Walmart Tetap Fokus Harga Murah Meski Dihantam Tarif dan Ketidakpastian
Walmart tetap percaya diri dengan strategi harga rendah dan mempertahankan proyeksi tahunannya, meski ada tekanan dari tarif impor AS dan perilaku belanja yang fluktuatif.

Muhammad • Apr 10, 2025

Walmart (WMT.N) pada hari Rabu menegaskan kembali kepercayaannya terhadap strategi harga rendah setiap hari. Perusahaan ini tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan penjualan dan pendapatan untuk tahun penuh, sambil berkomitmen menjaga harga tetap terjangkau meskipun ada kekhawatiran soal kenaikan biaya akibat tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Saham Walmart, yang sempat turun hampir 9% sejak pengumuman gelombang tarif pada 2 April, berhasil pulih dan ditutup naik 9,6% pada Rabu. Kenaikan sekitar 4% terjadi setelah Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk sebagian tarif.
Dampak Tarif dan Ketergantungan pada Impor Asia
Outlook mereka lebih baik dari yang diharapkan, mengingat kondisi saat ini, ujar analis dari D.A. Davidson, Michael Baker, di sela-sela pertemuan investor Walmart di Dallas. Fakta bahwa mereka tetap mempertahankan panduan kinerja dipandang sangat positif.
Sebagai importir terbesar barang dalam kontainer di AS, Walmart berpotensi terdampak langsung oleh tarif, terutama dari negara-negara Asia yang memasok berbagai produk mulai dari pakaian hingga mainan. Jeda tarif yang diumumkan Trump pada hari Rabu tidak mencakup tarif untuk China, yang menyumbang sekitar 60% dari total impor Walmart. Vietnam juga masih masuk dalam lima besar negara pemasok utama Walmart, menurut laporan Reuters pada November 2023.
Fokus pada Inventaris dan Efisiensi Biaya
Kami sudah terbiasa menghadapi masa-masa sulit, kata CEO Walmart, Doug McMillon, dalam pertemuan investor dua hari yang dimulai Selasa. Walaupun kami tidak tahu pasti semua yang akan terjadi, kami tahu apa prioritas dan tujuan kami, dan kami akan tetap fokus menjaga harga serendah mungkin, ujarnya. Kami juga akan tetap disiplin dalam mengelola inventaris dan pengeluaran.
McMillon menyebut dirinya belum berbicara dengan Trump soal tarif, dan sejauh pengetahuannya, perusahaan belum membatalkan pesanan dari luar negeri. Walmart juga belum mengeluarkan arahan untuk mengurangi pesanan pada kategori produk tertentu. Ia menambahkan, perusahaan relatif terlindungi karena lebih dari dua pertiga produk yang dijual berasal dari dalam negeri.
Aku sedang berbicara dengan para pembeli kategori kami akhir-akhir ini dan cukup tahu arah pemikiran mereka. Kami punya rencana untuk dijalankan. Natal akan tetap ada, dan orang-orang akan tetap merayakannya.
Penjualan Volatil dan Proyeksi yang Masih Dijaga
Sebelumnya pada hari Rabu, Walmart mengumumkan tetap mempertahankan proyeksi penjualan kuartal pertama. Namun, perusahaan mengakui bahwa rentang kemungkinan untuk pertumbuhan pendapatan operasional kuartal ini kini semakin lebar karena berbagai faktor, termasuk kebutuhan untuk menurunkan harga demi menyeimbangkan efek tarif atas barang impor.
Pada Februari lalu, Walmart memperkirakan pendapatan operasional yang disesuaikan akan tumbuh antara 0,5% hingga 2% di kuartal pertama. Meski begitu, perusahaan belum memberikan pembaruan angka terbaru.
Orang bisa saja bertanya, kenapa kami tidak menarik kembali panduan tersebut. Tapi kami belum cukup tahu untuk bilang bahwa kami tidak akan mencapainya tahun ini. Sikap kami adalah kami belum menyerah, ujar manajemen Walmart.
CFO Walmart, John David Rainey, menyampaikan bahwa banyak pertimbangan yang digunakan saat menyusun proyeksi sebelumnya kini telah berubah. Pendapatan operasional kini lebih sulit diprediksi, katanya.
Walmart mulai melihat perilaku belanja yang tidak menentu sejak Februari, sebagian dipicu ketidakpastian tarif dan faktor lain seperti cuaca dingin. Penjualan di bulan Maret masih sesuai rencana, tetapi sangat fluktuatif, naik di satu pekan dan turun di pekan berikutnya.
Sementara itu, Rainey memperkirakan April akan menjadi bulan dengan penjualan tertinggi dalam kuartal ini, sebagian karena perayaan Paskah tahun ini jatuh di bulan April, bukan Maret seperti tahun lalu.
Trump pada hari Rabu mengatakan akan menurunkan sementara tarif baru terhadap banyak negara, meskipun justru menaikkan tarif terhadap impor dari China, sebuah langkah tiba-tiba yang mengejutkan banyak pihak.
Aku tetap berpegang pada rencana kami, ujar McMillon kepada para investor, analis, dan jurnalis, sebelum pengumuman jeda 90 hari dari Trump. Aku pernah melihat kami melalui masa-masa seperti pasca 9/11, krisis finansial global, pandemi, dan baru-baru ini inflasi tinggi. Walaupun dalam jangka pendek kami tidak kebal, tidak ada hal dalam situasi saat ini yang mengubah bisnis atau strategi kami, tambahnya.