Mengenal Bearish Divergence: Sinyal Penting untuk Antisipasi Tren Turun
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari jenis-jenis bearish divergence, cara mengenalinya, hingga tips memaksimalkan strategi trading saat pasar menunjukkan tanda-tanda melemah.

Kiki • Apr 16, 2025

Sudah tidak mengherankan lagi jika pasar keuangan selalu penuh dinamika, dengan harga yang bisa naik maupun turun. Salah satu indikator penting dalam dunia investasi yang sering digunakan investor adalah bearish divergence.
Bayangkan jika kamu bisa mengetahui tren turun sebelum orang lain menyadarinya, itulah kegunaan bearish divergence yang mana dapat membantu mengidentifikasi potensi tren penurunan harga sebelum terjadi.
Dengan memahami konsep bearish divergence, kamu dapat mengambil langkah strategis untuk melindungi portofolio dan bahkan memaksimalkan keuntungan saat pasar bergerak turun.
Bearish Divergence
Bearish divergence adalah kondisi di mana harga suatu aset menunjukkan kenaikan (higher high), tetapi indikator teknikal seperti RSI atau MACD menunjukkan penurunan (lower high).
Hal ini menjadi tanda adanya ketidaksesuaian antara pergerakan harga dan momentum, yang seringkali mengindikasikan potensi potensi perubahan arah tren dari naik menjadi turun.
Pola ini biasanya muncul saat harga mendekati batas atas atau resistance. Kondisi ini menandakan bahwa meskipun harga masih naik, tekanan beli mulai melemah, sehingga ada kemungkinan harga akan berbalik turun.
Konsep bearish divergence sangat relevan dalam analisis teknikal karena dapat membantu investor memprediksi risiko penurunan harga sebelum pasar benar-benar berubah arah.
Dengan menggunakan indikator teknikal ini, kamu dapat mengantisipasi pergerakan pasar dan memutuskan waktu yang tepat untuk keluar atau masuk ke pasar.
Jenis Bearish Divergence
Divergence memiliki dua jenis sinyal yang berbeda, yaitu divergence biasa (regular) dan divergence tersembunyi (hidden).
Regular Bearish Divergence
Divergensi ini terjadi dalam kondisi tren naik (uptrend). Pada pola ini, harga membentuk titik tertinggi yang semakin tinggi (higher high), tetapi indikator teknikal menunjukkan titik tertinggi yang semakin rendah (lower high).
Pola ini mengindikasikan kemungkinan terjadinya pembalikan harga ke arah bawah (bearish reversal). Kondisi ini umumnya terlihat saat grafik harga berada di posisi higher high, sementara indikator berada di posisi lower high.
Hidden Bearish Divergence
Divergensi tersembunyi terjadi dalam kondisi tren turun (downtrend). Dalam pola ini, harga membentuk titik tertinggi yang semakin rendah (lower high), sementara indikator teknikal justru menunjukkan titik tertinggi yang semakin tinggi (higher high).
Pola ini menunjukkan potensi kelanjutan dari tren penurunan yang sedang berlangsung.
Trader sering menggunakan pola hidden bearish divergence sebagai sinyal untuk menjual aset guna menghindari kerugian besar akibat penurunan nilai aset yang lebih jauh.
Hidden bearish divergence dapat diamati saat harga berada di posisi lower high, sedangkan indikator berada di posisi higher high.
Cara Mengenali Bearish Divergence
Perhatikan Tren Harga
Langkah awal dalam mengenali divergence adalah dengan mengamati tren harga. Jika harga menunjukkan pola higher high (titik tertinggi semakin tinggi) atau lower high (titik tertinggi semakin rendah), ini dapat memberikan indikasi awal adanya potensi divergence.
Misalnya, dalam bullish divergence, harga membentuk lower low (titik terendah semakin rendah), sedangkan untuk bearish divergence, harga membentuk higher high.
Lakukan Perbandingan pada Indikator Teknikal
Gunakan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk menganalisis momentum pasar. Bandingkan pola yang ditunjukkan oleh indikator dengan pola pergerakan harga.
Jika indikator membentuk higher low saat harga menciptakan lower low, ini memberikan sinyal adanya bullish divergence. Sebaliknya, jika indikator membentuk lower high ketika harga mencapai higher high, ini menunjukkan adanya bearish divergence yang patut diwaspadai.
Perhatikan Sinyal
Perhatikan ketidaksesuaian antara pergerakan harga dan indikator teknikal. Jika harga turun namun indikator teknikal menunjukkan penguatan (higher low), ini adalah tanda adanya potensi bullish reversal.
Sebaliknya, jika harga naik namun indikator teknikal melemah dengan membentuk lower high, maka ini bisa menjadi sinyal bearish divergence yang menandakan potensi pembalikan harga ke bawah.
Tips Memaksimalkan Keuntungan dengan Bearish Divergence
1. Konfirmasi Divergence
Langkah pertama adalah memastikan divergence dengan mencari sinyal tambahan, seperti pola candlestick bearish, area resistensi, dan volume perdagangan. Setelah konfirmasi divergence diperoleh, kamu bisa mengambil langkah seperti membuka posisi short sesuai dengan strategi trading yang telah direncanakan.
2. Gunakan Time Frame yang Tepat
Pemilihan time frame harus disesuaikan dengan tujuan dan gaya trading kamu. Jika kamu adalah trader jangka panjang, gunakan time frame harian atau mingguan untuk mendapatkan gambaran pasar yang lebih luas.
Sementara itu, trader jangka pendek lebih cocok menggunakan time frame yang lebih singkat, seperti 15 menit atau 1 jam, untuk menangkap pergerakan kecil.
Penting juga untuk konsisten dengan strategi manajemen risiko yang digunakan. Memilih time frame yang sesuai akan membantu kamu menghindari gangguan atau noise pasar yang tidak relevan dan lebih fokus pada sinyal bearish divergence yang signifikan.
3. Perhatikan Volume Perdagangan
Volume perdagangan dapat memberikan konfirmasi tambahan saat bearish divergence terjadi. Peningkatan volume di saat divergence muncul menandakan bahwa banyak pelaku pasar mulai menjual aset atau membuka posisi short.
Volume yang tinggi bisa menjadi sinyal kuat akan adanya pembalikan harga ke bawah. Namun, selalu kombinasikan analisis volume ini dengan indikator lain dan pertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan.