Walmart Siap Cetak Rekor Baru di Kuartal Ketiga
Walmart diprediksi catat pendapatan $167,5 miliar di Q3 2025. Harga kompetitif dan strategi digital dorong keunggulan ritel ini. Simak analisis lengkapnya!
M • Nov 19, 2024
Walmart (WMT), raksasa ritel dunia, diprediksi akan terus mencatatkan kinerja yang impresif saat mengumumkan laporan keuangan kuartal ketiga tahun fiskal 2025 pada Selasa mendatang. Di tengah tekanan inflasi, konsumen tetap menjadikan Walmart sebagai destinasi utama berkat strategi harga kompetitif dan inovasi digitalnya.
Analis Wall Street memproyeksikan pendapatan Walmart mencapai $167,5 miliar, naik dari $160,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba per saham diprediksi sebesar $0,53. Segmen bahan makanan, yang menyumbang 60% dari penjualan Walmart di AS, terus menjadi tulang punggung pertumbuhan perusahaan.
Harga Kompetitif dan Inovasi Digital Jadi Kunci
Goldman Sachs menyoroti bahwa harga rata-rata keranjang belanja di Walmart sekitar 10–12% lebih murah dibandingkan kompetitor, memberikan keunggulan besar di pasar yang sensitif terhadap harga. Sementara itu, inovasi di bidang e-commerce dan opsi belanja omnichannel, seperti pengambilan barang di toko atau pengiriman langsung ke rumah, membuat Walmart mampu bersaing ketat dengan pemain besar seperti Amazon.
Menurut LSEG Director of Consumer Research, Jharonne Martis, pendekatan ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk berbelanja sesuai kebutuhan mereka, baik secara online maupun offline.
“Walmart terus memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan efisien, yang sangat menarik bagi konsumen saat ini,” ujar Martis.
Pendapatan Alternatif Dorong Profitabilitas Jangka Panjang
Selain bisnis inti, Walmart juga fokus pada pendapatan non-tradisional melalui layanan berlangganan Walmart+ dan kanal iklan Walmart Connect. Strategi ini menarik minat investor karena bisnis tersebut memiliki margin yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih cepat.
Goldman Sachs juga mencatat bahwa pasar e-commerce Walmart hampir mencapai profitabilitas, sebuah pencapaian penting yang menandai transformasi digital perusahaan.
Meski periode penjualan musim liburan tahun ini lebih pendek dengan lima hari lebih sedikit antara Thanksgiving dan Natal, analis tetap optimis. CFO Walmart, John David Rainey, menyebut bahwa kinerja penjualan musim kembali ke sekolah (back-to-school) yang kuat menjadi indikator positif menjelang musim liburan.
Dengan pengeluaran belanja online yang diprediksi meningkat selama musim liburan, Walmart sebagai pemain besar di sektor omnichannel diperkirakan akan meraup keuntungan dari tren ini.