AI DApp Semakin Diminati, Kalahkan SocialFi di Januari
Gaming dan DeFi mendominasi DApp pada Januari, sementara AI DApp tumbuh dengan 2,2 juta UAW, menjadikannya sektor potensial di Web3.

Muhammad • Feb 7, 2025

Gaming dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) tetap mendominasi sektor aplikasi terdesentralisasi (DApp) pada Januari, sementara aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) mulai mendapat perhatian, menurut laporan DappRadar pada 6 Februari.
DappRadar mengungkapkan bahwa jumlah rata-rata harian dompet aktif unik (UAW) pada Januari mencapai 26,7 juta. Meskipun angka ini mengalami penurunan 6% dibandingkan Desember, aplikasi DeFi justru memperluas pangsa pasarnya dan tetap menjadi kategori utama dalam industri DApp.
DeFi menyumbang 28,1% dari total dompet aktif, diikuti oleh aplikasi gaming dengan 27,8%. Aplikasi NFT memiliki pangsa 16,1%, sementara SocialFi berada di angka 6,3%.
DApp berbasis AI mencatat 2,2 juta dompet aktif unik, setara dengan 8,5% dari total pasar DApp. DappRadar menggambarkan AI sebagai “sektor dengan pertumbuhan besar” dan berpotensi menjadi pemicu pasar bullish berikutnya di Web3.
DApp AI Capai 2,2 Juta Dompet Aktif Unik di Januari
Angka ini menempatkan DApp AI di atas kategori SocialFi yang hanya memiliki 6,3% dari total dompet aktif.
“Meski dampak dan peran AI dalam ruang DApp masih belum sepenuhnya jelas, kami percaya kategori ini akan terus berkembang,” kata DappRadar.
Di kategori AI, DApp bernama “LOL” menjadi yang teratas dengan 28,6 juta dompet aktif unik pada Januari. Dmail Network berada di posisi kedua dengan 4,9 juta, diikuti oleh platform influencer virtual MEET48 dengan 2,8 juta.
AI Semakin Diminati di Ruang Web3
Pada 4 Februari, para peneliti dari bank kripto berbasis di Swiss, Sygnum Bank, mengatakan bahwa agen AI kripto telah menjadi salah satu tren yang muncul di 2025. Mereka mencatat bahwa minat terhadap proyek kripto berbasis AI telah “meningkat secara signifikan.”
Meski begitu, meskipun agen AI mulai mendapatkan perhatian, para peneliti menyebut bahwa mereka masih kesulitan untuk “membuktikan nilai mereka,” sehingga niche ini tetap sangat spekulatif.
Namun, Web3 terus beririsan dengan AI. Pada 6 Februari, penerbit stablecoin Tether mengumumkan langkahnya ke ranah aplikasi AI. CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan di X bahwa divisi AI Tether sedang mengembangkan penerjemah AI, asisten suara, dan asisten dompet Bitcoin.