Harga Emas Turun dari Rekor Tertinggi, Fokus Beralih ke Data Inflasi AS
Harga emas turun setelah mencapai rekor tertinggi, dipengaruhi komentar hawkish Powell. Fokus investor kini beralih ke data inflasi AS dan kebijakan tarif perdagangan.

Muhammad • Feb 12, 2025

Harga emas turun dari rekor tertingginya pada hari Rabu, tertekan oleh komentar hawkish Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sementara fokus beralih ke data inflasi AS dan perkembangan terbaru terkait tarif perdagangan AS.
Emas spot turun 0,2% menjadi $2.892,50 per ons pada pukul 09.20 GMT. Sebelumnya, harga sempat menyentuh rekor tertinggi $2.942,70 pada hari Selasa akibat kekhawatiran perang dagang global yang dipicu oleh tarif baru Presiden AS Donald Trump serta ancaman bea tambahan lainnya.
"Komentar Powell mungkin sedikit meredam pasar hari ini. Saya tidak akan mengatakan itu sangat negatif, tapi emas masih didorong oleh ketidakpastian yang lebih luas," kata Nitesh Shah, analis komoditas di WisdomTree.
Fokus Investor Beralih ke Data Inflasi AS
Dalam penampilan pertamanya di hadapan Kongres sejak pelantikannya, Powell mengungkapkan keyakinan terhadap ketahanan ekonomi AS dan mengindikasikan bahwa The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Namun, bank sentral siap bertindak jika inflasi terus melemah atau pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Emas sering dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik, tetapi kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Sementara itu, setelah menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 25% awal pekan ini, penasihat Trump kini sedang merampungkan rencana untuk menerapkan tarif balasan.
Investor kini menantikan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT. Menurut survei Reuters, data tersebut diperkirakan menunjukkan kenaikan harga konsumen sebesar 0,3% di bulan Januari setelah kenaikan 0,4% di bulan Desember.
Perhatian juga akan tertuju pada data Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis pada hari Kamis, serta kesaksian Powell di hadapan Kongres di kemudian hari.
"Kita belum melihat data yang benar-benar menunjukkan inflasi telah turun... Jika angka yang keluar lebih tinggi dari perkiraan, itu bisa mendorong harga emas naik lebih tinggi," kata Shah.
Sementara itu, harga perak spot turun 0,1% menjadi $31,79 per ons, platinum turun 0,3% menjadi $980,94, dan paladium melemah 0,4% menjadi $971,99.