Rising Wedge Pattern: Panduan Lengkap untuk Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko
Pola rising wedge ditandai dengan garis tren yang menyatu, di mana garis tren support dan resistance miring ke atas, tetapi kemiringan garis support lebih curam daripada garis resistance.

Ajeng • Dec 2, 2024

Pola rising wedge adalah sebuah formasi grafik yang menunjukkan penyempitan kisaran harga di dalam dua garis tren yang miring ke atas. Pola ini sering digunakan oleh Analis Teknikal sebagai sinyal potensial perubahan arah tren.
Baik trader jangka pendek maupun jangka panjang dapat memanfaatkan pola rising wedge sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan trading. Kuncinya adalah memahami bagaimana menginterpretasikan pola ini dalam konteks strategi trading masing-masing.
Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai pola rising wedge, mulai dari cara mengidentifikasi pola ini hingga implikasinya bagi keputusan trading. Kamu akan belajar bagaimana menggunakan pola rising wedge untuk meningkatkan strategi trading, yuk bahas!
Apa Itu Chart Pattern Rising Widge?
Setelah tren naik, pola rising wedge biasanya menunjukkan potensi pembalikan harga sekuritas. Pola ini adalah formasi grafik bearish yang sering dilihat dalam analisis teknikal dalam trading dan investasi.
Pola ini ditandai dengan garis tren yang menyatu, di mana garis tren support dan resistance miring ke atas, tetapi kemiringan garis support lebih curam daripada garis resistance.
Ketika harga sedang berada dalam keadaan trend turun, pola wedge naik terjadi. Pola ini terjadi ketika konsolidasi antara support dan resistance terjadi, yang menghasilkan garis tren yang miring (ke atas).
Dalam situasi ini, posisi support sedang mengalami garis kemiringan yang lebih besar daripada di area resistance, karena harga titik terendah akan membentuk titik tinggi yang lebih cepat daripada harga titik tertinggi yang lebih rendah.
Jika harga mengalami pergerakan konsolidasi, trader harus melakukan wait and see (mengamati atau menunggu sejenak) untuk mengetahui bagaimana harga akan berubah selanjutnya.
Rising wedge pattern dan falling wedge pattern juga dapat diklasifikasikan sebagai pola pembalikan atau lanjutan.
Karakteristik Utama
Trader seringkali melihat pola rising wedge sebagai sinyal peringatan bahwa momentum bullish mungkin akan melemah dan diikuti oleh penurunan harga. Oleh karena itu, pola ini sering digunakan sebagai dasar untuk membuka posisi short atau menutup posisi long.
Adapun karakteristik utama dari rising wedge pattern antara lain sebagai berikut.
Tren naik, pola ini biasanya muncul saat harga naik.
Garis tren konvergen, garis tren support dan resistance ke atas, namun keduanya menyatu saat pola berkembang.
Volume, sinyal turun dari pola tersebut sering diperkuat oleh formasi dengan volume yang menurun.
Breakout, ketika harga menembus di bawah garis tren support yang lebih rendah, pola konfirmasi terjadi menunjukkan potensi pembalikan turun.
Rising widge yang meningkat biasanya dianggap sebagai pola bearish karena menunjukkan penurunan momentum pembelian. Harga lebih mungkin turun karena volume yang menurun dan kisaran harga yang menyempit menunjukkan bahwa pembeli kehilangan kendali.
Perlu diingat bahwa pola seperti ini tidak dapat diandalkan sepenuhnya, seperti kebanyakan model dan pendekatan di bidang keuangan dan investasi. Meskipun pola ini sangat populer di kalangan trader dan investor karena kemampuan prediksinya, pola ini hanya boleh digunakan sebagai bagian dari berbagai strategi investasi atau trading.
Trading dengan Chart Rising Widge Pattern
Umumnya, untuk melakukan trading dengan pola ini trader harus melewati langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan sinyal pembalikan bearish.
Pertama, identifikasi. Kamu harus menemukan pola tepi naik pada grafik. Seorang investor atau trader akan mencari garis tren yang menyatu dan miring ke atas dengan puncak dan palung yang lebih tinggi. Pola-pola ini biasanya muncul selama tren naik.
Kedua, konfirmasi. Trader atau investor akan menunggu konfirmasi sebelum memasuki perdagangan. Dalam kebanyakan kasus, ini muncul dalam bentuk penurunan harga di bawah garis tren bawah. Volume yang menurun selama pembentukan wedge mungkin merupakan bukti tambahan.
Ketiga, titik masuk. Setelah pola dikonfirmasi, trader biasanya masuk ke posisi pendek. Titik masuk adalah titik breakout di bawah garis tren bawah.
Keempat, stop loss. Biasanya ditempatkan sedikit di atas puncak pola. Ini mengurangi kemungkinan kehilangan uang atau kerugian jika pola tidak berhasil, dan harga kembali ke tren naik.
Kelima, target harga. Target harga biasanya ditentukan dengan mengukur tinggi pola pada titik terlebar, dan kemudian mengurangi nilai tersebut dari level breakout. Untuk menyesuaikan strategi keluar mereka, beberapa trader menggunakan level retracement fibonacci sebagai target tambahan.
Keenam, manajemen risiko. Sangat penting untuk mengelola risiko secara efektif saat trading pola rising wedge. Ini melibatkan penetapan ukuran posisi yang sesuai dan menggunakan indikator analisis teknis lainnya untuk memvalidasi pola tersebut, seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Average Convergence Divergence (MACD).
Ketujuh, strategi keluar. Trader biasanya keluar dari posisi begitu harga mencapai target yang telah ditentukan. Namun, disarankan untuk memantau indikator analisis teknis lainnya dan berita pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.
Breakout palsu menjadi peringatan untuk trading pola rising wedge. Harga kadang-kadang melewati garis tren yang lebih rendah, tetapi mereka akan dengan cepat berbalik. Akibatnya, trader harus menunggu bar atau candle ditutup di bawah garis tren.
Hal ini akan meningkatkan lapisan konfirmasi.Kesimpulan tambahan adalah konteks penting. Efektivitas pola rising wedge dapat berbeda-beda tergantung pada aset yang berbeda dan kondisi pasar yang lebih luas. Jika dikombinasikan dengan indikator bearish atau sentimen pasar lainnya, sinyal ini lebih dapat diandalkan.
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi, aplikasi investasi Nanovest dapat menjadi pilihan yang tepat karena menyediakan lebih dari 2000 saham Amerika Serikat serta mempunyai lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap.
Cukup dengan modal Rp5000 kamu sudah bisa bertransaksi di aset digital yaitu saham AS, aset kripto, dan juga emas digital. Tidak hanya itu, Nanovest pun menyediakan fitur analisis yang mudah dimengerti oleh para trader, lho!
Kamu pun bisa mengikuti komunitas Nanosocial sebagai wadah untuk saling bertukar informasi dan membangun interaksi bersama trader lainnya.
Unduh aplikasinya dan mulai investasimu!