Waspadai 5 Kesalahan Ini Saat Trading Crypto

Waspadai 5 Kesalahan Ini Saat Trading Crypto

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Cryptocurrency saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang sedang trend dan semakin banyak investor pemula maupun profesional masuk ke dalamnya. Sistem dari investasi ini sendiri tidak berbeda jauh seperti trading saham, yaitu dengan memanfaatkan selisih harga beli dan jual untuk mendapatkan keuntungan. Kamu bisa menjual cryptocurrency dalam waktu singkat jika dirasa harganya sesuai dengan targetmu, atau kamu juga boleh menahannya jika ingin menjadikannya long term investment.

Kesalahan dalam Trading Crypto

Baik short term maupun long term investment, pasti yang kamu incar dalam setiap investasi adalah mendapatkan keuntungan. Sayangnya, investasi ini tidak lepas dari risiko dan bahkan bisa meningkat akibat dari beberapa kesalahan berikut ini:

1. FOMO (Fear of Missing Out)

Mengikuti sesuatu yang sedang viral di sosial media bisa dikatakan sebagai gaya hidup masyarakat saat ini, tidak peduli generasi muda maupun tua. Hal ini juga ternyata berlaku ketika seseorang memutuskan untuk melakukan investasi crypto. Banyak investor mengambil keputusan terkait investasi crypto berdasarkan informasi yang sedang trend di sosial media. Berdasarkan data survey dari norc, 24% investor mendapatkan informasi cryptocurrency dari sosial media, 25% dari trading platforms, 26% dari crypto-exchanges itu sendiri, dan danya 2% saja yang berasal dari broker atau penasihat. Padahal informasi yang beredar di sosial media banyak yang tidak jelas asal usulnya. Selain itu, informasi tersebut biasanya berisikan hal yang “diinginkan” dan terkadang bukan yang sebenarnya sehingga lebih berpotensi menyebabkan kamu mengalami kerugian saat berinvestasi.

2. Going “all in”

Menghabiskan seluruh dana yang dimiliki untuk membeli crypto yang dipilih berpotensi membuatmu “jatuh” ketika investasi ini gagal. Jadi, jangan pernah melakukan hal ini meskipun yang menyarankan kamu adalah orang terdekat sekalipun. Sebaiknya, berikan batasan maksimal dana untuk investasi dan tetaplah memiliki dana darurat serta tabungan sebagai cadangan keuangan ketika investasi gagal. Selain itu, disarankan juga jika kamu membeli crypto secara bertahap dibandingkan dengan langsung membeli dalam jumlah banyak. Apalagi mengingat harga crypto yang saat ini cukup mahal sehingga dapat membuatmu rugi besar ketika mengalami masalah. Kamu bisa beli kripto sedikit demi sedikit setiap bulan sehingga bisa mendapatkan manfaat dari fluktuasi harga.

3. Panic Selling

Berita turunnya harga satu jenis crypto tertentu, apalagi ketika terjadi “terjun bebas” sering kali membuat para investor melakukan panic selling. Biasanya ketika harga crypto sudah berada di bawah batas toleransi dan investor bukanlah tipe yang berani untuk mengambil risiko. Padahal, jangan lupa bahwa harga crypto cenderung berfluktuasi, di mana setelah penurunan biasanya akan mengalami kenaikan. Namun, tentunya hal tersebut tetap tergantung pada jenis crypto yang dipilih. Jika kamu percaya bahwa crypto investasimu cukup kuat dan stabil, maka jangan takut untuk menahannya. Terutama jika kamu memang masih berencana untuk berinvestasi pada crypto tersebut di masa depan.

4. Too Many Trades

Fluktuasi harga yang terjadi pada crypto terkadang menggoda para investor untuk melakukan trading dalam waktu cepat. Biasanya mereka akan menjual crypto yang harganya di atas harga beli mereka sebelumnya, kemudian membeli crypto yang harganya sedang turun. Memang keuntungan investasi crypto didapatkan dari selisih harga beli dan jual, tetapi kamu harus ingat dengan adanya trading fee. Seringkali keuntungan tersebut pada akhirnya berubah menjadi kerugian akibat nilai fee yang harus dibayar terlalu tinggi.

5. Falling for scams

Semakin banyak peminat pada investasi crypto, secara otomatis semakin banyak pula pihak “nakal” yang akan memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi. Misalnya saja seperti membuat aplikasi dompet palsu yang akan mencuri crypto milikmu atau menyediakan koin palsu yang dapat berpotensi pencurian identitasmu.  Untuk menghindari kamu menjadi korban penipuan ini, pastikan kamu hanya berinvestasi pada aset yang telah terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Selain itu, kamu juga harus memastikan platform yang digunakan terdaftar di Bappebti. Untuk kamu para investor pemula yang tertarik melakukan investasi crypto, kamu bisa memulai investasi pada platform Nanovest yang telah terdaftar di Bappebti sehingga terjamin keamanannya. Pada platform ini, kamu juga bisa melakukan konsultasi jika mengalami kesulitan sehingga bisa mendapatkan informasi yang lebih valid seputar investasi crypto. Jika kamu tertarik, kamu hanya perlu mengunduh aplikasi ini dari Play Store dan AppStore. Referensi:

Nanovest News v3.21.0