Eksekutif AI Mengunjungi White House untuk Membahas Infrastruktur Energi

Pada 12 September, Eksekutif AI mengunjungi White House untuk membahas pembangunan infrastruktur energi yang dapat memenuhi kebutuhan perkembangan AI dan komputasi.

article author image

AjengSep 13, 2024

article cover image

Eksekutif OpenAI, Anthropic, Google, dan Microsoft menghadiri pertemuan di White House pada 12 September untuk membahas pembangunan infrastruktur energi yang kuat untuk kebutuhan AI dan komputasi berkinerja tinggi.

Perwakilan dari perusahaan-perusahaan termasuk CEO OpenAI, Sam Altman, dan CEO Anthropic, Dario Amodei, berargumen bahwa infrastruktur energi Amerika yang menua tidak dapat memenuhi kebutuhan energi besar dari sektor AI yang sedang berkembang.

Perusahaan Perbankan Investasi Goldman Sachs, memperkirakan bahwa AI akan mengalami “peningkatan permintaan daya pusat data sebesar 160%” pada tahun 230. Juru bicara OpenAI menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur energi berstandar AI akan menciptakan gelombang pekerjaan di dalam Amerika Serikat.

Screenshot 2024-09-13 104801.png

Personil OpenAI mengklaim bahwa pembangunan infrastruktur energi akan berkontribusi pada desentralisasi geografis AI dan memastikan bahwa AS tetap berada di garis depan inovasi.

Para eksekutif tersebut juga menjelaskan bahwa kegagalan untuk memperkuat infrastruktur energi saat ini, dan tertinggal dalam perlombaan AI menjadi risiko keamanan nasional bagi AS.

Memenuhi Permintaan Energi yang Besar dari AI dan Komputasi Berkinerja Tinggi

Phil Harvey, CEO Sabre56, sebuah perusahaan konsultasi pusat data baru-baru ini mengatakan bahwa pusat data AI memerlukan biaya antara $3 juta hingga $5 juta per-megawatt untuk dioperasikan.

Penilaian ini didukung oleh laporan dari International Energy Agency (IEA), yang menemukan bahwa pencarian ChatGPT yang biasa mengkonsumsi 10 kali lipat jumlah energi yang dibutuhkan untuk pencarian Google standar.

Screenshot 2024-09-13 104701.png

Para pembuat Undang-undang Indiana mengakui kebutuhan mendesak ini dan telah meyakinkan raksasa korporasi seperti Google, Meta, dan Microsoft bahwa negara bagian dapat menyediakan sejumlah besar energi tanpa gangguan untuk mendukung operasi pusat data.

Sekretaris Perdagangan Indiana, David Rosenberg, menekankan bahwa negara bagian tersebut memiliki jumlah energi dan air yang “cukup”, yang diperlukan untuk cool down pusat data untuk memenuhi permintaan industri.

Sumber daya alam yang kaya di negara bagian ini telah mendorong investasi sebesar $14 miliar ke dalam fasilitas pusat data oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar yang mencari tempat untuk operasi kecerdasan buatan (AI) yang kuat dan komputasi berkinerja tinggi.

Nanovest News v3.18.0