Tarif Trump Picu Kenaikan Harga Produk di Walmart, Ini Penjelasan CFO
CFO Walmart memperingatkan lonjakan harga hingga dua digit pada produk seperti mainan dan furnitur akibat tarif impor baru. Apa dampaknya ke konsumen?

Ajeng • May 16, 2025

Kebijakan tarif impor yang digulirkan kembali oleh mantan Presiden Donald Trump diperkirakan akan memicu lonjakan harga dua digit pada sejumlah produk utama di Walmart (NYSE: WMT), menurut pernyataan Chief Financial Officer (CFO) John David Rainey.
Kategori seperti kereta bayi, furnitur, dan mainan disebut sebagai sektor yang paling terdampak.
“Walmart dikenal dengan harga murah, dan kami akan terus mempertahankan itu selama mungkin. Tapi besarnya lonjakan biaya akibat tarif—hingga 30% untuk beberapa item—tidak mungkin ditanggung sendiri oleh retailer maupun pemasok,” ujar Rainey dalam wawancara di acara Catalysts Yahoo Finance.
Kenaikan Harga Mulai Terasa Bulan Ini
Rainey menegaskan bahwa efek kenaikan harga akan mulai terasa dalam beberapa minggu ke depan. “Kalau tarif 30% dikenakan, Anda akan lihat kenaikan harga dua digit pada produk tersebut,” tegasnya.
Walmart berjanji akan bekerja keras untuk menekan inflasi harga, tetapi dalam konteks tarif baru, hal tersebut sulit dihindari.
Kebijakan ini muncul di tengah meningkatnya tensi dagang antara AS dan China, serta upaya politis untuk menegaskan kembali posisi industri domestik menjelang pemilu.
Kinerja Keuangan: Campuran Sinyal Positif dan Tantangan
Di sisi kinerja, Walmart melaporkan pertumbuhan penjualan kuartal pertama sebesar 2,5% menjadi $165.6 miliar—sedikit di bawah estimasi Wall Street sebesar $166.02 miliar.
Namun, laba per saham (EPS) naik 1,7% menjadi $0.61, mengalahkan konsensus Analis sebesar $0.58.
Penjualan same-store di AS naik 4,5%, dipimpin oleh segmen kesehatan dan bahan makanan.
Namun, pertumbuhan transaksi di toko fisik melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menimbulkan kekhawatiran atas kekuatan konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek.
Walmart tetap mempertahankan proyeksi laba per saham tahun penuh antara $2.50–$2.61, yang berada di sisi bawah dari ekspektasi market sebesar $2.61.
Saham Walmart tercatat turun 0,5% pada perdagangan sore hari setelah laporan dirilis.
Analis Masih Optimistis
Meski hasil keuangan bervariasi, Analis tetap memberikan sentimen moderat.
“Ekspektasi memang tinggi, tetapi kombinasi dari hasil kuartal pertama yang solid dan proyeksi tahunan yang tidak berubah dapat mendorong saham naik tipis,” tulis Analis Ritel Citi, Paul Lejuez.
Dengan tekanan tarif dan biaya operasional yang meningkat, ritel terbesar di dunia ini berada dalam posisi kritis—harus menjaga harga tetap bersaing sambil menghadapi ketidakpastian kebijakan perdagangan.