Ford Ubah Strategi: Fokus pada Hybrid, Tunda SUV Listrik 2027
Ford menyesuaikan rencana elektrifikasinya dengan membatalkan produksi SUV listrik tiga baris dan memperkuat fokus pada kendaraan hybrid serta efisiensi biaya.
Rendy • Aug 22, 2024
Ford Motor Company (F), raksasa otomotif asal Amerika Serikat, tengah menghadapi realitas pahit dalam perjalanannya menuju elektrifikasi. Dengan tekanan yang meningkat dari pasar yang semakin kompetitif dan respons konsumen yang tidak secepat yang diharapkan, Ford mengambil langkah berani untuk merombak strategi kendaraan listriknya (EV).
Dalam sebuah pengumuman yang mengguncang industri, Ford mengungkapkan bahwa mereka akan memperlambat peluncuran model EV baru, membatalkan rencana produksi SUV listrik tiga baris, serta memperkuat fokus pada kendaraan hybrid yang lebih ekonomis.
Menyesuaikan Rencana dengan Kenyataan Pasar
Selama beberapa tahun terakhir, Ford telah menginvestasikan miliaran dolar untuk memperkenalkan model-model listrik seperti F-150 Lightning dan Mustang Mach-E. Namun, hasilnya tidak sejalan dengan ekspektasi, terutama dalam hal profitabilitas.
Tantangan ini diperburuk oleh minat konsumen yang meningkat pada teknologi hybrid, kompetisi yang semakin ketat, dan tekanan dari produsen otomotif asal Tiongkok yang terus menurunkan biaya produksi EV.
Langkah terbaru Ford ini menandai penyesuaian signifikan dalam strategi elektrifikasinya. Perusahaan ini mengumumkan akan mengurangi 10% dari belanja modal untuk model EV, serta menghentikan rencana produksi SUV listrik tiga baris yang sebelumnya dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2027.
Sebagai gantinya, Ford akan memperkenalkan model hybrid di segmen tersebut, yang diharapkan dapat menarik minat konsumen yang mencari keseimbangan antara efisiensi bahan bakar dan daya jelajah yang lebih panjang.
"Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen dan dinamika pasar yang terus berubah," ujar John Lawler, Chief Financial Officer Ford. "Kami harus memberikan pilihan yang sesuai dengan siklus kebutuhan mereka, baik itu kendaraan listrik penuh, teknologi hybrid, maupun kendaraan berbahan bakar fosil yang masih diminati."
Fokus Baru pada Kendaraan Hybrid dan Komersial
Selain merombak rencana EV, Ford juga memperkuat komitmennya pada segmen di mana mereka telah berhasil—truk pickup dan kendaraan komersial. Perusahaan ini mengonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan truk listrik ukuran menengah yang saat ini dikembangkan oleh tim "skunkworks" mereka di California.
Truk ini diproyeksikan akan menjadi penerus F-150 Lightning dan diharapkan diluncurkan pada paruh kedua 2027.
Sementara itu, Ford juga berencana untuk memproduksi van komersial listrik yang akan mulai diproduksi pada tahun 2026 di Ohio. Langkah ini mencerminkan strategi Ford untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya di segmen kendaraan komersial, sambil tetap beradaptasi dengan tren elektrifikasi.
Namun, fokus utama Ford saat ini tampaknya adalah pada kendaraan hybrid, yang telah menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan. Model hybrid seperti F-150 dan Explorer telah mendapatkan respon positif dari konsumen, yang melihatnya sebagai langkah transisi yang lebih terjangkau sebelum beralih ke EV sepenuhnya.
Menghadapi Tantangan Produksi Baterai
Selain mengubah strategi produk, Ford juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam produksi baterai. Perusahaan ini akan memindahkan sebagian produksi baterai untuk Mustang Mach-E dari Polandia ke Michigan, Amerika Serikat, untuk memanfaatkan insentif dari Inflation Reduction Act (IRA).
Produksi baterai LFP (lithium iron phosphate) yang lebih murah juga dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026 di Michigan, dengan Ford berusaha menjadi produsen pertama di Amerika yang memiliki pabrik baterai LFP yang didukung oleh perusahaan otomotif.
Di sisi lain, Ford masih menghadapi tantangan besar dalam menekan biaya produksi EV. CEO Jim Farley sebelumnya mengakui bahwa biaya tinggi untuk baterai, terutama pada model-model besar seperti truk, membuatnya sulit untuk mencapai harga yang kompetitif.
Farley bahkan menyebut bahwa EV ukuran besar tidak akan pernah benar-benar menguntungkan, mengingat harga baterai yang bisa mencapai $50.000 meskipun menggunakan teknologi LFP yang lebih murah.
Adaptasi dan Profitabilitas
Dengan langkah-langkah ini, Ford berharap dapat mengubah narasi yang selama ini didominasi oleh kerugian besar dalam divisi EV-nya. Tahun lalu, Ford mencatat kerugian sebesar $4,7 miliar hanya dari penjualan 116.000 EV.
Meskipun penjualan model-model seperti Lightning, Mach-E, dan E-Transit meningkat, hasilnya belum cukup untuk menutupi biaya tinggi yang terlibat dalam produksi.
Ke depan, Ford Motor Company (F) akan terus menyesuaikan rencananya sesuai dengan respons pasar dan permintaan konsumen. Pada paruh pertama tahun 2025, perusahaan ini berencana mengadakan acara "EV Day" untuk memberikan pembaruan lebih lanjut tentang rencana elektrifikasinya, termasuk pengembangan SUV hybrid tiga baris dan strategi baterai.
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan fokus pada profitabilitas, Ford berupaya untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga mengukuhkan posisinya dalam industri otomotif yang sedang bertransformasi.
Langkah ini mungkin akan mengecewakan mereka yang mengharapkan masa depan yang lebih berfokus pada EV, tetapi dalam jangka pendek, strategi ini bisa jadi adalah jalan terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis Ford di masa mendatang.