelumnya. Pola ini mengindikasikan adanya potensi perubahan arah tren dari bullish menjadi bearish.
Dark Cloud Cover
Pola ini terdiri dari dua candlestick. Candlestick pertama (hijau) menunjukkan tekanan beli, sedangkan candlestick kedua (merah) yang lebih besar menembus bagian tengah dari candlestick pertama.
Pola ini mengindikasikan adanya pergantian dominasi antara kekuatan beli dan jual, dengan kekuatan jual yang mulai mengambil alih.
Hanging Man
Pola ini terdiri dari satu candlestick merah dengan sumbu bawah yang sangat panjang. Pola ini biasanya muncul di akhir tren kenaikan, dan mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat.
Shooting Star
Pola ini terdiri dari satu candlestick merah dengan sumbu atas yang sangat panjang, yang muncul di akhir tren kenaikan. Sumbu atas yang panjang ini menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat, yang dapat menyebabkan harga berbalik arah dan turun.
Three Black Crows
Pola ini terdiri dari tiga candlestick merah berturut-turut berbentuk seperti turunan anak tangga. Setiap candlestick merah membuka di dalam badan candlestick sebelumnya dan ditutup lebih rendah dari penutupan candlestick sebelumnya.
Pola ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat, dan potensi penurunan harga yang signifikan.
Pola Candlestick Continuation
Selain pola-pola pembalikan, ada juga pola-pola candlestick yang bisa membantu kita mengidentifikasi kelanjutan tren. Pola-pola ini sangat berguna bagi trader yang ingin memanfaatkan momentum pasar yang sudah ada, baik uptrend ataupun downtrend.
Doji
Doji adalah pola candlestick yang memiliki badan yang sangat kecil dengan sumbu atas dan bawah yang hampir sama panjang. Pola ini mengindikasikan ketidakpastian di market, di mana kekuatan beli dan jual berada dalam keseimbangan. Doji sering muncul pada saat market sedang mengalami konsolidasi atau sebelum terjadi perubahan tren. Doji pun menunjukkan keraguan terhadap nilai suatu aset.
Spinning Top
Pola candlestick ini memiliki badan yang lebih besar dibandingkan Doji, dengan sumbu atas dan bawah yang hampir sama panjang. Pola ini mengindikasikan periode konsolidasi di mana tekanan beli dan jual seimbang (tidak ada perubahan harga signifikan).
Mengapa Harus Membaca Pergerakan Sinyal Candlestick?
Dengan membaca pola candlestick, investor dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan pasar, sentimen investor, dan potensi titik balik harga, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih informatif.
Selain fluktuasi harga, candlestick juga mencerminkan suasana psikologi pasar. Dengan mengamati bentuk badan dan bayangan candlestick, investor dapat memahami siapa yang lebih aktif, dan mengetahui apakah pembeli yang mendorong harga naik atau penjual yang menekan harga turun.
Berbeda dengan indikator lagging yang sering tertinggal dari pergerakan harga, candlestick memberikan data yang sangat terkini. Oleh karena itu, candlestick sering disebut sebagai indikator terdepan yang dapat membantu investor mengantisipasi pergerakan pasar selanjutnya.
Setelah belajar banyak tentang pola candlestick, sekarang saatnya kamu coba langsung terapkan ilmu baru dan memulai perjalanan investasimu bersama Nanovest! Selain itu, Nanovest bisa menjadi solusi ketika kamu ingin memulai perjalanan investasimu dengan modal yang minim, lho!
Kamu sudah bisa berinvestasi dengan membeli saham, aset digital, ataupun emas mulai dari Rp5000 saja!
Nanovest menjadi platform investasi pilihan karena telah berizin Bappebti, dan dilindungi asuransi Sinarmas, sehingga keamanan aset investasi kamu terjamin. #AmanSamaNano
Apabila tertarik untuk mulai berinvestasi, aplikasi investasi Nanovest dapat menjadi pilihan yang tepat karena menyediakan lebih dari 2.000 saham Amerika Serikat, serta memiliki lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap.
Unduh aplikasi Nanovest sekarang juga!